"Yang terlihat sedang baik-baik saja bukan berarti baik-baik saja, ada indikator protect yang membuat mereka terlihat kuat dari luar tapi cedera dari dalam, jadi saling memahami dan peka terhadap lingkunganmu."
------------
Bandung turun hujan malam ini, rintiknya seakan memberikan berita bahwa sebagian besar populasi manusia di semesta, sedang terjebak dalam kesedihan dan masalahnya.
Dingin menyeruak menusuk kulit putih seorang perempuan yang sedang menyesali perbuatannya, dia Akifah.
Kini Akifah terduduk di sebuah kursi di samping ranjang rumah sakit yang di tempati oleh suaminya. Taksa tertidur karena obat penenang yang diberikan dokter.
Bagian kiri Kening Taksa di tempel perban luka karena benturan yang cukup kuat di kepala hingga menimbulkan luka, kecelakaan yang di alami Taksa karena Taksa mengendarai mobil dengan kecepatan tinggi, hingga menabrak pembatas jalan.
Ummi, Ahmad, dan Sheila sudah pulang terlebih dahulu saat jam besuk sudah habis, dan mempercayakan Taksa kepada Akifah.
Taksa perlahan membuka matanya, mata Hazelnutnya mengercap sesekali, dia merasakan elusan pada rambutnya. Saat matanya melihat wajah Akifah, Taksa langsung bangkit dan terduduk, Akifah yang tadinya setengah tertidur, ikut kaget dengan gerakan tiba-tiba dari Taksa.
“Akifah.” Taksa langsung memeluk Akifah posesif, ada nada ketakutan di mulut Taksa.
“Aku bisa jelaskan kesalahpahaman ini, aku tidak menghamili Yuna dan...” kalimat Taksa langsung di potong oleh Akifah. “Aa meluknya jangan terlalu kuat, sesak nih,” cibir Akifah karena pelukan Taksa yang terlalu erat.
“Maaf Sayang, dengarkan dulu, aku gak menghamili Yuna, mengerti?”
“Iya A aku ngerti, tadi Jaya meneleponku, katanya ini hanya kesalahpahaman,”
“Syukurlah kamu sudah tahu.” Taksa melepaskan pelukannya.
“Tapi, aku masih marah karena Aa memeluk wanita itu, aku belum sepenuhnya memaafkan Aa,” gerutu Akifah dengan wajah cemberut, meskipun terdengar sedang bercanda, tapi hati Akifah benar-benar sakit saat Taksa memeluk wanita tadi, Akifah sangat cemburu sekali dengan itu.
“Maaf, jangan pergi lagi, aku sudah menggantungkan hidupku pada dirimu Akifah.”
“Tergantung sikap Aa, setia gak sama aku, kalau setia, aku akan tetap bertahan sampai surga menjemput kita.” Akifah tersenyum, disambut kecupan kening dari Taksa.
“Terima kasih.”
Wajah Akifah memerah. kecupan tiba-tiba dari Taksa membuatnya seperti merasakan ada kupu-kupu yang akan keluar dari perutnya.
Taksa bergeser ke sisi kiri menyisakan bagian kasur yang kosong, tangannya menepuk tempat kosong di ranjang.
Akifah mengerti dengan isyarat Taksa, lalu dia tersenyum dan naik ke ranjang, berbaring di sisi Taksa. Taksa menatap wajah Akifah, begitu pun sebaliknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
RADAR KEMBALI [SELESAI]
RomanceAkifah mempunyai kekasih spesial, fisik kekasihnya yang tidak lengkap dan psikis yang sudah terlukai, membuat Akifah harus lebih bersabar menghadapi suami spesialnya. "Ini adalah kisahku, seorang istri yang sedang berjuang dengan imam bipolarku dala...