🍀Part Delapan: Perempuan lain

7.9K 659 10
                                    

إِيَّاكُمْ وَالظَّنَّ فَإِنَّ الظَّنَّ أَكْذَبُ الْحَدِيثِ

Waspadalah kalian dari persangkaan, karena persangkaan itu adalah ucapan yang paling dusta.
(HR. IMAM AL-BUKHARI)

--------------------

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

--------------------

Taksa memperhatikan layar gawainya, sedari tadi Taksa memilih kalung dengan liontin meteorit untuk di hadiahkan kepada Akifah, sudah ada lima kalung yang masing-masing berharga puluhan juta terbeli oleh Taksa.

Saat matanya menatap kalung ke enam dengan liontin meteorit berkilau berwarna jamrud yang sudah berumur sepuluh ribu tahun, dengan harga lebih dari tiga ratus juta, Taksa langsung membelinya tanpa pikir panjang.

Beginilah jika Taksa sedang merasa senang, dirinya akan bersifat boros, tidak peduli dengan apa yang di beli asal suka, Taksa harus memilikinya.

Saat Taksa sedang fokus dengan gawainya, ketukan pintu terdengar.

"Masuk."

"Maaf pak ada tamu, nyonya Yuna," terang Jaya dengan sopan.

Taksa tertegun sebentar, ada apa gerangan Yuna mampir ke perusahaannya, "Suruh Yuna untuk masuk."

"Baik pak."

Tidak lama, sosok perempuan tinggi, memakai gaun berwarna merah senada dengan sepatu hak tingginya masuk dengan elegan. Yuna tersenyum kepada Taksa.

"Kamu sedang bahagia sepertinya," ucap Yuna duduk di sofa tamu.

"Kamu sehat Yuna?" tanya Taksa, wajahnya berseri, entah kenapa cinta pertamanya begitu sangat cantik hari ini.

"Sehat, aku ikut senang dengan pernikahanmu," kata Yuna to the point.

"Sepertinya kamu lebih sehat Taksa, di bandingkan saat bersamaku, sekarang giliran aku yang akan menikah," lanjut Yuna.

"Selamat Yuna, aku ikut bahagia dengan kabar itu." Taksa tersenyum, tapi wajah Yuna berbanding terbalik, wajahnya begitu muram.

"Bahagia? Kamu bilang ikut bahagia? Kita pernah bilang kita akan bersama sampai akhir hayat, dan akhirnya malah kita berpisah, dan kamu mudah sekali untuk move on? "

"Bukanya kamu yang berkhianat kepadaku terlebih dahulu?"

"Aku khilaf Taksa, aku di jebak, dan aku rela menggugurkan anak haram ini, kalau itu yang bisa buat kita menyatu lagi!"

Yuna menangis, hatinya begitu sakit, kejadian penjebakan calon suaminya yang sampai memperkosanya dan membuatnya hamil, sukses membuat Taksa salah paham, Taksa pikir bahwa Yuna adalah wanita yang mampu mengkhianati kepercayaannya.

"Jangan kamu berkata seperti itu, besarkanlah anakmu itu dengan kasih sayang, aku sudah menjadi suami orang lain, aku tidak mungkin menikahimu. Dan ayah dari anakmu itu sekarang sudah mau bertanggung jawab kan?"

RADAR KEMBALI [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang