Part 7

2.3K 243 50
                                    

Delapan minggu!

Saat So Eun mengucapkan kata itu, ingatan Kim Bum melayang pada malam di mana ia melewati malam bersama gadisnya. Malam yang juga berlangsung sekitar delapan minggu yang lalu. Kim Bum ingat, dan tak akan pernah melupakannya.

Mendengar pengakuan So Eun, membuat Kim Bum berpikir. Mungkinkah, mungkinkah gadis itu juga mengandung anaknya saat ini, mengingat Kim Bum mencurahkan semua cairannya di dalam gadis itu tanpa pelindung?

Kim Bum jadi gelisah. Bukan karena ia tak menginginkan hal itu, tapi Kim Bum lebih memikirkan bagaimana kondisi gadisnya saat ini. Jika memang ia tengah hamil seperti yang Kim Bum pikirkan, apakah ia juga mengalami hal yang sama seperti yang So Eun alami saat ini? Mual muntah yang berlebihan, tak nafsu makan hingga kehilangan berat badan yang nyaris membuat tubuhnya hanya tinggal kulit pembalut tulang?

Dengan rasa ingin tau yang tinggi, Kim Bum menanyakan apakah semua ini berat bagi So Eun, karena Kim Bum tau kalau saat  ini So Eun juga menanggung semuanya seorang diri. Belum lagi pandangan orang terhadapnya, hamil di luar pernikahan, pasti itu sulit.

Dan anggukan kepala So Eun membuat Kim Bum luruh. Sebenarnya tanpa di tanyapun Kim Bum sudah tau jawabannya, semuanya pasti berat.

Tak bisa Kim Bum bayangkan, bagaimana jika gadisnya menghadapi semua itu seorang diri. Bagaimana tanggapan keluarganya. Apakah bisa menerima atau malah ingin melenyapkan semuanya tanpa jejak?

Menyadari pikirannya, Kim Bum menggeleng cepat. Itu tidak boleh terjadi.

Awalnya besar harapan Kim Bum kalau gadis yang ia cari adalah So Eun. Usia kehamilan, keberadaan So Eun yang juga berada di tempat yang sama saat kejadian, juga aroma So Eun yang di sebutkan Kim Joon yang sama dengan gadisnya, membuat Kim Bum berharap kalau gadis itu memang So Eun. Tapi mendengar jawaban yang terlontar dari mulut So Eun membuat harapannya pupus. Lalu rasa lain muncul. Bukannya benci, jijik atau apa, Kim Bum malah merasa prihatin dengan nasib yang menimpa So Eun. Di tinggal kekasih untuk selamanya di saat ia tengah berbadan dua. Lalu seakan mencuat dari dalam hati Kim Bum, kalau ia ingin melindungi So Eun. Ingin menutupi aibnya. Ingin menjadi ayah dari anaknya. Ingin memiliki So Eun seutuhnya.

Tapi tidak. Kim Bum coba tepis perasaan itu. Mungkin saja ia juga memiliki tanggung jawab saat ini. Mungkin saja gadisnya juga sedang mengandung anaknya. Mungkin saja gadisnya juga sedang menanggung beban seorang diri. Memikirkan itu, membuat Kim Bum tanpa sadar menitikkan air mata.

Kim Bum berpikir, mungkin ia harus menjauhi So Eun kalau tidak ingin terlarut dengan segala pesona dan daya pikat yang di miliki gadis itu. Ia tak boleh terus menerus menemui So Eun karena Kim Bum tidak ingin goyah. Berdekatan dengan So Eun sama saja dengan memupuk perasaannya sendiri, hingga tanpa sadar rasa itu akan semakin berakar di dasar hatinya. Karena itu ia harus lari sejauh mungkin dari bayangan seorang Kim So Eun. Fokusnya saat ini menemukan gadisnya. Kim Bum harus mengetahui keadaan gadisnya. Apakah kegiatan mereka malam itu menghasilkan pembuahan atau tidak.

•••

Kim Bum sedang sibuk dengan pekerjaannya di saat Yoona memasuki ruangannya tanpa permisi. Kim Bum mengangkat kepala, dan mengernyit saat melihat penampilan Yoona.

Ini kantor, bukan club malam. Rasanya tidak pantas Yoona datang dengan potongan one piece yang kekurangan bahan. Berbentuk kemben di bagian atas dengan bawahan hanya menutupi sampai bagian bokong. Jangan lupakan ukurannya yang kekecilan, sangat pas badan hingga menonjolkan setiap lekuk tubuh Yoona.

Tapi pikiran Kim Bum yang sedang rumit tak terlalu memikirkan semua itu. Terserah Yoona ingin berbuat apa, asal jangan menggaggunya. Karena saat ini Kim Bum benar-benar sedang tak ingin di ganggu.

Who Is She? (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang