Epilog

3.7K 215 22
                                    

Sebuah gedung di sulap menjadi sebuah negeri ala dongeng. Tak hanya tempatnya, tapi juga semua orang yang berada di sana. Mereka menggunakan pakaian ala pangeran dan princess.

Begitupun sang mempelai. Mereka terlihat sangat cantik dan tampan dengan pakaian yang di rancang khusus oleh sang ahli, bak putri dan pangeran. Bahkan gaun sang putri di buat sangat cantik dan beruntai panjang.

Saat ini mempelai wanita duduk di sebuah kursi di dampingi seorang gadis cantik yang bertindak jadi dayang. Dayang khusus yang sengaja di datangkan oleh mempelai, bahkan dengan sedikit paksaan dan ancaman agar mau mendampingi So Eun, simempelai wanita pada hari ini.

Mereka duduk sambil bercakap ringan, menantikan kedatangan mempelai pria yang tak lama setelahnya datang dengan kuda putihnya beserta seorang pengawal yang juga tak kalah tampan. Kim Bum dan Kim Joon.

Semua ini membuat senyum So Eun mengembang. Siapa sangka, ucapan asalnya saat itu menjadi realita. Kim Bum mewujudkannya. Dan kini pestanya baru saja di mulai.

Setelah mempelai pria sampai di altar, seorang pria paruh baya datang, membawa So Eun menuju altar tempat mereka mengucapkan janji.

"Kim Bum. Ku titipkan anakku So Eun padamu. Bahagiakan dia, jangan buat dia bersedih lagi."

"Gomawo appa."

Dengan tangis haru, So Eun menghambur ke dalam pelukan appanya, hal yang sudah sangat lama tak pernah di lakukan. Appanyapun membalas pelukan itu hangat, juga di sertai lelehan air mata.

Ini kejutan bagi So Eun. Ia tak menyangka appanya akan datang dan mengantarnya ke altar. Dan Kim Joon juga tampak tersenyum dengan itu. Entah apa yang terjadi, sepertinya antara Kim Joon dan appanya sudah berdamai dengan masa lalu.

Setelah memberikan tangan So Eun pada Kim Bum untuk di genggam, appanya kembali ke tempat semula. Lalu janji suci pernikahanpun terucap dengan penuh haru.

"Gomawo appa."

Kim Joon mendekati appanya, menatap pria tua itu dengan lekat. Sudah sangat lama mereka tidak berdekatan seperti ini. Bahkan jika di sebuah kesempatan tak terduga mereka kebetulan bertemu, Kim Joon akan segera menghindar. Melayangkan tatapan bencinya pada sang ayah.

"Kau menepati janjimu." Imbuh Kim Joon.

"Tidak. Justru aku yang berterima kasih pada kalian. Kalian mau memaafkanku, masih bersedia menganggapku sebagai appa kalian setelah apa yang ku lakukan. Semua itu...."

Kalimat itu terputus karena tangis yang tak lagi bisa terbendung. Kim Joon berdiri lebih dekat, menarik sang ayah ke dalam pelukannya. Menangis haru di sana walau secepatnya menguasai diri, tak ingin jadi tontonan para tamu yang hadir.

Kim Bum dan So Eun mendekat, So Eun juga ikut menggabungkan diri dalam pelukan ayah dan kakaknya. Merasa menemukan kembali keluarga yang telah lama hilang.

Setelah pelukan haru itu usai, Kim Bum memberikan salamnya pada sang ayah mertua.

"Salam abonim. Aku Kim Bum menantumu, berjanji akan selalu membahagiakan So Eun. Dan.... Terima kasih, telah menyelesaikan urusannku dengan Yoona waktu itu."

Beberapa hari yang lalu, Kim Bum di beri tahu oleh appanya kalau yang menyelasaikan permasalahannya dengan Yoona adalah appa So Eun. Selama ini Kim Bum mengira keluarganya yang menyelasaikan semua itu, namun ternyata ia salah. Dan tentu saja Kim Joon terlibat di sana.

Semuanya telah usai. Appanya telah kembali. Kini tinggal menunggu kebahagiaan oppanya dengan sang gadis pujaan.

"Manis, sekarang ayo kita berdansa seperti keinginanmu."

Who Is She? (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang