Ilham sudah berada di sekolah sejak pukul 6 pagi tadi, padahal sekolahnya masuk jam 7. Semuanya gara-gara Indy nih kalo bukan karena sayang ga bakal deh gue, pikir Ilham.
Bosan di dalam kelas sendirian, akhirnya Ilham pun beranjak untuk kekantin.📍kantin
Ilham yang sudah membawa sepiring nasi goreng dan teh hangat pun mengedarkan pandangan untuk mencari tempat ternyaman untuk menghabiskan sarapannya pagi ini. Matanya tertuju pada meja bernomor 7, mata Ilham hendak lepas mendapati Shamira yang sedang membaca buku di meja tersebut ditemani dengan jeruk hangatnya. Tak membuang waktu, Ilham pun langsung menuju meja tersebut.Shamira yang sudah melihat Ilham berdiri di sampingnya pun menoleh dan menatap Ilham.
"Boleh duduk?" Tanya Ilham santai.
"Oh... Duduk aja." Balas Shamira tersenyum.
Shamira pun melanjutkan bacaannya tanpa merasa terganggu akan kehadiran Ilham di hadapannya, sebaliknya pun Ilham memikirkan bagaimana cara untuk memulai obrolan agar tidak terlihat kaku.
"Hmm... Sham--"
Belum selesai Ilham berbicara Shamira sudah mengeluarkan tawanya yang membuat Ilham kebingungan."Sham kenapa sih?" Tanya Ilham.
"Ini Am... Lucu banget deh." Jawab Shamira sambil melanjutkan tawanya. Ilham yang melihat apa yang ditunjukkan Shamira pun hanya tersenyum.
"Receh tingkat SMA nih anak." Dalam hati Ilham.
"Eh lo tadi mau ngomong apa?" Tanya Shamira sambil menyeruput minumannya.
"Lo ngapain dateng pagi banget ke sekolah?"
"Oh... Gapapa pengen aja."
"Terus lo ke sekolah naik apa?"
"Naik angkot."
"Kenapa ga bareng Gilang?"
Bodoh lo Am, bodoh amat sih... Kenapa lagi nih mulut keceplosan.
"Hah?"
"Eh ga kok Sham, maksud gue kenapa ga bareng aja sama dia, kan rumah kalian satu arah."
"Rumah gue ga searah kok sama dia."
"Oh... Ga searah ya..."
Ilham pun hanya tersenyum kikuk."Terus rumah lo arah mana?, siapa tau searah sama rumah gue."
"Rumah gue arah Senopati."
"Wah jauh dong."
"Iya... Oh ya gue duluan ya..." Ucap Shamira spontan dan berlalu pegi.
"Lha, mau kemana Sham?" Tanya Ilham teriak. Ia tak menyadari bahwa disekelilingnya sudah ramai siswa-siswi. Dan tak menyadari bahwa Cs nya sudah berada dibelakangnya.
"Ngapain lo sama Shakira Am?" Tanya Radit.
"Shamira, goblok." Ucap Farid.
"Oh iya Shamira."
"Lo kebiasaan deh Dit, seenak jidat lo aja ganti-ganti nama orang." Cerocos Farid kesal karena sudah berapa kali Radit menyebut nama Shamira dengan Shakira.
"Ya gue kan juga manusia Rid, lo ngegas mulu masih pagi nih." Balas Radit tak mau kalah.
"Eh apaan sih nih ribut mulu lo berdua, gue tadi sama Shamira ga ngapa-ngapain cuma sekedar sapa aja udam." Jelas Ilham.
Sedari tadi Gilang hanya diam, seperti ada yang dipikirkan. Ilham yang menyadari perubahan Gilang dari hari-hari sebelumnya pun hanya diam saja.
-ooo-
"Am gimana nih gue ga ngerti." Ucap Farid tanpa suara, ia sedang maju kedepan untuk mengerjakan soal matematika karena minggu depan mereka sudah disiapkan untuk ujian kenaikan kelas.
"Bentar..." Balas Ilham.
Ilham memang terkenal sebagai anak yang rajin di sekolahnya, tak heran semua guru tahu dengan dirinya. Barulah Ilham hendak mengucapkan jawabannya. Pak Dani sudah melotot ke arahnya, isyarat bahwa 'Jangan Kamu Beri Tahu Ilham'. Ilham pun hanya menundukkan kepala.
"Yaampun Farid... Farid sudah berapa kali sih bapak mengulang materi ini? Mengapa kamu masih tidak bisa menjawab soal tersebut? Ujian sudah didepan mata, bagaimana kamu ini." Ucap Pak Dani lelah mengajari Farid yang tak bisa-bisa dari minggu lalu.
"Assalamu'alaikum..."
Terdengar suara ketukan dari pintu, sontak semuanya pun menoleh kearah yang sama bersamaan.
"Permisi Pak, saya diminta untuk memanggil Ilham untuk segera ke ruang kepala sekolah sekarang."Ilham pun mengernyit dan langsung bangkit dari kursi menyusul orang yang tadi memanggilnya.
"Sham!!!" Teriak Ilham sambil berlari. Sudah merasa berjalan beriringan dengan Shamira, Ilham pun bertanya.
"Gue... Gue kenapa... Dii.. Panggil..? Tanya Ilham masih dengan napas yang tak teratur.
"Tarik napas dulu deh Am." Ucap Shamira menghiraukan pertanyaan Ilham. Ilham pun langsung berhenti dan mengatur napasnya. Shamira yang melihat itupun tersenyum kecil.
"Harus banget ya gitu?" Tanya Shamira.
"Hah?"
"Enggak. Oh iya, lo di panggil ke ruang kepsek buat di ikutin Olimpiade Matematika tingkat I." Jelas Shamira.
"Ga lucu deh Sham." Ucap Ilham.
"Siapa juga yang lagi ngelucu Am." Ucap Shamira lagi.
"Terus gue sama siapa?"
"Sama gue."
TBC...
Palembang, 21 Mei 2019
KAMU SEDANG MEMBACA
it's amazing
Fiksi Remaja"Aku emang gatau apa kesukaanmu, makanya kasih tau." ENJOY💜 Terima kasih atas dukungannya teman-teman.