18. fullmoon

1.6K 271 119
                                    

AUTHOR'S POV (!!!)

Mata Minho memandang jauh pada bulan purnama yang bersinar terang di malam ini, ditemani oleh ratusan bintang yang bertaburan di cakrawala.

Udara dingin yang menerpa kulit Minho semakin membekukan pikiran dan hatinya.

Hujan yang tadi mengguyurnya tidak ia hiraukan sama sekali.

Yang ia butuhkan saat ini adalah menenangkan dirinya sendiri.

Kadang sangat nyaman ketika kita hanya sendirian, mengistirahatkan diri dan tidak berbicara pada siapapun.

Mengasingkan diri dari kenyataan.

Inilah kebiasaan Minho.

tes

Manik bercahaya seindah berlian itu menggercapkan matanya begitu satu tetes air mata keluar. Menetes membawa segala beban yang ada di dirinya.

Untuk pertama kalinya Minho menangis.

Ia menangis dalam diam.

Lalu, menghapus air matanya.

Menegarkan tubuhnya kembali.

Lihat, Minho itu orang yang kuat.

.

.

.


Minho yang berdiri membelakangi dirinya, itulah yang pertama kali Jeongin lihat begitu ia membuka pintu rooftop.

Minho sendiri tidak menggubris kedatangan Jeongin, tidak ingin barang sekalipun menoleh ke belakang.

Jeongin menyeret kakinya untuk mendekati Minho.

Semakin dekat, semakin jelas bagi Jeongin untuk melihat tubuh Minho yang basah seperti habis kehujanan.

Jeongin meringis mengingat bahwasannya ia habis menangis. Pasti ini salahnya. Lagi.

"Minho hyung?"

Tanya Jeongin dengan hati-hati.

Jeongin harus mengikhlaskan dirinya lagi-lagi diabaikan oleh Minho.

Jeongin menatap punggung Minho sendu. Punggung lebar itu yang selalu berdiri di depan untuk melindunginya. Punggung lebar itu yang selalu merengkuhnya saat ia benar-benar membutuhkannya.

"Minho hyung..." Jeongin menyebutkan namanya pelan.

Jeongin menunduk dalam, "Maafkan aku.."

Tidak peduli Minho akan meresponnya atau tidak, saat ini yang harus Jeongin lakukan adalah mengutarakan isi hatinya.

"Maafkan aku. Aku merasa bersalah karena sudah membentak hyung dengan keras"

Jeongin berbicara gugup sambil memainkan ujung bajunya dengan kedua tangannya.

"Maafkan aku karena telah menyakiti perasaan hyung. Aku tidak pernah ingin membuat hyung merasa buruk. Aku kekanak-kanakan melakukan hal itu padamu," Jeongin tertawa di sela perkatannya, "Dulu aku paling tidak terima dengan perkataan buruk dan sekarang hah  aku lah yang melemparkan kata-kata buruk padamu"

Jeongin menjeda perkataannya.

"Aku ingin hyung tahu bahwa aku tidak benar-benar membenci hyung"

Ucap Jeongin dengan suara bergetar.

"Aku tidak berharap hyung memaafkan aku. Tapi dengarlah permintaan maafku.."

Eternal; Minho x Jeongin「✔」Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang