Mau

18 5 0
                                    

Bukan tentang siapa yang dekat tapi tentang siapa yang berkualitas. -Shamira.

--------------------------------------

Ilham sedang duduk berdua dengan Indy di taman belakang rumah. Indy sibuk menceritakan seorang cowok yang sedang mendekatinya. Sedangkan Ilham, pikirannya melayang pada ucapan Shamira tadi.

"Iyaa A dia tuh anak basket, kemarin dia ngajak aku pulang tapi aku gamau heheh." Cerocos Indy dan menoleh ke arah Ilham yang sedang melamun.

*puk

"Aa dengerin aku ga sih?!!!" Ucap Indy gemas.

"Ah, iya dek, Aa denger kok..." Ucap Ilham mengelus lengannya yang tadi di tampol Indy.

"ih.. Aa mikirin apa sih? Cewek tadi?" Tanya Indy kepo.

"Sok tau banget deh." Jawab Ilham.

"Ih bener deh, Si cewek itu ngomong apa tadii A?" Tanya Indy lagi.

Ingatan Ilham langsung teringat tentang pembicaraan tadi.

*flashback on

"Am ada yang pengen gue sampein." Ucap Shamira.

Sekarang Ilham sedang duduk berdua dengan Shamira di ruang tamu.

"Gue minta maaf soal omongan gue tadi." Ucap Shamira sambil memainkan jarinya.

"Gue juga." Ucap Ilham.

Hening.

"Soal olim itu... Am gue mohon banget lo mau ikut, gue tau lo kompeten dalam bidang itu, jadi plisss demi sekolah kita..." Pinta Shamira.

Gue bingung Sham. Ucap Ilham dalam hati.

"Am... Pliss..." Ucap Shamira memohon.

"Kenapa ga Gilang aja?" Tanya Ilham yang membuat Shamira mengernyit.

"Lo kenapa sih sama Gilang?" Tanya Shamira.

"Ga ada." Jawab Ilham.

"Terus kenapa lo bahas tentang Gilang mulu."

"Ya karena lo lebih deket sama dia dan... dan menurut gue dia lebih semasukan sama lo dibanding gue." Jelas Ilham yang membuat Shamira tambah mengernyit yang menandakan bahwa ia bingung, sangat bingung.

"Hah? Ya wajar gue deket sama dia."

Ucapan Shamira itu membuat Ilham menatapnya.

"Iyaaa wajar, dia sepupu gue Am."

Ilham terdiam.

Selama ini ia salah, ia terlalu negatif thinking.

"Oh."

"Jadi gimana?"

"Gimana apanya."

"Lo mau kan?"

"Nanti deh gue pikir-pikir lagi."

Keduanya diam.

"Udah sore Sham, ntar lo dicariin, bukan gue ngusir tapi lo anak cewek."

"Iya Am, kalo gitu gue pulang deh. Mana Mama lo gue pamit dulu."

"Bentar Sham." Ilham pun masuk ke dalam tetapi tidak memanggil Mama-nya melainkan ia mengambil kunci motor untuk mengantar Shamira pulang.

"Ayo Sham, Mama gue lagi mandi." Ajak Ilham.

"Lha kok ayo?" Ucap shamira bingung.

"Iya gue anter ayo."

Di perjalanan keduanya hanya diam sampai rumah Shamira.

"Makasih Am." Ucap Shamira menyodorkan helm.

"Iya sama-sama. Gue pulang ya." Pamit Ilham.

"Eh.. Am, gue berharap banget lo mau." Ucap Shamira tersenyum.

*flashback off

"Oh... Jadi gituu... Aa sih belom juga jadi apa-apa udah lebay." Ucap Indy tertawa.

Ilham pun membenarkan ucapan Indy, mengapa dirinya sampai sebegitunya.

"Kalo menurut aku ya A, ikut aja deh sekalian pdkt, lagian Ka Gilang just sepupunya juga."

"Engga dek, Aa ga yakin kalo mereka berdua cuma sepupu."

"Ih kan dia sendiri yang bilang."

"Iyaa, tap--" Ucapan Ilham terpotong karena Indy sudah terlalu kesal melihat kakaknya.

"Udah-udah, mending chat si itu cewek dan bilang kalo Aa mau ikut tuh Olim."

Ilhan pun mengeluarkan handphone-nya.

SHAMIRA

Sham, gue mau kok.

TBC...


Palembang, 4 Juni 2019

it's amazingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang