"Panggilan dari Janitra untuk Janitra.""Bacot!"
"Hahaha. Kenapa sih, dek?" Kai makin terkekeh mendengar seruan Mbak Janitra padanya. Lucu banget abisnya, tiap kali Kai ngalus pasti Mbak Janitra langsung ngomel-ngomel.
"Lo diem aja bisa nggak?" Mbak Janitra berkata kesal kemudian melanjutkan berjalan meninggalkan Kai. Ia menggerutu kesal karena Kai nggak berhenti berbicara padanya.
"Ngapain manyun terus gitu sih, dek?"
"Apaan sih lo?"
"Utututu lucu banget sih anak kecil manyun-manyun." Kai mengerucutkan bibirnya juga mengikuti Krystal untuk menggodanya.
"Apaan dah lo!" Krystal berjalan semakin cepat meninggalkan Kai.
Kai malah makin tersenyum, ia mengejar langkah Mbak Janitra memasuki sebuah toko. Kali ini dia diem aja mengikuti Mbak Janitra memilih-milih skincare-nya. Tapi ya diamnya Kai nggak bisa bertahan lama.
"Yang ini emang buat apa, dek?" Kai bertanya sambil menunjuk benda yang sedang Mbak Janitra pegang.
"Maskeran."
"Kalo yang ini, dek?" Kai menunjuk botol lain.
"Serum."
"Kalo ini apa, dek?" Kai bertanya lagi membuat Mbak Janitra menoleh menatap Kai.
Mbak Janitra berhenti memilih skincare dan menghela napasnya saat ia menoleh tadi. Ia memperhatikan Kai yang tangannya masih menunjuk ke skincare yang ia tanyakan tadi. Mbak Janitra kemudian menghela napasnya lagi sebelum berbicara pada Kai.
"Kai, plis jangan panggil gue dek lagi." Nada suara Krystal terdengar memohon pada Kai agar nggak memanggilnya dek.
"Kenapa?"
"Ya jangan aja."
"Kasih alesan yang jelas lah, biar gue tau kenapa gue harus berenti manggil lo dek?" Kai menatap Mbak Janitra, menantikan penjelasannya kenapa ia nggak boleh memanggilnya dek.
"Gue nggak suka." Jawab Mbak Janitra singkat.
"Kenapa?" Kai bertanya lagi sambil tersenyum.
"Ya nggak suka aja." Krystal memberikan alasannya lagi. Alasan yang nggak jelas sebenernya, tapi ia emang nggak suka.
Pokoknya nggak suka!
"Karena lo deg-degan kalau gue panggil dek?"
Mbak Janitra menelan ludahnya mendengar pertanyaan Kai. Ia bingung mau menjawab apa dan berujung ngomel-ngomel lagi untuk berkilah. "Kalau nggak deg-degan gue mati."
"Lo tau maksud gue apa."
"Nggak tau." Mbak Janitra kembali berkilah dengan berjalan cepat menuju ke kasir, berusaha menghindari tatapan Kai.