17

2.4K 440 57
                                    

Seulgi masih menatap kesal ponselnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seulgi masih menatap kesal ponselnya. Inilah hal yang paling tidak disukai Seulgi saat tidak ada orang dirumah, kesepian. Sambil menunggu Wendy memasak akhirnya Seulgi hanya bisa duduk diam sambil memainkan apa yang ada di ponsel nya.

Saat sedang memainkan ponselnya, tiba-tiba sebuah notif membuat Seulgi mengernyit. Tertulis nama Jimin disana.

"Ngapain dia ngechat gue?" gumam Seulgi.

Jimin

Seul, ada dirumah?

Ada..

Kenapa?

Mau kesana

Ngapain?

Ada deh..
Nanti gue chat, bukain pintu ya

Oke..

---

Seulgi menatap bingung ponselnya. Membuat Wendy yang baru kembali dari dapur ikut menatapnya bingung.

"Kenapa lo?" tanya Wendy menyadarkan Seulgi.

"Nggak apa-apa. Ayo makan" ajak Seulgi mengalihkan pembicaraan.

Tak lama setelah mereka mulai makan, ponsel Seulgi berbunyi.

Jimin

Gue didepan Seul..

---

Seulgi segera beranjak tanpa membalas pesan Jimin terlebih dahulu, membuat Wendy yang dihadapannya menatap bingung lagi.

"Mau kemana sih?" gumam Wendy beranjak mengikuti Seulgi.

Ceklek

"Hai Seul.." sapa Jimin yang membuat Wendy mendadak terdiam mengintip dibalik sofa ruang tamu.

"Itu siapa?" gumam Wendy lagi berusaha melihat lebih jelas wajah Jimin.

"Ngapain Jim?" Tanya Seulgi santai tak menyadari adanya Wendy.

"Mau ngasih ini" kata Jimin sambil memberikan paperbag pink itu kepada Seulgi.

"Ini apa?" tanya Seulgi bingung, membuat Jimin terkekeh.

"Dress. Dipake pas reunian ya" kata Jimin, tangannya mencubit singkat pipi Seulgi yang kini nyaris membeku karena skinship yang dilakukan Jimin.

"Seul, temennya nggak diajak masuk?" Seulgi segera menoleh saat suara Wendy menyadarkannya. Wendy berdiri persis di sebelah sofa dengan wajah terlihat penasaran dan berusaha melihat lebih jelas Jimin dibalik punggung Seulgi.

"Oh-..oh ya Jim, mau masuk dulu?" tanya Seulgi agak terbata yang semakin membuat Wendy tersenyum geli.

Jimin menggeleng.

"Nggak usah Seul. Gue langsung balik aja masih ada urusan soalnya" kata Jimin yang setelahnya segera pamit dan berbalik, tanpa melihat kearah Wendy yang sebenarnya penasaran.

Seulgi segera menutup pintu tepat saat Jimin masuk berjalan ke mobilnya. Dengan tatapan sulit diartikan Wendy mendekat dan Seulgi paham tatapan penuh tanya Wendy.

"Nggak usah salah paham dulu Wen. Dia Jimin, penyewa gue" jelas Seulgi tanpa diminta Wendy, ia segera mendudukan dirinya kembali di meja makan.

"Kirain cowok baru lo-.." celetuk Wendy yang membuat Seulgi menatap kesal seketika.

"Yakali Seul, lagian penyewa lo baik banget. Niat banget sampe beliin lo dress gini" tambah Wendy ikut duduk di meja makan.

'Iya juga sih' batin Seulgi setuju. Tangan nya dengan malas membuka paperbag pemberian Jimin.

Seulgi membelalak.

"Ini dress yang gue mau Wen. Lo inget nggak butik terakhir yang kita datengin di mall tadi? Dress ini yang gue mau tapi habis" kata Seulgi menatap tak percaya pada dress di tangannya.

'Tunggu dulu, dress ini kenapa mirip sama punya pacar cowok yang duduk disebelah gue tadi?'

.
.

"Lama banget sih bantet. Ngapain berdiri disitu?" tanya Yuju kesal saat Jimin baru saja masuk kedalam mobil, padahal sudah hampir lima menit Jimin hanya berdiri disebelah pintu mobil.

Jimin tersenyum singkat.

'Sebenernya gue nunggu Seulgi keluar buat bilang makasih' batin Jimin kembali tersenyum miris.

'Sebenernya gue nunggu Seulgi keluar buat bilang makasih' batin Jimin kembali tersenyum miris

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(486)
Vomment adalah timbal balik

.
.

Jadi cerita ini niat nya emang mau aku bikin jadi banyak part. Sekitar 50 atau mungkin 100 itulah kenapa kok tiap part nya dikit banget. So apa kalian masih antusias? Karena antusiasme kalian jadi semangat buatku🤭
Jujur belakangan aku unmood nulis jadi bener2 butuh suntikan semangat dari kalian😭 ayo sini suntik aku🤭

Well, satu lagi. Ini kalian ngerasa ngebosenin nggak sih kalo alur nya pelan gini? Atau mau dicepetin aja? Jawab jujur nggak apa2 kok.. biar aku introspeksi diri☺️

Pacar Sewaan [Selesai di Versi Novel]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang