Part 15

2.9K 273 28
                                    

Kim Bum dan So Eun keluar kamar bersama dengan wajah ceria. Bisa di bilang mereka bak pasangan yang sedang kasmaran. So Eun bergelayut manja di pundak Kim Bum, dan Kim Bum yang juga memanjakan So Eun bak seorang putri.

Mereka berjalan keluar rumah, memasuki mobil Kim Bum yang entah pergi ke mana. Mereka menyebutnya pergi kencan, karena ini pertama kalinya mereka keluar bersama setelah saling mengungkapkan perasaan masing-masing, dan berkomitmen untuk mengikat hati dalam hubungan yang masih berstatus pacaran.

"Kita ke mana sayang?" Kim Bum bertanya sambil sebelah tangan memegang kemudi, tangan satunya menggenggam tangan So Eun yang duduk di sampingnya.

"Terserah oppa. Ini kencan pertama kita. Aku akan bertingkah jadi gadis yang masih malu-malu dengan menuruti setiap langkahmu."

Mendengar jawaban So Eun membuat Kim Bum terbahak. "Harusnya memang seperti itu. Tapi lihatlah dirimu, kau bahkan lebih agresif dariku."

So Eun sempat cemberut mendengar tanggapan Kim Bum. Tapi apa yang di katakan Kim Bum memang benar sepenuhnya.

"Hhmm, sepertnya itu bawaan anak kita." So Eun mencoba mencari siasat, agar rasa malunya bisa tertutupi.

"Benarkah?" Kim Bum sepertinya sangat antusias bila mendengar kata anak kita.

"Ya, karena semenjak kehadirannya, aku merasa berubah lebih berani. Padahal dulu aku gadis yang pemalu."

Mendengar itu membuat Kim Bum lagi-lagi terkekeh. "Tapi aku suka apapun yang ada padamu sayang. Bersamaku, kau boleh bertingkah nakal." Kim Bum mengedipkan sebelah matanya ke arah So Eun. Padahal saat ini mereka sedang berada di dalam mobil yang sedang melaju membelah jalanan. Ini sungguh bukan contoh yang baik. Jangan di tiru!

"Tapi ingat, hanya bersamaku, tidak boleh dengan namja lain, termasuk Kim Joon." Kim Bum melanjutkan kalimatnya.

Kali ini So Eun yang di buat tergelak mendengarnya. Apa-apaan itu?

"Kau cemburu hhmm?"

"Bisa di katakan begitu." Kim Bun jujur. Sebuah hubungan dewasa yang coba Kim Bum bangun.

"Dengan kakakku sendiri?" So Eun meninggikan ke dua alisnya.

"Hhmm...., bisa jadi."

So Eun di buat tertawa lebar mendengar jawaban Kim Bum. "Sepertinya aku memiliki namjacingu yang posesif."

"Terserah kau bilang apa. Tapi begitulah diriku. Karena itu, mulai sekarang kau harus terbiasa."

•••

Ahjumna Park hanya menatap diam kepergian So Eun dan Kim Bum. Perasaannya mengatakan telah terjadi sesuatu di antara mereka berdua.

Dalam hati, ahjumna Park mulai merasakan perasaan gelisah. Ia tahu status Kim Bum yang sudah bertunangan, walau itu bukan masalah besar. Sedikit banyak, ahjumna Park tahu mengenai hubungan Kim Bum dan Yoona yang tidak berjalan sebagaimana mestinya. Tapi ada hal lain yang ia khawatirkan. Keadaan So Eun saat ini. Ia takut, mungkin Kim Bum bisa menerima keadaan So Eun. Tapi bagaimana dengan keluarganya?

Ahjumna Park sudah menganggap So Eun sebagai anaknya sendiri. Ia takut, So Eun akan terpuruk nantinya bila apa yang di pikirkannya terjadi.

Tapi tentu saja ia tak bisa berbuat banyak. Yang bisa di lakukannya saat ini hanya berdo'a, semoga ketakutannya tidak jadi kenyataan.

•••

Kim Joon memasuki rumah dalam keadaan lelah. Pekerjaannnya di Jepang benar-benar menguras otak dan tenaga. Dan di saat pekerjaan lagi banyak-banyaknya, Kim Bum menghubunginya. Memintanya untuk kembali ke Seoul secepatnya karena ada hal penting.

Who Is She? (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang