Setelah mengantar Indy dan dibekali omelan Indy sepanjang jalan, akhirnya Ilham sampai disekolahnya. Ilham pun membuka helm lalu merapikan rambutnya, Ilham merasa ada yang melihatinya dari kejauhan. Sesaat Ilham cepat menoleh kearah yang dirasanya, spontan Ilham melangkah mundur sedikit dikarenakan kaget. Bagaimana tidak kaget, ia sedang ditatap oleh cewek yang selama ini selalu ada dipikirannya.
Cepat-cepat Ilham berlagak seperti biasanya. Si cewek pun tersenyum manis kearah Ilham tetapi Ilham tidak melihatnya karena Ia keburu pergi menuju kelasnya."Ya Allah sebenernya siapa sih tu cewek, gue jadi penasaran tapi gimana yaa?" Tanyanya pada dirinya sendiri sambil berjalan menuju kelasnya.
-ooo-
Bel pulang sekolah pun sudah berbunyi sejak beberapa menit tadi dan Ilham masih menikmati malas-malasannya di dalam kelas, padahal ia telah diusir pulang oleh anak yang sedang piket kelas.
"Am lo mending pulang deh, gak guna banget lo lama-lamaan disini." Suruh Pipi yang hendak menyapu tempat yang Ilham duduki.
Ilham pun langsung berdiri dan berlari keluar kelas. Si Pipi yang melihat itupun menggeleng-geleng melihat kelakuan Ilham yang bisa disebut aneh.
Ilham pun berlari menuju parkiran rasanya ia ingin cepat cepat pulang, karena rasanya ia lelah sekali hari ini.
Ilham pun langsung bergegas menjemput Indy. Sesampainya di sekolah Indy, seperti biasa Indy tak ada di gerbang sekolah, mau tak mau Ilham harus menelponnya lagi. Ternyata saat Ilham membuka handphonenya ada satu pesan masuk.
Adiqmu tercantiq
"Ak, aku pulang sama Danish yaa hari ini. Bilangin mama aku pergi bentar. Lopp uu aakq 😘😘."
"Sabar kan hamba ya Allah mempunyai adik seperti seorang Indy ini." Teriak Ilham dalam hati.
-ooo-
"Assalamu'alaikum, Ilham pulang." Ucap Ilham ketika memasukki rumahnya.
"Wa'alaikumsalam, eh ak, adek kamu mana kok ga ada?" Tanya mama Rina.
"Gatau tuh dia bilang pergi sama Danish." Jawab Ilham.
Mama Rina hanya ber-oh ria, ia sudah tau kalau Indy mempunyai pacar.
"Kamu kalah berarti sama adek kamu, ak." Ucap mama Rina mencoba mempermainkan Ilham.
"Kalah apa ma? Ohh si Indy dapet bonus uang jajan yaa?" Tebak Ilham saking polosnya.
"Ya bukan lah, kamu kalah dari adek kamu. Masak adek kamu udah punya pacar kamu belom sih." Ledek mama Rina.
"Yee Aak mah bukan gaada pacar ma, malahan banyak kok yang ngejer Aak tapi Aaknya aja yang gamau." Ucap Ilham dengan songong.
"Sok-sok an aja kamu, padahal mah gaada yang mau sama kamu." Balas mama Rina tertawa sambil berjalan menuju dapur.
"Liatin aja bentar lagi Aak bawa kerumah ya pacar Aak." Ucap Ilham.
Ilham pun mengecek hpnya, ia baru teringat tadi pagi ada seseorang yang menambahkan kontaknya sebagai teman baru. Dengan rasa penasaran Ilham pun langsung mengecek kontak cewek itu untuk melihat profilenya. Ternyata cewek itu tidak memasang foto profilenya, tapi Ilham terkejut melihat status cewek itu.
"XI.MIPA.3."
Sontak Ilham terkejut, masih jaman ya padang status nama kelas? Tapi yang lebih membuat Ilham terkejut, cewek itu satu sekolah jelas-jelas itu adalah nama sekolahannya dan ternyata cewek yang bernama Shamira itu seangkatan dengannya.
"Yaampun kok gue ga tau ya ada nama Shamira di sekolah gue? Yang gue tau sih cuma Nina, Manda, Aulia, Jihan dan itupun seluruh anak kelas gue. Eh tapi apa nih cewek yang tadi pagi ngeliatin gue ya?" Oceh Ilham pada dirinya sendiri.
Ilham pun dikejutkan dengan suara pintu terbuka yang menampilkan Indy dengan seragam sekolah putih abu yang dilapisi dengan jaket levis ala ala jaman sekarang disertai dengan sebuah kantong toko merek terkenal Jepang diikuti dengan cengiran yang selalu menghiasi dirinya.
"Halo Aak ku tersayang sambil mencium pipi Ilham." Ucap Indy senang.
"Apaan sih cium-cium bau tau ga." Balas Ilham.
"Ihh utuk utuk, Aak marah nih sama aku gara-gara aku pergi sama Danish yaa, ohh tenang-tenang, kamu tidak akan kalah saingan Aak ku." Ucap Indy yang seperti ledekan untuj Ilham.
"Kalah saingan apa? Kamu sama mama sama aja deh, ga jelas." Ucap Ilham mulai geram.
"Jangan gitu dong Aak." Goda Indy sambil memainkan dagu Ilham manja.
Ilham pun berjalan menuju kamarnya tanpa menghiraukan Indy.
"Emang enak loh, gue kerjain kan." Ucap Ilham dalam hati sambil berjalan disertai muka devil.
"Aak jangan ngambekkk, nanti yang anterin aku ke sekolah siapa dong" Jerit Indy yang tanpa dibalas oleh Ilham
-ooo-
Di dalam kamar Ilham bingung, disatu sisi ia kepo dengan Shamira disisi lain ia gengsi untuk memulai obrolan ke Shamira. Sedari tadi ia hanya menatap handphonenya.
"Aduh chat ga ya? Tapi gimana nanti kalo dia ga bales atau dia gr sama gue." Dalam pikiran Ilham dengan kesombongannya.
Kalian itu harus tau sifat Ilham yang sebenernya, ia itu hanya menurut dengan keluarganya saja tetapi tetap saja ia itu songong setengah kepala.
Persetan dengan apapun.
Shamira Aditha
Assalamu'alaikum.
Ini siapa ya kalo boleh tau?
Dan dapet kontak gue darimana?
(15:41)"Yaampun apa-apaan sih gue kok jadi berasa bucin gitu yaa." Ucapnya pada dirinya.
*Ting
Tanda notifikasi chat yang baru masuk.Shamira Aditha
Assalamu'alaikum.
Ini siapa ya kalo boleh tau?
Dan dapet kontak gue darimana?
(15:41)Wa'alaikumsalam.
Gue Shamira.
Itu temen gue yang add.
(15:43)"Lha gila nih cewek cuek amat dan kok bisa temennya yang add sih, kenapa ga langsung temennya aja yang add gue." Ucap Ilham.
Shamira Aditha
Assalamu'alaikum.
Ini siapa ya kalo boleh tau?
Dan dapet kontak gue darimana?
(15:41)Wa'alaikumsalam.
Gue Shamira.
Itu temen gue yang add.
(15:43)Oh oke
Lo tadi yang ngeliatin gue ya?
(15:44)Palembang, 13 Februari 2019
Percaya diri sekali kamu Ilham... 😂
To Be Continue...
KAMU SEDANG MEMBACA
it's amazing
Novela Juvenil"Aku emang gatau apa kesukaanmu, makanya kasih tau." ENJOY💜 Terima kasih atas dukungannya teman-teman.