Part 2

8.4K 315 22
                                    

UPDATE!!!!!!

JANGAN LUPA TEKAN TOMBOL VOTES DAN KOMEN YA.... Wkwkwkwkkk

SELAMAT MEMBACA...  ❤❤

============================

Mata-mata tajam memandang kearah dua gadis yang kini sedang menikmati makan siang mereka di sebuah cafe dekat kampus. Pasalnya,  sudah lebih dari enam piring kotor bertengger di meja mereka.

Ya,  hari ini Xena tidak bolos kelas seperti biasanya.  Ada sedikit perasaan gembira sehingga ia merasa bersemangat menjalani aktivitasnya. Beberapa hari yang lalu,  misi balas dendamnya kepada mantan kekasih sang kakak telah berhasil. Dan seharian ini,  senyum terbaik selalu menghiasi bibirnya. 

"Xena,  apakah kau baru saja menang lotre? atau sedang dapat warisan secara tiba-tiba dari orang tak dikenal?  ataukah jangan-jangan, otakmu telah bergeser dari tempatnya? senyummu itu mengerikan." Gisela tampak bergidik mengamati sahabatnya itu. Dari tadi pagi,  dia dikejutkan oleh kedatangan Xena di kampus.  Padahal gadis itu jarang sekali menginjakkan kaki di kampus.  Bahkan sudah lama dijuluki mahasiswa abadi.

Dan sekarang,  gadis itu masih senyum-senyum seraya menghabiskan beberapa piring makanan dimulutnya. 

"Ahh kau tak tahu kalo sahabatmu ini sedang gembira,  G." Tutur Xena disela-sela kegiatan mengunyahnya. 

"Lantas apa yang membuatmu begitu gembira? sampai seperti orang bodoh, hah?"

Xena masih dengan senyum bahagianya. Dan dengan bersemangat,  ia menceritakan semuanya kepada sahabatnya itu.  Gisela yang mendengarnya,  hanya bisa menggeleng-geleng kepala sambil sesekali mengangguk. 

"Hmm... bukankah yang kau lakukan itu sedikit...  eem..  ekstrim?" Gisela membenarkan posisi duduknya dan menyeruput jus dingin sebelum melanjutkan kata-katanya.  Bicara dengan Xena memang tak hanya butuh dengan kepala dingin. Tapi dengan perut dingin pula. "Maksudku... kau belum pernah bertemu dengan mantan Allerin,  benar bukan? bagaimana jika kau salah orang, Sayang?" lanjutnya. 

"Memang.  Tapi aku sudah menyelidiki semua tentangnya.  Bahkan aku tahu tempat dimana dia nongkrong dan bekerja. Dia bos di sana. Bahkan Allerin juga bilang begitu.  Jadi kau tenang saja, G!" Xena kembali menjejalkan makanan ke mulutnya.  Ia yakin dengan apa yang telah dilakukannya tempo hari. 

Ponselnya bergetar.  Dengan cepat,  Xena meraih benda itu dan menemukan pesan untuknya.

💕Alleric 🌼

Xena, aku sudah bicarakan semua dengan Rin.  Dan kali ini, aku berhasil memaksanya untuk menjauh beberapa waktu. Bisakah kau bantu berkemas?  Aku akan pulang cepat nanti malam. Love.

Senyum Xena semakin mengembang.  Gisela yang melihat itu sedikit penasaran. Segera Xena membalas pesan kakaknya itu. 

                          ❤❤❤

David sedikit cemas melihat pria di depannya sekarang.  Penampilannya berantakan. Bahkan pria dengan sejuta pesona itu kini nampak berhari-hari tidak tidur. 
"Apa yang terjadi,  Bocah?" David berdiri di hadapan Lex dengan kedua tangannya dilipat. "Kau sangat kacau. Dan apakah kau tahu berapa banyak masalah yang harus kubereskan karenamu?" Lex tak merespon omelan panjang asisten sekaligus sahabatnya itu. 

"Ck! Kenapa kau tak bisa dihubungi? Ini bukan dirimu!" David lega bisa menemukan keberadaan Lex pada akhirnya. Pasalnya,  pria itu sudah beberapa kali mencari Lex ke penthousenya.

Lex tahu kini David sedang mengkhawatirkannya. Dengan segera,  pria itu meneguk minuman di dekatnya. 

"Ponselku hilang. Entahlah, aku lupa dimana terakhir kali menggunakannya." Kepalanya sedikit menunduk. "Maaf atas kekacauan ini."

LOVE YOU, BASTARD (Sudah Terbit) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang