🍀Part Sebelas: Hujan dan Tenggelam

7.1K 648 12
                                    

Song: Cermin By Nadin Amizah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Song: Cermin By Nadin Amizah.

***

Malam ini begitu senyap, tengah malam yang begitu dingin karena hujan yang sedang rindu pada bumi.

Ada satu permasalahan yang membuat hidup begitu sulit, ingin terus berlari dan meninggalkan sang sulit, justru hanya semakin nyata menghantui.

Semua orang sedang terlelap dalam bunga tidur di rumah kediaman Gusla, sekaligus rumah Akifah sebelum menikah dengan seorang pangeran yang sedang terkurung dalam kastil penuh duri dan jebakan, penuh luka dan rasa sengsara.

Tangan Akifah meraba ranjang tidur di sisinya, beberapa kali mengecek keberadaan seseorang, saat dirinya sadar bahwa di sisinya tidak ada Taksa, Akifah langsung membuka matanya.

Matanya menatap ke segala arah, tapi tidak ada seorang pun yang terlihat di matanya.

"Aa?"

Akifah memanggil Taksa, sembari berjalan ke arah saklar lampu karena keadaan yang gelap.

Akifah membuka handphonenya, menelpon Taksa tapi nihil dering teleponya malah terdengar di ranjang, Akifah mencari gawai Taksa, dan ditemukan di bawah bantal.

"Aa kemana sih?"

Akifah keluar dari kamar, mencari keberadaan Taksa di sekitaran rumah, tapi tidak ada tanda keberadaan Taksa di rumah.

Akifah kemudian kembali ke kamar, ingin membangunkan orang rumah, tapi Akifah tidak tega harus membangunkan di tengah malam seperti ini.

Akifah menuju ke arah kamar mandi.

"Aa di dalam?" Tanya Akifah mengetuk pintu.

Tidak ada jawaban dari dalam, lantas Akifah memegang gagang pintu, betapa jantung Akifah berdetak kencang, Pintu kamar mandi terkunci, Akifah yakin bahwa Taksa sedang berada dalam kamar mandi, mengunci diri sendiri untuk melakukan sesuatu.

Akifah baru sadar bahwa hujan yang akan merubah mood Taksa, rasa takut akan terjadi hal yang bukan-bukan kini menghantuinya.

"Astagfirullah Aa!"

Akifah kemudian berlari ke arah meja dan membuka laci, mencari-cari kunci serep, setelah mendapatkanya Akifah kemudian berhasil membuka pintu.

Tubuhnya menghambur ke dalam kamar mandi, di lihatnya Taksa sedang menenggelamkan diri di bathup, Akifah langsung membungkuk menangkup kepala Taksa dan menariknya dari air.

Suara buangan napas kasar terdengar dari mulut Taksa. Taksa berusaha menetralkan laju deru napasnya.

Akifah sudah menangis di bawah marmer lantai kamar mandi, tubuhnya sangat lemas bahkan kakinya sangat kelu untuk dibuat berdiri.

RADAR KEMBALI [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang