UPDATE!!!!!!"Apa yang kau lakukan?" hardik Lex, tanpa melepas kaitan tangan mereka. Nafas keduanya terengah-engah di bawah guyuran sinar lampu.
"Aku mau ke situ. Lepaskan tanganmu."
Pandangan pria itu mengikuti arah telunjuk Xena. Sebuah menara raksasa. Lebih terlihat seperti pijar-pijar lampu yang membentuk menara. Menjulang tinggi menantang angkuh pekat malam.
"Besok saja."
"Lebih indah saat malam hari."
"Kau akan menyerah jika melihat antrian tiket masuknya." Ucap Lex santai. Pria itu mengekori Xena dibelakang.
"Tidak! Kau pulanglah." Gadis itu tetap melangkah penuh semangat sambil memegangi tali tas punggungnya.
"Oke. Kita taruhan. Jika dalam dua jam kau tak dapat tiket masuk, aku menang."
Xena tampak berpikir. Ini bukan kali pertama gadis itu naik ke menara Eiffel. Dulu, gadis itu selalu mengunjungi kota ini saat menjenguk omanya. Seingatnya, tak pernah sekali pun antrian lebih dari sejam.
"Oke. Deal. Kalo aku menang, perjanjian kita selesai. Dan kau, jangan lagi merusuh di hidupku." Keduanya berjabat tangan mantap.
Sudah satu jam lebih Xena dalam antrian. Gadis itu melongokkan kepalanya untuk melihat antrian di depannya. Masih panjang. Lex yang duduk di atas rerumputan tak jauh dari situ, tersenyum geli. Pria itu mengenakan kaca mata hitam dan membalut sebagian wajahnya dengan syal milik Xena. Kali ini, ia tak mau dikenali dan menanggung resiko seperti di cruise. Membayangkannya saja, Lex merinding.
Xena semakin gelisah. Wajah cantiknya terlihat mendengus kesal. Apalagi saat melihat Lex mengejeknya. Sungguh sial.
"Lima menit lagi, udah dua jam. Menyerah saja." Ejek Lex dengan seringai nampak di bibirnya.
"Tak akan." Jawab Xena ketus. Gadis itu menghentak-hentakkan kakinya sambil menggigit bibir. Mencoba berpikir keras.
"Ayolah Xena, berpikirlah. Otak cerdasmu itu pasti punya ide briliant." Ucapnya pada diri sendiri. Sedetik kemudian, manik coklat gadis itu melebar. Bibirnya tersenyum simpul.
Lex mengernyit saat menyadari Xena justru keluar dari antrian dan menuju ke arahnya. Apa yang dia lakukan?
"Kau menyerah?" tanya Lex. Xena tak menyahut, hanya menggeleng pelan. Wajahnya tampak memelas.
Tiba-tiba, gadis cantik itu menggandeng lengan Lex dan berbalik menghadap barisan orang-orang yang mengantri.
"HALO, SEMUA. LIHAT SIAPA PRIA DI SAMPINGKU INI?? MENGENALNYA? KAMI SUDAH TERLALU LAMA MENGANTRI, TAPI SUNGGUH PRIA INI SEDANG MENGEJAR JADWAL SYUTINGNYA. JADI, JIKA ADA YANG BERSEDIA MEMBIARKAN KAMI UNTUK MENYEROBOT ANTRIAN, KALIAN BISA BERFOTO BERSAMANYA SEBAGAI UCAPAN TERIMA KASIH." Teriak Xena panjang lebar, lalu menarik syal dan kaca mata yang melekat pada tubuh Lex.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE YOU, BASTARD (Sudah Terbit)
De TodoRank #1 in Bos 28/10/19 Rank #2 in Storylife 05/08/19 Rank #2 in Touch 05/08/19 Rank #4 in Fallinlove 18/09/19 Rank #7 in Billioner 12/07/19 ⚠⚠WARNING!!! (21+) Cerita ini mengandung beberapa kata kasar!! Harap bijak dalam memilih bacaan! 💎💎 Xena...