Part 8

2.1K 264 23
                                    

"Jadi,..."

So Eun menutup mulut dengan ke dua tangannya. Ia sungguh di buat terkejut dengan apa yang baru saja di lihatnya.

Dengan gerakan cepat So Eun mengambil kembali album foto yang tergeletak di lantai. Mengamati sekali lagi, memastikan kalau apa yang baru saja ia lihat tidak salah.

Dan kembali dengan cepat otaknya dapat menyimpulkan, kalau laki-laki yang tidur dengannya malam itu adalah Kim Bum!

•••

"Oppa, ayo kita makan bersama. Sudah lama kan kita tak melakukannya?" Senyum cerah terpancar di wajah So Eun saat Kim Joon melintas di ruang makan. Saat ini memang sudah waktunya untuk makan malam. Dan semua hidangan juga sudah tertata di meja.

"Kau sudah baikan?" Kim Joon yang mendengar ajakan dari So Eun langsung duduk di meja makan, berhadapan dengan So Eun.

"Hmm..." So Eun mengangguk. "Entah kenapa, hari ini aku ingin makan bersama oppa. Sepertinya aku sedang berselera untuk makan." So Eun berucap sambil tangannya sibuk memindahkan makanan ke piring untuk dirinya dan Kim Joon.

"Syukurlah kalau begitu. Kau tau, oppa sangat cemas melihat kondisimu."

So Eun tersenyum mendengar penuturan kakaknya. "Tak apa oppa. Bukankah dokter sudah mengatakan kalau ini biasa terjadi pada kehamilan muda. Lagi pula tinggal beberapa minggu lagi usianya tiga bulan. Lewat trimester pertama, semua itu akan hilang."

Kim Joon sudah tau itu. Dokter yang menangani So Eun sudah menjelaskan semuanya saat Kim Joon dengan setia selalu mendampingi So Eun melakukan periksa rutin kehamilannya.

"Ya. Tak terasa ya, sebentar lagi aku akan jadi paman." Kim Joon tersenyum senang. Namun So Eun yang melihat senyuman itu masih di dera rasa bersalah. Bagaimanapun, kehamilan ini di luar rencana hidupnya.

"Ayo kita makan. Kau harus makan yang banyak chagia, agar keponakan oppa sehat."

Hubungan mereka berdua sudah kembali seperti semula, hangat dan penuh kasih sayang.

Sebenarnya malam ini So Eun sengaja mengajak Kim Joon makan malam bersama. Menahan mati-matian rasa mualnya saat menghirup aroma dari makanan yang terletak di depannya, yang So Eun sendiri tak tau sampai kapan ia bisa bertahan. Karena ada hal penting yang ingin ia tanyakan. Apalagi kalau bukan tentang ayah dari anaknya, yaitu Kim Bum.

Mengetahui Kim Bum adalah ayah dari anak yang di kandungnya, entah kenapa membuat So Eun lega. Bersyukur pada Tuhan karena telah mengirim Kim Bum yang menghabiskan malam bersamanya saat itu. Tadinya ia takut, kalau laki-laki itu orang sembarangan yang tidak di kenalnya, atau orang yang tidak berkepribadian baik. Tapi mengetahui fakta kalau orang itu adalah Kim Bum membuat So Eun bahagia.

Sudah pernah di katakan bukan kalau sebenarnya sejak pertama kali bertemu Kim Bum, So Eun sudah menaruh hati padanya. Hanya saja keadaan So Eun kala itu membuatnya menepis semua itu. Namun ternyata laki-laki yang menghamilinya adalah orang yang sama dengan laki-laki yang di taksirnya. Semua itu tak ayal membuat So Eun bahagia.

Dan mungkin So Eun tidak sadar, sejak siang tadi saat ia mengetahui fakta itu, ia jadi sering senyum-senyum sendiri. sikap cerianya yang hilang akhir-akhir ini kembali muncul.

Mungkin awalnya akan sulit menjelaskan, baik pada Kim Joon ataupun pada Kim Bum. So Eun tak mungkin lupa kalau ia telah mengarang cerita indah, yang mengatakan kalau ayah dari anak yang di kini sedang tumbuh dalam rahimnya adalah kekasih saat ia masih di London, yang kini telah tiada. Tapi So Eun yakin, semuanya pasti bisa berjalan sesuai rencana. Kim Joon pasti bisa menerima Kim Bum sebagai ayah dari anak So Eun, mengingat mereka yang bersahabat sejak masih di senior high school. Dan Kim Bum, walau tak yakin tapi So Eun bisa merasakan kalau Kim Bum menyukainya. Pasti nanti Kim Bum juga akan menerima dirinya dan anak yang di kandungnya ini dengan tangan terbuka.

Who Is She? (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang