"Arga?""Iya, Tal."
Krystal yang baru saja turun dari gojek lalu berjalan menuju ke laki-laki yang berada di depan kantornya tersebut. Krystal sedikit berlari kecil untuk mendekati Arga.
Arga terlihat sudah rapi menggunakan kemeja kerjanya. Rambutnya juga terlihat lebih rapi dari terakhir kali mereka bertemu. Dan tentunya wangi, bahkan dari jauh pun Krystal sudah bisa mencium aroma parfum Arga.
"Ada perlu di kantor?" Tanya Krystal heran melihat Arga ada di kantornya sepagi ini.
"Iya, mau ketemu kamu."
"Oh?" Krystal membulatkan bibirnya, detik berikutnya ia refleks menutup bibirnya. Ia malu saat Arga tertawa karena Krystal terlihat kaget. "Kok nggak bilang dulu mau ke sini?"
"Ceritanya kan biar surprise." Arga tersenyum menjawab kebingungan Krystal.
"Ada apa, Ga?"
"Enggak, cuma pengen liat kamu aja."
"Hah?" Krystal melongo lagi mendengar kalimat Arga, melongo dengan agak deg-degan dikit.
"Hehehe, emang kangen nggak boleh?"
"Ya ngapain gitu jauh-jauh kamu ke sini cuma mau ngeliat aku aja?"
"Buat kamu apa sih yang enggak?" Arga kembali tersenyum, menampilkan lesung pipinya. Membuat Krystal menahan napasnya.
Ganteng.
Krystal hanya tersenyum malu mendengar gombalan Arga barusan. Pagi-pagi udah nggak sehat gini rasanya.
"Ya udah kamu masuk gih, udah mau jam 8." Arga menepuk lengan Krystal pelan, menyuruhnya untuk masuk ke kantor.
"Kamu pagi-pagi ke sini beneran cuma mau ketemu aku?"
"Iya."
Lagi-lagi Krystal nggak bisa menahan senyumnya, kalau nggak malu ia udah senyum lebar sampe kuping. Tapi jaim dikit lah sama gebetan.
Jadi senyumnya malu-malu aja.
"Ya udah kamu masuk gih, aku juga balik ya." Arga melihat jam tangannya kemudian berpamitan pada Krystal.
"Iya. Kamu juga ati-ati ya pulangnya."
"Siap."
Krystal menunggui Arga yang menuju ke parkiran sampai Arga pergi dari kantornya.
Setelah memastikan Arga sudah pergi, ia berjalan masuk ke kantor dengan wajah sumringah. Ia bersenandung kecil di depan lift sampai sebuah suara mengganggu paginya.
"Pagi, Mbak Janitra."
Duh, baru aja paginya indah udah disamperin intern bacot aja.
"Ya." Krystal membalas singkat.
"Lagi seneng banget ya, mbak?" Tanya Kai lagi sambil memiringkan badannya untuk melihat wajah Krystal. Gara-gara itu Krystal memundurkan dirinya.
"Biasa aja."
"Barusan itu Nelayannya mbak ya?" Kai bertanya sambil menunjuk ke arah luar.
Krystal langsung menoleh pada Kai. "Apaan?"
"Itu cowok yang barusan ngobrol sama mbak. Nelayan yang diomongin kemarin kan?"
"Dia punya nama." Krystal memandang Kai sebal. Seenaknya aja mengganti nama Arga jadi nelayan.
"Iya, Mas Nelayan." Kai membalas ucapan Krystal ringan.
"HHHH."
"Becanda, mbak." Kai terkekeh melihat Krystal kekesalan. Hobi banget kayaknya Kai ngeliat wajah Krystal yang manyun-manyun karena dirinya.