AUTHOR'S POV
Dari hari ke hari Minho dan Jeongin bertambah dekat. Ini sudah memasuki 4 hari mereka berteman, begitu pula juga dengan kesepakatan mereka.
"Jeongin!"
Merasa dirinya terpanggil, Jeongin menolehkan kepalanya lalu tersenyum menampilkan behelnya.
"Ada apa, Lia?"
Lia mendekati tempat duduk Jeongin. Ini masih pagi dan hanya segelintir mahasiswa saja yang baru datang.
"Sejak kapan kau dekat dengan Minho sunbae?" tanya Lia penasaran, karena belakangan ini Minho dan Jeongin memang menjadi pembicaraan hangat para mahasiswa di kampus ini.
Jeongin mengerutkan dahinya. Lalu, mulai menghitung-hitung dengan jarinya,
"hmn mungkin sejak seminggu yang lalu"Lia menatap Jeongin. Menatapnya sinis.
"Bagimana bisa? Kau? dengan Asisten Dosen itu? Padahal dia gak pernah berinteraksi sama orang lain. Kenapa bisa ia tiba-tiba jadi sangaaat dekat dengan kau, Jeongin?"
Diserang oleh banyak pertanyaan seperti itu membuat Jeongin kualahan.
"Aku juga gak tau, takdir mungkin" jawab Jeongin enteng, tanpa adanya prasangka buruk ke Lia.
Memang Jeongin itu sebenarnya orang yang lugu atau hanya pura-pura lugu?
"Hooh gitu. Apa kau tidak tau kalau diam-diam Minho sunbae itu populer di kalangan para yeoja kampus?"
Jeongin masih mencerna perkataan Lia. Kemudian, mulutnya membentuk huruf O
"Ooh aku baru tahu. WAAH ternyata Minho hyung terkenal disini toh"Apa yang Jeongin jawab, membuat Lia semakin jengkel.
"Jeongin, kenapa kamu selalu pura-pura baik?" Final Lia.
Jeongin terdiam.
Ia langsung menatap Lia. Ada perasaan campur aduk ketika Lia berkata seperti itu. Tapi lidahnya tercekat, ia tidak tahu harus membalas apa.
Hingga seseorang datang menepuk bahu Lia.
Seseorang dengan mata sipit nan tajamnya, namanya Hwang Yeji.
Yeji tersenyum cukup menyeramkan,
"Lia, kamu juga kalau ngomong gak usah bertele-tele, langsung to the point aja"Yang disebut namanya hanya bisa merotasikan matanya tak peduli.
"Gini Jeongin, maksud Lia yang sebenernya itu..."
Yeji memberi jeda pada perkataanya, menambah kesan menekan di perkataan selanjutnya.
"...bisa gak sih, gak usah deket-deket Minho, risih tau ngeliatnya"
"Selama ini gak ada yang berani deket-deket Minho. Karena Minho itu udah kayak bunga di kampus ini tau gak. Gak bisa dipetik, berdiri sendiri, dan berduri. Ngeliat kau berdiri di sampingnya, membuat bunga itu kelihatan gak indah lagi, Jeongin" Lanjut Lia dengan kalimatnya yang selalu bertele-tele.
Jeongin menundukan kepalanya.
Jeongin itu beda, disaat yang lain takut sama Minho. Cuma jeongin saja yang gak takut sama Minho. itulah bedanya mereka.
Kali ini tangan Yeji berpindah ke pundak Jeongin, "Kau mengerti kan maksudnya apa?"
Jeongin menggelengkan kepala.
Jeongin masih terdiam, walaupun di dalam hatinya ia sedang berteriak.'Apa peduli kalian? Kalian siapa melarang-larangku?'
Suara diotak Jeongin mulai mengambil alih.
KAMU SEDANG MEMBACA
Eternal; Minho x Jeongin「✔」
Fanfic↬Tentang Jeongin yang dapat memanipulasi cuaca. Setiap kali perasaannya mulai bertingkah, badai petir tercipta. Dan hanya Minho yang bisa menenangkannya. •Lee Minho X Yang Jeongin •Underrated ship •Semi-baku •Drama end: 20190718