Part 11

2.5K 264 28
                                    

Tak tau apa yang di rasakan So Eun saat mendengar penolakan dari Kim Bum atas permintaan Kim Joon. Sebenarnya So Eun juga tak berharap Kim Bum akan menjaganya. Malahan rasanya nanti akan terasa sulit bagi So Eun bila ia terus bertemu dengan Kim Bum. Tapi mendengar penolakan itu tetap saja membuat So Eun sedih.

Saat ini So Eun telah kembali ke rumah. Tadi pagi dokter sudah membolehkannya pulang karena kondisi So Eun sudah mulai stabil. Tapi dokter tetap mewanti-wanti agar So Eun tak boleh banyak pikiran, tak boleh melakukan pekerjaan berat, apalagi sampai kelelahan.

Kini So Eun berbaring di ranjangnya. Sepertinya tidur bisa memulihkan badannya yang letih.

Tak perlu memikirkan apapun So Eun. Jalani harimu dengan indah. Kau dan anakmu pasti bahagia. So Eun menyugesti pikirannya sendiri.

•••

Kim Joon memasuki ruangan Kim Bum tanpa permisi. Tampak Kim Bum sedang duduk bersandar, mata terpejam dengan lengan menutupi kening di sofa dalam ruangannya. Ke dua kakinya juga terangkat ke atas meja. Entah karena kelelahan atau karena banyak pikiran yang membuat Kim Bum tak menyadari kedatangan Kim Joon dalam ruangannya.

Kim Joon melangkah, memperhatikan Kim Bum lebih dekat. Tampak Kim Bum yang sepertinya sedang tidur. Mungkin dia memang kelelahan, Kim Joon berpikir seperti itu. Tapi sebenarnya Kim Bum tidak tidur. Ia tau kedatangan Kim Joon. Siapa lagi yang berani memasuki ruangannya tanpa permisi? Dan aroma parfum Kim Joon yang khas sudah sangat hafal dalam ingatan Kim Bum.

Tadi malam Kim Bum hampir tidak bisa tidur. Sejak Kim Joon memintanya menjaga dan menemani So Eun di rumah, sejak saat itu Kim Bum tidak bisa tenang.

Di satu sisi Kim Bum tau maksud dari permintaan Kim Joon. Semua itu tak lain dan tak bukan karena dia terlalu menyayangi So Eun, khawatir dengan adiknya yang sedang hamil muda. Hal itu juga di rasakan oleh Kim Bum. Tapi di sisi lain Kim Bum takut menerima permintaan itu, karena takut terpesona lagi dan lagi pada So Eun, sementara dia sendiri juga memiliki tanggung jawab, walau tidak pasti.

Kim Bum mulai melakukan pergerakan. Menurunkan tangannya, membuka mata dan memutar kepala ke arah Kim Joon yang telah duduk di sampingnya.

"Ada apa?"

"Kau sudah bangun?"

"Hhmm..."

Kim Joon diam. Niatnya datang ke sini kembali untuk meminta Kim Bum agar mau tinggal di rumahnya beberapa bulan ke depan untuk menjaga So Eun. Kim Joon benar-benar tidak tenang meninggalkan So Eun sendirian di Seoul.

"Aku memintamu untuk menjaga So Eun. Aku tak bisa pergi dengan tenang bila So Eun tidak ada yang menjaga."

"Ada banyak pelayan di rumahmu. Mereka semua bisa menjaganya."

"Tapi aku tetap merasa tak tenang."

Kim Bum mengambil napas lelah. "Aku sibuk, kau tau itu."

"Aku tak menuntutmu untuk 24 jam di rumah. Aku hanya memintamu untuk tinggal di sana."

Kim Bum bingung bagaimana lagi caranya agar ia bisa menolak permintaan Kim Joon yang baginya terasa sangat berat.

"Ingat, dulu kau pernah berkata akan membayar kolam renangku dengan apapun? Sekarang aku menagihnya."

"Hah?" Kim Bum tampak syok mendengarnya. Masih ingat dulu saat Kim Bum ingin berenang di rumah Kim Joon? Saat itu Kim Joon mengatakan kalau Kim Bum hanya ingin gratisan. Kim Bum tak terima dan mengatakan akan membayar dengan apapun. "Itu hanya main-main."

"Aku tidak menganggap itu main-main."

Kim Bum terperangah mendengar jawaban Kim Joon. "Kau perhitungan sekali."

Who Is She? (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang