GUE SUKA LO

17 1 0
                                    

"Bukannya gue gamau, tapi gue bingung." - Shamira

--------------------------------------------------------------

Bel pulang sekolah pun telah berbunyi, Ilham bergegas ke kelas Shamira dan menunggunya didepan kelas. Tak lama Shamira pun keluar bersama kedua temannya.

"Kita duluan Sham." Ucap Rani teman Shamira.

"Iya, byee."

"Udah?" Tanya Ilham.

"Udah, ayo." Jawab Shamira.

-ooo-

Ilham dan Shamira telah sampai di rumah Ilham, hari ini adalah jadwal mereka belajar bersama untuk persiapan olimpiade.

"Assalamua'alaikum." Ucap Ilham diikuti Shamira.

"Wa'alaikumsalammm warahmatullahi wabarakatu." Jawab Indy ala-ala Mama Dedeh. "Eh ada kak Shamira, masuk atuh kak."

"Kamu masak apa?" Tanya Ilham.

"Ga masak lah kan aku gabisa masak A." Jawab Indy yang dihadiahi toyoran dari Ilham.

"Aduhh sakittt, kak Shamir liat kan Aa tuh jahat tau ga." Adu Indy kepada Shamira.

"Ya masa mau beli terus sih dek." Shamira yang melihat tingkah laku kakak-beradik itu pun hanya tersenyum.

"Yaudah daripada berantem, emang dirumah lo ada bahan apa aja Am?" Shamira melerai keributan.

"Ada banyak tu dikulkas udah dibeliin Mama, dasar punya adik yang gabisa masak aja nih."

"Yaudah gue masak aja gimana?" Tawar Shamira.

"Lo bisa masak?" Tanya Ilham ragu.

"Lo ngeraguin gue?"

"Engga, maksud gue, beneran lo mau masakin kita?"

"Iya bener lah. Ayo liat apa aja yang ada."

"Yaudah ayo atuh A mumpung ada yang mau masakin kita nih." Ucap Indy sambil menarik tangan Shamira ke dapur.

-ooo-


"Selain cantik kakak juga jago masak ya." Puji Indy. Shamira pun hanya tersenyum.

"Bukannya lo gabisa apa-apa." Ucap Ilham kepada Indy.

"Aku aduin nanti ke Mama sama Papa Aa barusan bilang apa."

"Dasar pengadu."

Sekarang mereka berada dimeja makan untuk memakan masakan yang sudah dimasak Shamira tadi.

"Sham gue minta maaf yaa, waktu belajar kita jadinya kepotong gara-gara masak dulu. Mana lo repot-repot lagi masakin kita." Ucap Ilham.

"Gapapa lagi, santai aja kan olimnya masih lama lagian gue ga masakin buat kalian aja kok nih buktinya gue juga ikut makan, makasih ya." Ucap Shamira.

"Gue yang makasih malah."

Setelah mereka makan siang, Ilham dan Shamira pun memulai belajar mereka. Indy pun ikut menemani.

"Kak Shamira sekelas sama Aa?" Tanya Indy.

"Engga." Jawab Shamira.

"Terus kok bisa kenal?" Tanya Indy lagi.

"Ya karena sama-sama dipilih buat ikut olim Ndy." Jawab Shamira.

"Tapi, bukannya temennya Aa ada yang lebih pinter lagi ya?"

Sontak Ilham dan Shamira pun saling tatap.

"Dek kalo kamu nanya terus gimana Shamira mau fokus nih belajarnya." Ucap Ilham mengalihkan pembicaraan.

"Yaudah deh maap, aku diem aja"

Ilham dan Shamira pun kembali belajar. Ilham mengingat sesuatu yang harus ia tanyakan pada Shamira.

Tak terasa hari sudah hampir gelap, Ilham dan Shamira baru saja selesai mempelajari materi hari ini. Ilham pun melihat Indy yang ada di sofa.

"Yaampun ni bocah malu-maluin banget dah." Ucap Ilham dalam hati. Pasalnya Indy tertidur pulas di sofa tersebut.

"Dek.. Dekk bangun mau maghrib nihh." Ilham membangunkan Indy. Indy pun mengerjapkan matanya.

"Apasih Aa orang masih malem juga." Ucap Indy.

"Heh kamu tuh tidur siang tau ga? Bukannya tidur malem." Ilham pun mencoba menyenggol-nyenggol Indy agar ia bangun.

"Dekk mau bangun ga? Atau Aa tinggal nih, Aa mau nganter Shamira pulang." Indy pun langsung membuka matanya, Ilham yang melihat itu pun hanya terbahak.

"Sham tunggu bentar ya gue mandi dulu." Ucap Ilham yang hanya dibalas anggukan oleh Shamira.

"Ih Aa bohonggg." Teriak Indy. Shamira pun hanya tersenyum. "Eh kak Shamira, mau mandi juga ga kak? Pake baju aku dulu gapapa." Tawar Indy karena melihat Shamira yang masih memakai seragam sekolah.

"Eh gapapa kok, kan mau pulang juga abis ini." jawab Shamira.

"Ohh yaudah kalo gitu, aku juga mau mandi dulu yaa kak, kakak gapapa kan ditinggal sendirian?"

"Gapapa kok, kamu mandi aja."

Setelah beberapa menit menunggu Ilham dan Indy, keduanya pun sudah siap.

"Yuk Sham." Ajak Ilham.

"Yuk."

-ooo-


Diperjalanan mereka mampir ke warung pecel lele pinggir jalan untuk makan malam.

"Sham lo gapapa pulang malem gini?" Tanya Ilham.

"Gapapa kok lagian bokap nyokap gue udah tau." Jawab Shamira.

Setelah makan, mereka pun langsung mengantar Shamira. Diperjalanan Ilham berniat bertanya kepada Shamira tetapi ia ragu, takut Shamira tersinggung.

"Sham.." Indy yang mendengar itupun langsung menatap spion depan mobil.

"Yaa?"

"Nanti aja deh, ada bocah yang denger."

Sesampainya di depan rumah Shamira, Ilham turun dari mobilnya.

"Gausah ikut turun dek." Ucapnya kepada Indy yang hendak membuka pintu mobil.

"Sham.."

"Iyaa kenapa Am?"

"Ada yang mau gue tanyain, tapi lo harus jawab jujur."

"Hmm oke."

"Lo kenapa ga nerima Gilang? Gue tau dia nembak lo?"

Jleb.

"Darimana Ilham tau kalo Gilang nembak gue?" Tanya Shamira dalam hati.

"Gue tau dari Gilang sendiri." Ucap Ilham seakan tahu apa yang sedang dipikirkan Shamira.

"Maaf Am, tapi gue gabisa ngasih tau lo." Jawab Shamira yang langsung berbalik memasuki rumahnya.

"Jawab secepatnya Sham, cowok juga butuh kepastian." Ucap Ilham yang membuat Shamira berhenti. Dan berbalik.

"Gue gabisa nerima dia karena gue suka lo Am."

TBC...

Mohon bantuannya dengan vote dan komen ya...

Palembang, 22 Juli 2020

it's amazingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang