AUTHOR'S POV
"Pagi semua!" Jeongin menyapa seluruh kelas begitu ia masuk. Behel di giginya tentu sangat terlihat karena ia tersenyum dengan lebarnya.
Lihat! Jeongin itu orang yang ceria. Semua orang hanya mengenal Jeongin yang selalu tersenyum. Tidak ada yang mengetahui Jeongin yang sebenarnya, kecuali sahabat-sahabatnya dan orang itu.
"Heeh, sepertinya kau sedang bahagia?" tanya Seungmin, dialah sahabat Jeongin. Orang yang Jeongin percaya.
"Dan maaf kemarin aku ada urusan mendadak, jadi aku pulang duluan," lanjutnya.
Jeongin mendudukan dirinya disamping Seungmin, "Gak apa-apa".
Seungmin merasa semakin bersalah, apalagi ketika kemarin turun hujan beserta petir yang meyambar kemana-mana. Seungmin tahu, Jeongin sedang apa-apa.
Melihat raut wajah Seungmin, Jeongin mengerti.
"Aku sungguh tidak kenapa-napa, Seungmin. Lihat kemarin habis hujan, cuaca cerah seperti biasanya, kan?"
"Tapi kan, tetap sa--"
Perkataan Seungmin terpotong begitu Jeongin menatap Seungmin tepat di matanya. Ia terdiam melihat pancaran mata Jeongin yang seolah mengatakan bahwa dirinya baik-baik saja.
Seungmin menghela nafas.
"Oke baiklah, lalu kenapa kau bisa sebahagia ini? apa ada hubungannya dengan cuaca yang kembali cerah kemarin?"
"Hehe" Jeongin tertawa malu.
"Sebenarnya," Seungmin menaruh atensi penuh pada apa yang akan Jeongin katakan selanjutnya.
Jeongin mendorong pelan tubuh Seungmin yang semakin mendekat,
"Aish aku malu" ucap Jeongin.Seungmin terkekeh.
"AAA Aku semakin penasaran. Ada apa kemarin, Jeongin?""Seperti yang kau tahu, diriku kemarin kambuh. Aku terduduk di halaman belakang"
Seungmin berpandangan khawatir.
"Lalu?"
"Ada seseorang yang datang. Dia memelukku, mencoba menenganku. Entah kenapa, aku berhasil tenang. Padahal, tidak ada yang pernah berhasil membuatku tenang"
Ucapan Jeongin membuat Seungmin lumayan terkejut. Karena memang benar, jika Jeongin kambuh, maka hujan petir akan terus mengguyur bumi sampai pada akhirnya Jeongin tertidur.
Seungmin dulu bahkan pernah mencoba menenangkan Jeongin, dan mendapatkan dorongan keras dari Jeongin.
Akhirnya jika Jeongin kambuh lagi, ia sendiri yang akan melawan seluruh kata-kata di otaknya. Ia sendiri yang akan menenangkan dirinya sendiri. Iya, cara itu berhasil namun membutuhkan waktu yang tidak sebentar dan juga usaha.
Seungmin semakin penasaran.
"Bagaimana bisa?"Jeongin kembali menerawang kejadian kemarin, "Aku juga tidak tahu, padahal pelukannya begitu kaku untuk awalnya. Namun, lama-kelamaan itu begitu pas"
Jeongin tersenyum, "begitu hangat"
Seungmin menarik kedua ujung bibirnya. Tentu, Seungmin ikut bahagia melihat sahabatnya bahagia. Jeongin selalu terbebani dengan pribadinya yang overthinking. Ditambah keistimewaan yang dimiliki Jeongin. Jika keadaan overthinkingnya sudah parah, ia akan kambuh dan membuat badai petir begitu saja. Dan hanya Seungmin yang mengetahui keistimewaan Jeongin ini, oh ada satu orang lagi, sahabat Jeongin yang berbeda fakultas dengan mereka.
Entah apakah ini yang disebut anugrah atau kutukan.
"Terus, apa kau kenal dengannya?" lanjut Seungmin
KAMU SEDANG MEMBACA
Eternal; Minho x Jeongin「✔」
Fanfiction↬Tentang Jeongin yang dapat memanipulasi cuaca. Setiap kali perasaannya mulai bertingkah, badai petir tercipta. Dan hanya Minho yang bisa menenangkannya. •Lee Minho X Yang Jeongin •Underrated ship •Semi-baku •Drama end: 20190718