34. END

372 51 19
                                    

1 tahu berlalu...

Hari kelulusan yang sangat di tunggu-tunggu Jihoon dan teman-teman satu angkatan akhirnya datang walaupun ada sedikit drama dari sekolah yang memberi pengumuman bahwa kelulusan angkatan Jihoon kawan-kawan terpaksa harus di tunda karena sempat terhambat pandemi.

Bukan hanya kelas 12 yang menangis, tapi juga adik adik kelas yang menonton kakak kelasnya ikut menangis prihatin. mereka menangis sejadi-jadi nya, sangat histeris bahkan banyak yang mengumpat sebelum sebuah helikopter terbang di sekitar sekolah nya dan menurunkan surat kelulusannya yang di cetak menjadi banner besar.

Teriakan dan tangisan dari murid kelas 12 di tengah lapangan sangat riuh, bukan hanya mereka tapi juga adik kelas yang menonton dari lantainya masing-masing. banyak yang berteriak untuk memberi selamat Pada kelas 12 banyak juga yang melempar bunga dan hadiah lain untuk kakak kelas yang diam-diam mereka sukai.

Hari yang di baluti dengan awan mendung ini mulai terisi dengan rintik hujan yang lama kelamaan berubah menjadi buliran air deras.  guru-guru yang tadi nya tersenyam-senyum melihat kebahagiaan murid-muridnya berlari kepinggir lapangan.

Tidak dengan para siswa-siswi yang malah menikmati hujan yang seakan merayakan kelulusan mereka. Yena berpelukan dengan Yujin sambil melompat-lompat, sebelum pundak nya di sentuh orang, Yena menoleh milihat Jihoon  bersama teman-temannya di belakangnya tanpa banyak basa-basi Yena berhambur memeluk Jihoon, mereka saling mengeratkan pelukannya, bersamaan dengan hujan Yena menitikan air mata bahagianya.

"Kita lulus ya, hoon."ujar Yena dalam dekapan Jihoon, Jihoon mengangguk.

Banyak yang mereka lalui dalam satu tahun ini, kejadian yang tidak pernah terduga-juga,  banyak perubahan yang mereka rasakan, perubahan sikap, perubahan perilaku, perubahan pola fikir juga mungkin perubahan perasaan.

*****

"Udah pada siap?" Tanya Jihoon sambil menggantungkan kacamata hitam pada hidung mancungnya.

Mereka semua mengangguk memegang kopernya masing-masing. Suara petugas menggema di segala penjuru, mereka mempersiapkan dirinya masing masing.

"Gue harap kita bisa kumpul-kumpul lagi, thanks buat kalian udah nemenin masa-masa muda gue." Ucap Sungwoon

"Bukan lo doang hyung." Ucap Woojin menepuk pundak Sungwoon

"Udah cukup waktu buat main main kita, sampe ketemu di masa sukses"

"Jaga diri kalian masing-masing"

Mereka saling mengangguk sebelum akhirnya mereka bersalaman dan berpencar mengukuti arahan petugas menuju pesawat dengan tujuannya masing-masing.

Yena dan Jihoon menarik kopernya masing-masing, perasaan yang tidak bisa di deskripsikan dari Yena dan perasaan kacau yang melanda jihoon membuat mereka saling diam.

Dalam pesawat Yena melihat ke arah luar jendela hamparan awan yang sangat luas, sedikit terkejut saat Jihoon tiba-tiba bersandar pada pundaknya. Jihoon tertidur, Yena tidak bisa apa-apa.

Yena menyumpal earphone ke telinganya membawa tangan besar Jihoon pada genggamannya lalu memejamkan matanya menikmati alunan musik yang membuat Yena terlelap

Perjalanan yang memakan waktu itu akhirnya selesai, mereka sampai pada tujuannya yaitu Korea. Yena dan Jihoon sama-sama saling mengaitkan tangan sambil berjalan menghampiri Minhyun dan keluarga kecil nya yang menunggu, terlihat Anna sangat bersemangat melambaikan tangan sambil melompat.

Yena berpelukan dengan Mina saat bertemu, melepas rindu karena setelah melahirkan satu tahun lalu Minhyun dan keluarga kecilnya harus menetap di kampung halamannya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 19, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

JIHYENA | PARK JIHOON✔ CHOI YENA✔ [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang