24. winter

1.6K 242 94
                                    

AUTHOR'S POV

"Tidak semudah itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tidak semudah itu."

Hyunsuk semakin mendekat, meninggalkan kegelapan tempat awal ia bersembunyi.

"Kau tidak bisa kabur domba kecilku."

Minho memicing tidak suka mendengar nada suara namja di hadapan mereka dan ia juga menyadari tubuh Jeongin yang tiba-tiba menengang karenanya.

"Aku tidak penah percaya kekuatan cinta dan tetek bengeknya tapi kenapa karena itu kalian selalu berhasil bertemu kembali sih?" Erang Hyunsuk kesal memutar kembali ingatan-ingatan lamanya.

Hyunsuk terkekeh, "tapi tidak apa, karena pada akhirnya kalian tidak akan bersama setelah berurusan denganku."

Minho mendongakkan kepalanya, menatap berani mata hyunsuk, "Kau kira aku takut dengan ancamanmu?"

Hyunsuk mengangkat bahunya tak peduli, "Entah."

"Aku mungkin tidak bisa membuatmu takut tapi aku mengetahui rahasia yang kau simpan selama ini yang tidak ingin kau ketahui oleh Jeongin." Hyunsuk menyeringai.

"Rahasia yang tidak aku tahu?" Gumam Jeongin pelan.

Minho merengut, "Rahasia?"

Hyunsuk mengangguk malas. Bosan melihat respon keduanya, "penyakit mematikanmu itu loh.."

'Dia tahu?' batin Minho. Sungguh kenapa di saat-saat seperti ini? Minho menggelengkan kepalanya, ia tidak ingin Jeongin mengetahuinya sekarang.

Minho tertawa gugup, "apa informasi yang kau dapat sudah benar huh? Dan jika memang informasi itu benar kenapa pula aku-"

"Kanker darah kan?" Ucap Hyunsuk memotong perkataan Minho.

Minho terdiam, terlalu kaget untuk menjawabnya.

"Hyung?"

Minho mengigit bibirnya, memejamkan matanya tak mampu melihat ke arah Jeongin.

Sementara Hyunsuk mulai menyeringai, bahkan matanya ikut membentuk seringaian.

Bisa Minho rasakan tangan Jeongin yang menyentuh punggung tangannya, menggenggamnya halus.

Namun, kalimat yang Jeongin ucapkan selanjutnya membuat Minho tidak bisa berkata apa-apa lagi.

Jeongin memandang Minho sambil tersenyum kecewa, "aku sudah tahu kok, hyung."

"Maaf tapi aku mendengar pembicaraanmu dengan Felix di rumah sakit kala itu."

Minho diam tak berkutik memandang senyum pahit Jeongin.

"HAHAHAHAHHA Nah aku suka sekali ekspresi kalian kalau begini hahaha."

"Tapi tetap aku lebih menyukai ekspresi dia, tunggu siapa namanya? Dowoon? ah iya itu namanya.." Hyunsuk terkekeh, "Apalagi ketika aku membunuh kekasihnya dihadapannya langsung HAHAHHAHA."

Eternal; Minho x Jeongin「✔」Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang