14

4.1K 879 509
                                    


"Janitra, lo mau jadi pacar gue?"

Langkah Krystal terhenti mendengar kalimat Kai barusan. Tubuhnya seakan mematung, ia hanya bisa memegang cangkir kopinya erat.

Ya Tuhan, perut Krystal kenapa lagi?

Rasanya kenapa makin kayak dikruwes-kruwes gini?

Krystal masih berdiri dari posisinya dan tidak berbalik ke arah Kai. Tapi ia mendengar langlah kaki Kai yang mendekat. Membuatnya mencengkeram cangkir kopinya lebih erat.

"Janit---"

"Kai, ini di kantor. Gue udah bilang kan tadi?" Krystal langsung berbalik dan memotong kata-kata Kai sebelum Kai semakin mendekat ke arahnya. "Gue nggak mau ngomongin masalah pribadi di kantor."

Kai menghela napasnya dan mengangguk pelan. "Ya udah kalo gitu kita obrolin pas pulang kantor nanti."

Ya Tuhan, Krystal harus gimana?

Dia hanya diam tanpa menjawab kata-kata Kai kemudian berlalu untuk kembali ke ruangannya.

Krystal berjalan dengan sedikit terburu-buru menuju kursinya. Ia menyesap minumannya lagi, menghabiskan kopi yang baru saja ia buat.

Rasa kantuknya seketika hilang, matanya melek 100%.

Ia lalu memegangi dadanya, merasakan detak jantungnya yang berpacu lebih cepat dari sebelumnya.

Sial, pasti gara-gara minum kopi makanya begini.

Belum selesai ia mengatur detak jantungnya agar kembali normal, hampir saja ia terkejut melihat Kai tiba-tiba masuk ruangan. Krystal lalu mengalihkan pandangan menuju ke komputernya, berusaha menghindari tatapan Kai.

"Tal, makan siang yuk?" Lala menghampiri meja Krystal untuk mengajaknya makan siang.

"Duluan aja La, gue masih belum kelar." Krystal menunjuk ke komputernya, menyuruh Lala untuk makan siang duluan.

Padahal ia hanya ingin menghindari Kai. Karena pasti mereka akan makan siang bersama. Terlalu canggung untuk Krystal.

Sepanjang jam makan siang Krystal berada di ruangan, ia memesan go-food untuk mengisi perutnya. Apapun itu asal nggak bertemu langsung sama Kai.

Krystal menyuap makanannya sambil memperhatikan layar komputer. Pekerjaannya harus cepat selesai agar ia bisa langsung pulang nanti, jadi Kai nggak ada kesempatan buat mengajaknya berbicara.

Itu rencana yang sudah disusunnya selama makan siang ini untuk terhindar dari Kai.

drrtttt

Krystal meraba hapenya yang ada di meja tanpa menoleh, ia hanya menggeser layar dan langsung membaca pesan yang masuk.

Kai : kalo nggak punya perasaan sama gue, nggak perlu menghindar

"UHUK....UHUK!" Krystal menepuk dadanya sendiri karena tersedak makanan.

Sial banget sih si bacot!

*

Krystal udah menyelesaikan semua pekerjaannya, ia juga sudah membereskan semua barang-barangnya agar ketika jam pulang ia bisa langsung melesat.

Semuanya udah ia perkirakan dengan matang, sampai mendekati jam pulang rencananya gagal total karena ia disuruh menghadap Mbak Fara.

Krystal hanya bisa berdoa semoga Kai udah pulang ketika Krystal kembali ke ruangan nanti.

Tapi doanya nggak dikabulkan, ketika Krystal kembali ke ruangan Kai malah udah duduk di kursi Krystal.

JanitraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang