27

1.5K 200 40
                                    

Pengen  kasih tau kalo kemaren harusnya part 26 sekarang 27😂😂😂😂

******

Pak Toma memperhatikan anak murid nya satu persatu, matanya menyipit melihat beberapa kursi kosong.

"Bapak absen dulu. Pasang telinga kalian baik baik." Pak toma duduk di kursinya, membuka buku absensi siswa.

"Alip."

"Hadir pak."

"Ajeng."

"Saya pak."

Di koridor Yena berjalan sambil menggigit bibir bawahnya,ia menengok pada anak anak wannasome yang berjalan dengan santai . Yena sedikit khawatir bagaimana respon teman  teman kelas melihat penampilan Yena yang berbeda.

"Ginda."

"Hadir"

"Indy"

"Jihoon."

Tak ada yang menjawab satupun, Pak Toma menggeleng kembali lanjut mengabsen.

"Julan."

"Hadir."

"Mondy."

"Hadir"

Yena menghentikan langkahnya, Yena membayangkan respon teman temannya nanti. Woojin juga ikut menghentikan langkah kakinya, ia menengok ke Yena beberapa meter di belakangnya. Yena tersentak, saat Woojin menarik tangannya.

"Mumpung ga ada Jihoon gue bisa pegang tangan lo." Ucap Woojin berbisik di telinga Yena.

Yena membulatkan matanya menatap Woojin, Woojin menyengir kenunjukan gingsulnya Kemudian lanjutkan berjalan, Mata Yena menatap tajam tangannya yang di gandeng Woojin.

"Randy."

"Saya pak."

"Shiti"

"Hadiroh pa."

"Seonho."

"Hadir paakk."

"Woojin."

"Gatau pak." Ucap Seonho, Pak Toma lagi lagi menggeleng.

"Yena."

Pak Toma melihat muridnya satu persatu. Yujin menggaruk kepala bingung.

Setelah berpisah dengan anak anak Wannasome yang lain, Yena mengikuti langkah Woojin menuju kelas dan dengan santai Woojin ingin membuka pintu kelas.

"Jin tar dulu." Yena menarik tangan Woojin yang memegang engsel pintu, Woojin langsung melihat ke Yena dengan raut wajah bertanya.

"Gue takut." Ucap Yena menggigit bibir bawahnya.

"Selow elah." Ucap Woojin, Yena menghela napas pasrah, karena memang mau tidak mau Yena harus menghadapi ini.

"Yena itu yang mana ya?" Pak Toma berdiri dari kursinya ke depan kelas.

"Itu pak yang cupu pake kacamata yang
...." Ucap siswa yang duduk barisan paling belakang terpotong karena suara pintu yang dibuka dengan kasar.

BRAK!

Woojin membuka pintu kelas dengan kasar, hingga menjadi pusat perhatian seisi kelas. Woojin menyengir ke Pak Toma, dengan Yena menunduk di samping Woojin.

Teman teman sekelas mereka melihat Yena dari atas ke bawah, beberapa murid perempuan juga terlihat saling berbisik.

Pak Toma melihat Woojin dan Yena melipat tangannya ke dada.

JIHYENA | PARK JIHOON✔ CHOI YENA✔ [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang