4. Telat

124 18 2
                                    

Pagi itu udara sedikit sejuk, karena hujan deras yang semalam mengguyur kota kembang.

Gadis yang memiliki lesung pipi itu masih setia dengan alam mimpinya, sama sekali tidak terganggu oleh alarm yang terus berdering dan berbunyi nyaring. Cahaya Matahari yang menembus celah gorden kamar gadis itu pun tidak berhasil membangunkan si pemilik kamar. Padahal waktu sudah menunjukkan pukul 06.24 pagi.

Gadis itu terlihat sangat nyenyak, meskipun getaran dan suara alarm yang masih setia membangunkannya dan cahaya matahari yang masuk melalui celah gorden kamar gadis itu, nyatanya dia masih saja memejamkan mata. Siapa lagi dia kalau bukan Desti.

Sementara disisi lain, Kean yang sudah rapi dengan seragamnya menunggu Desti diruang makan. Meskipun Kean ini laki-laki, tapi dia bisa memasak jika hanya membuat nasi goreng, karena Rey pernah mengajarkannya waktu itu.

Kean melirik jam tangannya, sudah pukul 06.26 pagi. Bosan menunggu Desti yang juga belum keluar dari kamarnya, Kean memutuskan untuk menghampiri Desti ke kamarnya.

Kean mengetuk pintu kamar adiknya, namun tidak ada jawaban. Jika tidak ada jawaban seperti ini, Kean yakin, pasti adiknya masih tidur sekarang. Kean membuka pintu kamar Desti, dan dugaannya sangat benar. Dia melihat adiknya yang masih tertidur.

"Des, bangun Des, udah pagi" ucap Kean membangunkan Desti sambil menepuk-nepuk tangan gadis itu.

Desti masih belum bangun juga, dia malah mengigau sekarang.

"Cookie ganteng banget sih, kawin yuk! Desti yang modalin" ucap Desti yang mengigau sambil memeluk lengan kakaknya.

Kean melepaskan tangan Desti yang memeluk lengannya. Dia berjalan menuju kamar mandi yang berada di kamar Desti dan mengambil segayung air.

Kean tahu, jika sudah mengigau begini Desti tidak akan bangun-bangun. Karena pada tempo hari dia tidak melihat Desti seharian. Sampai dia menanyakan Desti kepada Ica dan Ara teman dekatnya. Dan betapa terkejutnya dia ketika melihat Desti yang sedang tertidur nyenyak, bak Putri Salju.

Kean memasukkan tangannya kedalam gayung, lalu dia mencipratkan air yang menempel ditangannya ke wajah Desti sambil berteriak.

"BANJIR!!! BANJIR!!! DES, POSTER OPPA LO YANG ADA ABS-NYA HANYUT KEBAWA ARUS. BANGUN DES BANGUN"

Desti yang merasakan air yang jatuh ke wajahnya dan mendengar teriakan Kean kalau poster Oppa Korea-nya hanyut langsung terbangun dan melompat dari kasur. Mencari keberadaan poster Jungkook yang hanyut terbawa air.

Ketika sadar dia melihat sekeliling, tidak ada air yang deras. Hanya melihat Kean yang sedang berdiri sambil memegang gayung yang berisi air. Dia melihat dinding kamarnya dan dilihatnya poster Jungkook yang sedang menampakkan ABS-nya dan masih mulus tidak basah sedikit pun.

 Dia melihat dinding kamarnya dan dilihatnya poster Jungkook yang sedang menampakkan ABS-nya dan masih mulus tidak basah sedikit pun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sementara Kean tertawa melihat Desti yang langsung melompat seperti katak.

Desti memicingkan matanya kearah Kean, dia mengambil guling yang ada di kasurnya dan memukul Kean dengan guling itu sambil berteriak.

Cewek KerdusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang