Arga is callingKrystal menatap layar hapenya lagi, udah ketiga kalinya Arga meneleponnya. Dari sejak depan gerbang tadi Krystal tidak mengangkat telepon dari Arga tersebut.
Ia hanya malas kalau ia mengangkat telepon dari Arga, nanti orang itu malah makin-makin padanya.
Krystal pikir dengan nggak mengangkat telepon dari Arga akan membuat Arga diam dan nggak menganggunya lagi karena nggak ada respon dari Krystal, nggak taunya di pagi harinya saat Krystal baru masuk ke ruangan Arga sudah ada di mejanya.
Krystal yang baru memasuki pintu langsung menghela napasnya kasar, sepagi ini udah harus ketemu Arga.
"Pagi, Tal."
"Iya." Krystal hanya tersenyum tipis, masih berusaha menghormati Arga.
"Kemarin gue nelpon lo beberapa kali, kok nggak diangkat?"
"Iya, pas gue lagi nggak megang hp." Krystal terpaksa berbohong menjawab pertanyaan Arga.
"Bukan sengaja nggak diangkat, kan?"
Krystal kembali tersenyum tipis, malas menjawab pertanyaan Arga.
"Gue banyak kerjaan nih, Ga. Lo balik gih ke ruangan lo."
"Kamu masih marah ya sama aku?" Arga nggak berpindah dari tempatnya, walaupun Krystal sudah menyuruhnya kembali ke ruangannya.
"Udah gue jawab kan kemaren? Enggak."
"Terus kenapa?"
"Nggak papa."
"Tal, maafin aku ya soal yang waktu itu. Aku tau aku salah banget udah ngomong gitu sama kamu." Arga belum menyerah juga untuk berusaha berbicara dengah Krystal, Krystal sendiri udah jengah ngobrol sama Arga.
"Iya, udah gue maafin."
"Kasih gue kesempatan lagi ya Tal, buat deket sama lo?"
Krystal tersenyum tipis mendengar permintaan Arga. Ia menarik napasnya sebentar seblum menjawab permintaan Arga. "Gue nyarinya cowok pinter, mandiri, dan kinerjanya bagus, Ga. Cowok yang punya kualitas sama kayak gue."
Arga meraup mukanya kasar. Merasa tersindir dengan ucapan Krystal, semua yang Krystal ucapkan adalah alasan yang Arga berikan pada Krystal dulu. Sekarang semua alasan itu dibalik aja oleh Krystal untuk membalas Arga.
"Iya gue tau, makanya kasih kesempatan ke gue biar punya kualitas yang sama kayak lo." Arga masih saja nggak menyerah, ia bahkan berusaha memegang tangan Krystal saat berkata barusan tapi Krystal langsung sigap mengalihkan tangannya.
"Gue udah nemu orangnya, Ga." Kata Krystal lagi, udah kesal karena Arga masih terus beralasan padanya.
"Siapa?"
"Ada. Orang yang pintar, mandiri dan pekerja keras. Orang yang punya kualitas sama kayak gue." Krystal tersenyum saat berkata demikian, kata-kata yang ia ucapkan untuk mendeskripsikan sosok Kai di matanya.
"Gue tetap nggak akan nyerah---"
"Ga, gue banyak kerjaan asli. Please lo balik aja." Krystal memohon pada Arga karena ia udah sangat malas meladeni obrolan Arga, dan karena pekerjaannya memang sangat banyak.
Dari tadi ia sudah membuang waktunya untuk ngobrol nggak jelas dengan Arga.
"Ya udah, gue balik ya." Karena nggak mau bikin keributan Arga pun kembali ke ruangannya. Sepeninggal Arga, Krystal menghela napas lega.
Sabar Krystal, cuma dua minggu ini aja.
drrttt drrttt
Krystal menoleh ke arah meja karena mendengar getaran dari atasnya. Ia mengambil hapenya untuk membuka chat yang masuk tersebut.