Part 14

5K 213 16
                                    

Update

Mohon bantu dukungan untuk cerita ini ya.. 

Happy reading  😍

*******************************

"Bagaimana?"

Seorang pria berperawakan sedang, berambut keemasan, berjalan mendekati layar monitor. Pria itu berkulit pucat, bahkan sweater hitam yang dikenakannya semakin membuatnya terlihat kontras.

Tangannya bertumpu pada sudut meja. Sedangkan mulutnya sibuk mengunyah permen karet.

"Hampir selesai." Jawab pemuda yang sedari tadi berkutat di depan monitor, dengan berbagai alat di sana. Jari tangannya lincah, menari-nari di atas keyboard. Matanya menatap tajam,  menelisik awas. Sudut bibirnya sedikit tertarik ke atas.

Pemuda itu terlihat jauh lebih muda dari pria tadi. Topi rajut dan jaket hoodie yang melekat di tubuhnya, membuatnya semakin manis.

"Selesaikan dengan rapi, jangan ada jejak. Ini milikmu, jika kau berhasil." Pria bersweater hitam itu menyeringai, memainkan kunci sebuah apartement.

Pemuda bertopi rajut terkekeh pelan. Beberapa menit mereka saling terdiam. Hanya bunyi ketikan keyboard yang terdengar.

Ctik ctik klik

"DONE!"

Pemuda bertopi rajut berseru sambil memutar kursi, kemudian jingkrak-jingkrak heboh.

Pria bersweater hitam itu menatap monitor sejenak,  meraih benda kecil di saku celananya. Senyum di wajahnya terbit saat melihat sesuatu yang diharapkannya, terpampang dalam benda kecil itu.

Ia melepeh permen karetnya, membungkusnya dengan kertas dan melempar ke tempat sampah.

"BRAVO! Ini untukmu, Haul." Pria itu tertawa lebar sambil melempar kunci sebuah apartemen ke arah Haul. Lalu melakukan tos ala mereka. "Untuk peringatan, tiga anaknya saja yang kita matikan sekarang. And let's party tonight!" Lanjutnya.

"With my pleasure, Sir." Mereka tertawa penuh kemenangan. Tak peduli jika di tempat lain, keributan melanda sebuah gedung.

❤❤❤

Di ruangan sebuah gedung, seorang pria berusia tiga puluhan, mengacak rambutnya frustasi. Dilepasnya satu kancing kemeja dan membuka simpul dasi yang melingkar di leher dengan kasar.

Puluhan karyawan bergidik ngeri oleh kemarahan pria itu sejak beberapa waktu lalu. Suasana di ruangan, semakin panas oleh bentakan dan umpatan yang keluar dari bibirnya.

"ARRRGGGHHH! KALIAN SEMUA, CARI TAHU APA YANG SEBENARNYA TERJADI!" Pria itu mengeram. Kemarahan meliputinya. Semua orang di sana, tegang. Mereka tahu, bos mereka yang baru itu cukup sadis.

Seseorang mendekati pria itu dengan ragu.

"Mr. Aaron Thompson, kita sudah kehilangan delapan puluh lima persen investor untuk Andermed, Vicco dan Andersmart. Dan kemungkinan bisa lebih buruk lagi."

Pria itu terbelalak. Dia pikir,  hanya satu anak perusahaannya saja yang sekarat. Ternyata ada dua, lainnya.

BRAKKKK

Aaron memukul meja di depannya hingga tangannya berdarah. Pria itu meraih apa saja untuk melampiaskan kekesalannya. Semua orang di dekatnya,  sontak menjauh. Tangannya mengepal sempurna.

Aaron sangat sadar, untuk sampai ke titik dirinya yang sekarang, usahanya sangat besar. Pria itu mati-matian mengambil hati Jeslyn,  hingga rela menikahi putri Anderson itu, agar dapat membangkitkan financial keluarganya dari keterpurukan. Termasuk merelakan cintanya pada gadis keturunan tiongkok yang dicintainya.

LOVE YOU, BASTARD (Sudah Terbit) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang