Update!!
Yeyy! Jangan lupa vote & komen ya..
--------------------------------------------------
Xena terus menerus mengumpat kesal, sampai akhirnya dia mengalah untuk mengikuti kemauan pria sinting di depannya itu. Ya, mungkin memang lebih baik saat ini mengalah, daripada sakit kepala mendadak.
Setelah masuk mobil Lex dengan sangat terpaksa, tanpa babibu gadis itu menyeruduk perut Lex ketika baru duduk di kursi sebelah. Pria itu mengerang kesakitan.
"Itu balasan karena kau semena-mena padaku tadi." Ucap Xena sambil mengaduk-aduk tas punggungnya mencari ponsel ingin menghubungi seseorang. Sedangkan Lex tersenyum misterius. "Cewek bar-bar." Batinnya.
Mobil melaju meninggalkan area kampus. Sepanjang jalan, senyum itu tak pudar dari bibirnya.
"Hai, G. Maaf, hari ini aku ada sedikit urusan. Kau pulang duluan saja." Kata Xena kepada orang di seberang sana.
"....."
"Aku akan menghubungimu kembali, setelah selesai dengan orang gila ini." Raut muka Lex langsung berubah, saat dikatai orang gila oleh gadis di sampingnya.
"....."
"Yah, I'm Ok, G. Tak usah khawatir. Bye." Xena memutus panggilan di ponsel, lalu memasukkannya kembali ke dalam tasnya. Gadis itu bahkan sangat tenang. Dia lebih tertarik untuk menoleh ke samping, mengamati jalanan.
Lex yang sedari tadi merasa diabaikan, menarik nafas kesal. "Apakah matamu rabun? Kenapa kau lebih memilih menatap jalanan dari pada wajah tampanku?" Tak ada jawaban.
"Hey, aku bicara padamu. Kau ini harusnya bersyukur. Jutaan wanita berlomba ingin duduk satu mobil dengan Alexus Thompson. Paling tidak, tataplah aku." Lex masih menunggu reaksi Xena.
Gadis itu masih diam, tak ingin menanggapi celoteh receh pria di sampingnya. Dia berkali-kali menarik nafas panjang, kemudian menghembuskannya.
"Kau masih pemuja tongkat kan?" Ucap Lex menggoda Xena dengan kerlingan nakal. "Sepertinya kau harus mencoba milikku agar tidak sombong. Kau tahu, bahkan pagar beton kalah__"
Pletak
Cerocosan Lex terpotong, karena Xena lebih dulu memukulkan gulungan buku ke kepalanya. Lex meringis mengusap-usap kepalanya.
"Baiklah, sepertinya selain rabun, kau juga tuli dan bisu, Nona bar-bar. Kau tahu, ada dongeng tentang putri yang tak dapat bicara? Putri itu sembuh saat sang pangeran menciumnya." Senyum licik terbit di bibir Lex.
"Aku akan menciummu, agar kau bisa bicara kembali." Ucap Lex sambil sedikit mencondongkan tubuhnya ke arah Xena.
"Tidak!" Teriak Xena seketika. Gadis itu menatap Lex tajam sesaat, lalu pandangannya kembali lurus ke depan. Susah payah dia meneguk salivanya. Membasahi tenggorokan yang tiba-tiba kering. Tangannya mengepal. Pria ini bastard. Sedangkan Lex tersenyum puas.
"Aku sudah bersedia ikut denganmu, jadi jangan menyentuhku lagi, Bastard!" Ucapan Xena hanya dijawab dengan kekehan Lex.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE YOU, BASTARD (Sudah Terbit)
RandomRank #1 in Bos 28/10/19 Rank #2 in Storylife 05/08/19 Rank #2 in Touch 05/08/19 Rank #4 in Fallinlove 18/09/19 Rank #7 in Billioner 12/07/19 ⚠⚠WARNING!!! (21+) Cerita ini mengandung beberapa kata kasar!! Harap bijak dalam memilih bacaan! 💎💎 Xena...