Part 16

2.7K 286 69
                                    

Kim Bum menghempas barang bawaannya begitu saja di ruang tengah. Lalu kembali berjalan ke tempat keberadaan Kim Joon dan So Eun, berharap drama sepasang kakak adik yang sedang melepas rindu telah usai.

Dan harapan tinggal harapan. So Eun ternyata masih betah berlama-lama dalam pangkuan Kim Joon, dan Kim Joon yang dengan menyebalkannya di mata Kim Bum juga tidak keberatan dengan itu. Sepertinya di sini satu-satunya orang yang keberatan dengan semua adegan itu hanya Kim Bum seorang.

"So, pergilah istirahat di kamarmu. Kau pasti lelah setelah seharian di luar rumah."

Kim Bum berdiri tepat di belakang So Eun, di depan Kim Joon. Mengambil alih So Eun, memisahkan mereka yang sedang berpelukan.

Jelas Kim Joon tidak suka. Ia baru saja bertemu dengan So Eun, di pisahkan begitu saja. Dan semakin tidak suka saat ia menyadari arti dari tatapan Kim Bum padanya. Sedikit gila, tapi Kim Joon merasakan api cemburu yang sedang berkobar di dada Kim Bum pada dirinya. Pada kakak kandung So Eun sendiri!

"Istirahatlah. Oppa juga ada urusan dengan Kim Bum."

So Eun tersenyum dan mengangguk, lalu menatap Kim Bum yang kini menggenggam tangannya. "Aku ke atas dulu. Bukankah oppa bilang juga ada urusan dengan Joon oppa?"

"Ya." Kim Bum tersenyum mengangguk.

Balas tersenyum, So Eun berlalu meninggalkan kim Bum dan Kim Joon.

Setelah So Eun tak tampak lagi, Kim Bum dan Kim Joon memalingkan pandangan sehingga kini mereka saling bersitatap.

"Aku..."

"Ada hub..."

Kim Joon dan Kim Bum, sepertinya mereka sama-sama tidak sabar ingin mengungkapkan isi pikiran masing-masing.

"Aku duluan." Kim Bum ngotot. Hal yang biasa terjadi jika mereka bersama.

"Aku!"

"Aku!"

"Aku!"

"Aku mencintai So Eun!"

Hening!

Untuk beberapa saat waktu berlalu dalam diam.

Kim Bum menunggu reaksi Kim Joon. Tampak tenang, namun sebenarnya ia merasa gelisah. Gelisah menunggu reaksi apa yang akan Kim Joon keluarkan.

Sementara Kim Joon, jelas ia terdiam mendengar pengakuan Kim Bum. Kaget, juga tak menyangka. Jika saja dulu, maksudnya beberapa waktu lalu saat Kim Bum belum terikat, dan So Eun belum hamil, mungkin ini akan sangat menggembirakan baginya. Kim Joon akui, Kim Bum memiliki pribadi yang baik walau sedikit menyebalkan. Dan Kim Joon rasa ia bisa mempercayakan So Eun pada Kim Bum. Tapi kini keadaannya sudah berbeda.

"Kau sudah bertunangan. Ingat itu."

Tersenyum sekilas, Kim Bum membathin. Senyum yang mengartikan, ternyata begini tanggapannya.  "Pertunangan bisnis, kau tau itu. Dan aku bisa membatalkan itu kapan aku mau."

Jawaban Kim Bum bisa di pahami oleh Kim Joon sepenuhnya. Tapi ada hal lain yang membuat Kim Joon tidak bisa menerima Kim Bum sebagai adik iparnya.

"Itu tidak semudah yang kau ucapkan. Kau tau karakter tunanganmu. Dia tidak akan semudah itu menerimanya."

Kim Bum terdiam. Apa yang di katakan Kim Joon benar adanya. Yoona seorang gadis yang bisa di katakan menghalalkan segala cara untuk mewujudnya keinginannya. Dan sepertinya Yoona memang tergila-gila padanya. Sudah pasti keselamatan So Eun akan jadi pertaruhan di sini.

"Aku tau. Untuk itu aku akan berusaha sebaik mungkin agar kemungkinan terburuk tidak terjadi."

Kim Joon terdiam cukup lama. Ia akui, dalam hatinya yang terdalam ada rasa bahagia mendengar pengakuan Kim Bum tadi. Tapi ia tak mau berharap. Lagi pula ia sadar betul kondisi So Eun saat ini. Pasti ada banyak pertentangan nantinya yang akan di terima dari keluarga Kim Bum. Keluarga baik-baik pasti juga menginginkan menantu baik-baik. Sementara So Eun bukannya tidak baik, tapi keadaannya saat ini, pasti akan membawa aib bagi keluarga Kim Bum.

Who Is She? (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang