11. light

1.8K 332 105
                                    

AUTHOR'S POV

"Jeongin?!" Serentak mereka bereempat berlari ke kamar Minho karena mendengar teriakan Jeongin.

Minho membuka pintu kamarnya,

Kemudian keempatnya menghela nafas lega, karena tidak terjadi sesuatu seperti apa yang telah mereka pikirkan.

hiks

"Menyeramkan" cicit Jeongin.

hiks

Spontan mereka semua panik.

Jeongin menangis, sambil memeluk kedua lututunya.

"Gak heran, dia pasti trauma" ucap Chan, sementara yang lain menyetujui perkataan Chan.

Bagaimana tidak, bayangkan seseorang menyelinap ke rumahmu dengan bangganya dan berniat untuk menculikmu dengan kapak besar di tangannya. Jangan lupakan, seringai mengerikan yang merekah ketika berhasil menemukan keberadaanmu.

Itulah yang Jeongin alami.

Tidak ada yang mengambil langkah pertama.

Hingga, akhirnya Seungmin lah yang berjalan ke arah Jeongin terlebih dahulu mencoba mengalirkan ketenangan untuk Jeongin.

Minho merasa semua hal yang tadi mereka bicarakan terbukti, begitu rintik hujan mulai terdengar dari luar jendela.

Ketiganya hanya menatap bagaimana Seungmin mulai merengkuh tubuh bergetar Jeongin di atas kasur.

Untuk saat ini, Minho dan Hyunjin lebih memilih untuk mengalah.

"Cup, cup, tenanglah Jeongin"

hiks

hiks

"Sekarang kau baik-baik saja"

Seungmin mengelus punggung Jeongin dengan lembut.

Sementara, Chan melirik Hyunjin dan Minho.

"Ayo kita keluar"

.

.

.

Minho menatap datar lantai apartemennya seolah lantai itu merupakan hal yang paling menarik di dunia ini.

Chan berdeham.

Membuat Hyunjin yang sedang termenung di sofa memusatkan perhatiannya ke arah Chan. Begitupula Minho yang langsung mendongakkan kepalanya.

"Jeongin akan tinggal di sini" kata Chan to the point tanpa ada basa basi, "Karena di sini, kita akan lebih mudah menjaganya"

Chan menatap mata Minho dan Hyunjin bergantian, "Apa ada yang keberatan?"

Minho menggeleng.

Chan menunggu jawaban Hyunjin. Karena Hyunjin sepertinya sedang berfikir panjang.

"Tidak keberatan" ungkap Hyunjin akhirnya.

"Baguslah" ungkapnya dan sekarang Chan lebih memilih untuk menatap sosok Hyunjin, "dan Hwang Hyunjin, bagaimana kau bisa ada disana?"

Hyunjin mengerti di sana itu maksudnya adalah rumah Jeongin, "Seungmin, dia menyeretku begitu saja"

Chan menganggukan kepalanya, "Pantas saja. Lalu kau yang melumpuhkannya?"

Minho memandang keduanya dalam diam, enggan ikut berbicara.

Hyunjin kali ini mengangguk, "Aku refleks mematahkan lehernya dengan cepat ketika Seungmin dengan nekatnya menahan kapak itu dengan tangan kosong"

Eternal; Minho x Jeongin「✔」Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang