TERDAHULUKAN

19 4 0
                                    

Sampai dirumah Ilham langsung menuju kekamarnya tak menghiraukan Indy yang sedari tadi menjerit.

"AA BUKA DULU SEPATUNYA... " Teriak Indy dan sedetik kemudian ia mengernyit. "Kenapa tu anak gabiasanya." Ucap Indy dalam hati.

Mama Rina yang sedang memasak di dapur pun berlari ke arah teriakan dengan tangan yang masih penuh tepung.

"Lhaa mana Aa kamu?" Tanya Mama Rina cemas mengapa Indy sampai teriak-teriak begitu.

"Dikamarnya, masuk kerumah nyelonong aja, ga salam, ga buka sepatu juga." Gerutu Indy yang salim ke sang Mama tanpa melihat bahwa tangan sang Mama masih kotor. "Mama ih tangan Mama masih kotorrr." Ucap Indy lalu dibelakangi dengan suara tertawa Mama Rina.

"Lho kan kamu yang mau salim, kok malah jadi nyalahin Mama sih." Ucap Mama Rina disertai senyuman melihat anak gadisnya yang cemberut. "Yaudah ah lebay deh, sana kekamar, ganti baju sholat makan, sekalian panggilin Ilham." Perintah Mama Rina.

-ooo-

Setelah semua perintah Mama Rina terlaksanakan, Indy keluar kamar dan memanggil Ilham.

"Aa ayoo makan, udah ditunggu Mama tuh." Ucap Indy sambil mengetuk pintu kamar Ilham.
Tak ada jawaban. Indy pun mendekatkan telingannya ke pintu. Dan tak ada suara. Ketika hendak memegang daun pintu, pintu telah terbuka terlebih dahulu.

"Astaghfirullah!" Teriak Ilham dan Indy bersamaan.

"Ngapain sih dek.." Seru Ilham.

"Heh, orang adek dari tadi manggil Aa kok. Dasar budeg." Cerocos Indy dan berlalu turun menuju meja makan. Mama Rina yang melihat itu pun hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah kedua anaknya.

"Masak apa nih Ma?" Tanya Indy yang sudah mengusap-usap perutnya lapar.

"Masak jengkolll." Jawab sang Mama bercanda yang langsung membuat Indy mundur.

"Serius ih Mamaaa." Rengek Indy.

"Makan aja kenapa sih dekkk, cerewet banget, untung-untung Mama masakin." Ucap Ilham yang telah mengunyah.

"Nah bener nih kata Aa, makan aja ya gak." Ucap Mama Rina membetulkan ucapan Ilham, yang dibalas anggukan oleh Ilham.

"Gamauuu." Ucap Indy.

"Yaudah duduk dulu ih. Liat dulu apa yang dimasak." Perintah Mama Rina. Indy pun duduk dan matanya menatap sebal ibu dan kakaknya,  ia telah dibohongi.

"Makanya dek, liat dulu nih pake mata Mama masak apa. Jangan ngeliat Danish aja kinclong mata kamu." Ucap Ilham disertai dengan tawanya.

"Gausah sebut-sebut cowok itu lagi ya A, udah putus." Ucap Indy santai sambil memasukkan sesuap makan ke dalam mulutnya. Mendengar ucapan Indy, Mama Rina dan Ilham saling lirik, tak percaya apa yang baru saja Indy ucapkan.

"Bagus deh kalo udah putus, gaada galau-galau alay lagi." Ucap Ilham.

"Bukannya Aa yang lagi galau?" Tanya Indy. Indy tahu kakaknya itu lagi suka sama seseorang. Ia pun melihat Ilham gelisah atas pertanyaan Indy.

"Apaansih dekkk, sok tau banget deh." Jawab Ilham mengelus kepala Indy. Indy pun hanya tersenyum geli menatap sang kakak.

"Ma. Mama tau ga tadi, ada yang bilang sama Indy kalo dia mau kerkom hari ini, tapi gajadi." Ucap Indy keras agar Ilham mendengar apa yang Indy ucapkan.

"Terus terus?" Tanya Mama Rina.

"Terus taunya bukan kerkom tapi nganteri cewek pulang, tapi kayanya si cewek udah pulang duluan sama cowok lain. Kasian banget kan Ma." Jawab Indy panjang.

"Kasian banget deh jadi orang itu yaa." Ucap Mama polos melirik ke belakang Indy yang ternyata ada Ilham yang hendak memainkan kursi yang Indy duduki.

"AAAA...." Teriak Indy saat kursi menjungkit kebelakang. Ilham pun tertawa terpingkal-pingkal melihat reaksi yang diberikan Indy.

"AA GA LUCU TAU!!" Teriak Indy untuk kedua kalinya.

"Heh udah-udah, nanti didenger tetangga kirain ada apa lagi rumah kita." Ucap sang Mama dan Ilham pun otomatis berhenti dan berlari ke kamarnya, disusul oleh Indy yang membawa sendok untuk mengetok kepala Ilham.

-ooo-

TBC...

Baper ih liat kakak adek gitu 😅


Palembang/08 April 2019

it's amazingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang