"Oh kau sangat cantik, manis."
"Kau juga tampan."
Sepasang anak manusia sedang asyik bergulat di ranjang sebuah hotel mewah, tempat berlangsungnya pesta seseorang yang sedang mereka hadiri. Mereka tak lagi menghiraukan semua itu. Tak lagi menghiraukan betapa menariknya pesta yang sedang berlangsung. Tak lagi menghiraukan tuan rumah, si empunya acara yang mungkin saat ini sedang mencari keberadaan mereka, karena mereka merupakan orang terdekat dari si pemilik acara. Yang ada dalam pikiran mereka saat ini hanya puncak kepuasan yang sebentar lagi mereka raih.
"Akh kau begitu sempit sayang. Aku menyukainya, menyukai milikmu yang menjepit kuat milikku."
Erangan dan desahan di sertai kalimat-kalimat erotis mengisi ruang yang terasa panas sekaligus lembab itu. Ke dua insan itu larut dengan pergumulan mereka. Yang ada saat ini hanya kenikmatan yang sedang mereka nikmati. Mengabaikan fakta kalau mereka dua orang asing yang baru saja bertemu beberapa jam lalu, yang mana saat ini masih dapat di hitung dalam hitungan menit.
"Aku tak bisa lagi menahannya manis. Aku... akh..."
Semburan hangat mengisi rahim si yeoja. Tak hanya rahimnya, namun hati dan sekujur tubuhnya merasakan kehangatan. Mereka mencapai puncak kepuasan mereka secara bersamaan.
Keduanya sibuk mengatur napas mereka yang terengah, hingga si namja menyadari kalau saat ini tubuhnya sedang menghimpit si yeoja yang mungkin saja menyakitinya, dan dia tidak menginginkan itu. Menggeser tubuhnya perlahan ke samping, namun tetap mempertahankan miliknya agar berada di sarangnya yang hangat.
Membelai sayang wajah si yeoja. Mengecup kening, ke dua mata, turun ke pipi kiri dan kanan hingga berlabuh pada bibir merekah si yeoja. Berlama-lama di sana, seolah menyalurkan rasa sayang, puas, juga terima kasihnya. Karena bagi si namja, ini merupakan malam yang paling membahagiakan sepanjang hidupnya. Malam di mana ia bisa memiliki seorang gadis mungil, cantik yang mampu menarik perhatiannya, bahkan di detik pertama bertemunya tatapan mereka. Malam di mana untuk pertama kalinya ia menyentuh seorang wanita.
Memberikan senyum hangat serta paling tampan yang ia miliki. Berlama-lama membelai permukaan wajah si yeoja di antara keremangan, karena saat ini mereka hanya di terangi sinar bulan yang masuk melalui jendela kaca yang tak tertutup tirai.
Si yeoja menerima semua perlakuan itu dengan senyum yang menghiasi bibir indahnya. Merasa hangat. Merasa di sayangi. Merasa tersanjung dengan semua perlakuan yang di terimanya. Dan rasanya ada yang menjalari hatinya saat si namja memanggilnya dengan panggilan Manis. Sebuah panggilan yang baru pertama kali ia terima. Dan juga semua rasa yang baru pertama kali ia rasakan.
Lalu kantuk mulai mendera. Bukankah selalu seperti itu bila sepasang anak manusia telah selesai mendaki kenikmatan surga dunia? Rasa lelah yang kemudian berujung dengan rasa kantuk. Di tambah lagi dengan keadaan mabuk yang mengantarkan mereka berdua berada di sini, membuat kepala terasa semakin berat.
"Manis, mungkin aku jatuh cinta padamu."
Kembali si namja berucap di sisa kesadarannya, sebelum kantuk membawa mereka ke alam penuh mimpi indah yang mengantar mereka hingga pagi menjelang.
20190213
Love, ElvisHy...
Aku hadir dengan cerita baru
Entah dapat ide dari mana hingga aku bikin adegan yang beginian
Semoga suka...
KAMU SEDANG MEMBACA
Who Is She? (Complete)
FanfictionDi saat lelah dengan kehidupan menoton yang seperti tak memiliki tujuan, akhirnya Kim Bum menerima permintaan orang tuanya untuk bertunangan dengan yeoja pilihan mereka. Namun Kim Bum mulai dilema di saat ia secara tak sengaja meniduri seorang gadis...