Pergi bareng?

16 4 0
                                    

"Mama jangan lama-lama yaa." Rengek Indy.

"Iyaa, enggak kok. Kamu jangan bikin Aa kamu repot ya." Pinta Mama Rina. Indy pun hanya megangguk didalam pelukan Mama-nya.

"Yaudah, Mama sama Papa hati-hati yaa, kabarin kalo udah sampe." Ucap Ilham.

Mereka pun saling melambaikan tangan.

"Udah gausah sedih, cuma 3-5hari kok. Yuk ah." Ajak Ilham merangkul Indy.

Diperjalanan Indy masih saja diam, Ilham pun jengah dibuatnya.

"Kenapa sih deee? Kamu nyedihin apa sih? Mama sama Papa apa pacar kamu?" Tanya Ilham heran. Indy pun langsung menoleh ke Ilham.

"Apaasih." Ucap Indy kesal. Dan kembali meluruskan pandangannya kedepan.

"Eh, itu Kak Shamira bukan ih A?" Tanya Indy memfokuskan penglihatanny. Ilham yang melihat itu pun langsung melihat ke arah pandangan Indy.

"Lhaa bener tu Shamira, ngapain ya de?" Ucap Ilham.

"Yaa samperin atuh A."

"Emang dia sendirian?"

"Astaghfirullah Aa mana Indy tau lahh. Makanya samperin aja yuk." Ajak Indy.

"Samperin ga ya? Nanti taunya dia sama Gilang lagi." Tanya Ilham dengan dirinya sendiri.

"A AYOOOK IH." Teriak Indy.

"Eh iyaa sabar gausah teriak-teriak napa sih."

Mereka pun mendekati Shamira yang sedang menikmati buburnya. Melihat ada mobil yang mendekat, Shamira pun menoleh ke mobil tersebut.

"Kak Shamira lagi ngapain?" Tanya Indy segera keluar dari dalam mobil.

"Eh kamuu--"

"Indy kak, kalo kakak lupa aku adeknya A Ilham."

"Eh iyaa, maaf yaa, aku lupa nama kamu. Mau beli bubur juga?"

"Hahh... Enggak sih." Indy pun hanya menggaruk-garuk kepalanya.

"Terus ngapain? Sama siapa? Pacarnya yaa?" Goda Shamira.

"Heheee enggak kok, aku sama Aa, mana sih kok ga keluar-keluar." Indy pun mendekati mobil.

"A kenapa ga keluar?" Tanya Indy.

"Kan kamu yang mau ketemu dia." Jawab Ilham memainkan handphone-nya.

"Tadi dia nanyain Aa." Ucap Indy dan langsung kabur.

"Masa iya?" Tanya Ilham dengan dirinya sendiri.
Tak lama Ilham keluar dari dalam mobil dan menghampiri Indy dan Shamira yang sedang tertawa.

"Cepet banget akrabnya." Celetuk Ilham.

"Eh Am, Iyaa bener kata gue, adik lo friendly." Ucap Shamira.

"Masih lama nih disini? Panas nih." Tanya Ilham.

"Ga kok ini bubur gue udah abis." Jawab Shamira.

"Ayo de, lanjut besok-besok aja ngobrolnya." Ajak Ilham.

"Ayo Kak Shamir pulang sama kita." Ajak Indy yang membuat Ilham spontan menoleh.

"Eh Ndy, Kakak bisa pulang sendiri kok." Ucap Shamira tak enak.

"Yaudah gapapa sekalian aja." Ucap Ilham langsung masuk mobil. Dan yang membuat Ilham lebih terkejut lagi, mereka berdua duduk dibelakang.

"Dee jangan samain Aa sama sopir kamu ya. Pindah." Ucap Ilham.

"Kak Shamir aja yang pindah kedepan."

"Kebiasaan nih si bocah." Ucap Ilham dalam hati.

"Kamu aja Ndy, kakak ngga enak lha." Ucap Shamira.

"Gapapa Kakk, biar A Ilham latian kalo punya pacar nanti." Ucap Indy santai.

"Sabar Am sabar." Ucap Ilham dalam hati.

-ooo-

Sesampainya didepan rumah Shamira, Shamira pun hendak turun tapi suara Ilham mnghentikannya.

"Sham." Ucap Ilham. Indy yang masih duduk dibelakang pun pura-pura tidak dengar.

"Kenapa Am?" Tanya Shamira.

"Besok pergi bareng gue, mau?" Tanya Ilham membuat Shamira diam seketika.

TBC...

mohon bantuannya untuk VOTE, thankyou...

Palembang, 28 April 2020

it's amazingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang