Tidak Mengerti

71 15 0
                                    

Setelah menghadapi ulangan selama seminggu lamanya akhirnya Ilham bebas dari tidur tak nyenyak makan tak enak. Ini adalah hari minggu dimana anak seumuran Ilham biasanya pergi dengan pacarnya ke mall untuk sekedar saling tatap dan menghabiskan uang.

Tetapi

Hari ini Ilham direpotkan oleh ibunya untuk berbelanja bulanan bersama Indy tetapi Ilham tidak merasa direpotkan, daripada ia berkumpul dengan teman-temannya yang hanya memainkan play station di rumah Radit ataupun ngerumpiin cewek yang lagi mereka incer hadeh terlalu repot menurut Ilham.

📍Mall
Sesampainya di salah satu mall di kota Palembang, Ilham langsung mengambil troli dan mengikuti Indy dari belakang. Indy pun sibuk melihat daftar belanjaan yang harus mereka beli.

"Ak go follow me." Ucap Indy sambil memainkan tangannya mengajak Ilham.

Ilham pun hanya menurut sambil memegang hp-nya sekaligus mendorong troli.

"Ak nih buah gimana cara milihnya aku ga ngerti nih." Tanya Indy sambil memilih buah jeruk.

"Aak juga gatau dekk, yaudahlah menurut kamu aja yang manis yang mana." Jawab Ilham.

Indy hanya mangut-mangut saja mendengarkan Ilham dan memasukan beberapa buah jeruk kedalam plastik. Setelah menimbang buah-buahan yang sudah dipilih dan sepertinya sudah lengkap apa yang disuruh mama mereka beli, akhirnya mereka bergegas menuju ke kasir karena kondisi yang ramai maka sudah dapat dipastikan mereka akan mengantre dulu. Selama mengantre Indy pun mengecek belanjaan tersebut apakah sudah lengkap sesuai daftar belanjaan atau belum.

"Ak ini aku lupa ambil tomat deh, aku beli dulu ya." Ucap Indy yang hendak bergegas.

"Eh ga usah biar aak aja yang kesana, kamu disini aja tungguin nih troli." Ucap Ilham.

Karena Ilham adalah abang yang baik, Ia tau bahwa Indy telah lelah dilihat dari hijabnya yang sudah tidak rapi. Ilham pun bergegas untuk mengambil tomat, tetapi saat itu pula matanya menangkap sosok yang selama ini selalu ada di pikirannya. Sontak Ilham kaget dan diam seketika, Indy yang melihat Ilham berhenti pun heran, ada apa dengan abangnya.

"Lhaa kenapa nih cewek ada disini, apa bener dia ngikutin gue?" Tanya Ilham dalam hati.

"Ak cepetan ambil tuh tomat kok malah diem disono sih." Teriak Indy yang diikuti oleh pandangan sinis semua orang kearahnya, bagaimana tidak ini adalah tempat perbelanjaan yang diisi dengan banyak orang dan ia seenaknya teriak begitu.

Ilham pun langsung kembali ke alam sadarnya mendengar teriakan Indy.
"Bego banget sih adek gue yaallah." Ucap Ilham dalam hati menahan rasa malu karena dilihati banyak orang.

Dan saat Ilham melihat ke arah yang sama ditempat ia melihat cewek tadi, cewek tersebut telah hilang dari pandangan Ilham. Ilham pun bingung kemana cewek itu tadi pergi. Bagaimana tidak bingung, tiba-tiba terlihat tiba-tiba menghilang.

-ooo-

Sesampainya dirumah Ilham pun menyandarkan punggungnya di kursi ruang keluarga. Ia tak habis pikir bisa-bisanya ia bertemu dengan cewek itu.

"Ciee mikirin apa nih dari tadi ngelamun mulu." Kejut Indy.

"Apaan sih dek, gausah ngagetin bisa ga?" Protes Ilham.

"Ih mau marah, soksok-an mau marah, kenapa nih galauin cewek tadi lo ak?" Ucap Indy yang langsung membuat Ilham kaget, darimana si Indy tau kalo ia melihat cewek itu.

"Eh kamu ga usah sok tau deh, lagian cewek mana sih? Lagian cuma kamu seorang kok yang aak cinta." Goda Ilham kepada Indy.

"Aduh sori nih ak, cinta ku ke kamu sudah terbagi ke orang lain." Ucap Indy yang dihadiahi jitakan oleh Ilham.

"Mentang-mentang punya cowok, abangnya ditinggalin awas aja kalo ada perlu bye aja nih ye." Balas Ilham. Walaupun sudah diganggu Indy pikiran Ilham pun masih tertuju kepada cewek itu.

"Siapa sih sebenernya cewek itu mengapa selalu menghantui gue." Tanya Ilham pada diri sendiri.

"Dek..." Panggil Ilham.

"Yess brother?" Jawab Indy langsung menghadap ke Ilham.

"Nih aak mau tanya tapi kamu jangan riweh dulu." Ucap Ilham.

"Iyaa, kenapa aak quuu." Balas Indy.

"Jadi gini, kenapa ya di pikiran aak itu sekarang dibayang-bayangi sama cewek? Tanya Ilham jujur.

" Oh...  Itu artinya.....
Aak jatuh cinta sama tuh cewek, makanya kepikiran terus." Jawab Indy.

"Mana ada, aak aja gatau siapa tu cewek." Balas Ilham.

"Ya emang kalo cinta harus saling kenal dulu? Gue sama doi dulunya sama sekali ga kenal." Balas Indy.

"Engga dek, aak itu kaya pernah ketemu dia disuatu tempat tapi aak gatau dimana aak lupa." Kukuh Ilham.

"Yaudah sih kalo gitu mungkin aja itu mantan lo yang mo ngajak balikan lagi aku HAHAHA." Ucap Indy dan langsung berlari menuju kamarnya yang yang berada di lantai atas sebelah kamar Ilham.

"Sori ya gue ga ada mantan, bukannya lo mantan segudang tuh." Teriak Ilham yang dihadiahi pelototan oleh mamanya.

"Iya maa maaf-maaf nih, ga lagi kaya gitu yaa." Ucap Ilham dengan wajah tak enak. Bagaimana tidak, Ilham tidak boleh berbicara lo-gue di rumahnya. Bukan cuma Ilham bahkan Indy juga tidak boleh, tapi si Indy yang kurang ajar seringkali memangil Ilham dengan "lo".

-ooo-

Pukul 05:30

Ilham masih tertidur pulas dikamarnya walaupun alarm nya sudah dari tadi berbunyi baik itu dari hp, jam waker, dan mulutnya Indy.

"Ak ayooo bangun dong nanti kesiangan nih..." Teriak Indy dari luar kamar Ilham.

Ilham pun mengulet sebentar lalu mematikan jam wakernya dan melihat hpnya, ia pun langsung terlonjat melihat notifikasi dari salah satu akun sosial nya.

Shamira Adhita is added you.


Palembang, 13 Februari 2019

To Be Continue...

it's amazingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang