12

1.6K 186 6
                                    

Aku baru pulang sekolah. Lelah sekali rasanya. Sungguh aku tidak marah dengan Seungmin. Hanya saja kau tahu. Kenyataan didepan ku ini sungguh menyakitkan. Melihat mereka berdua. Entah rasanya apa gunanya aku disini?

Sudahlah aku tidak mau memusingkan itu lagi. Sudah lelah aku menangis. Rasanya air mata ku sudah terkuras habis untuk menangisi seseorang yang memang tidak mencintaiku. Percuma.

Ada baiknya aku mempersiapkan diirku untuk menghadapi kelulusan yang sudah didepan mataku. Sebentar lagi aku lulus.

Ngomong ngomong, sudah lama aku tidak cerita apa apa pada Jisung dan Felix. Mereka tidak tahu apa apa hanya sampai aku dan Hyunjin dijodohkan. Aku rindu mereka. Aku ingin jalan jalan bersama mereka.

Ugh aku rindu mereka

Sudahlah tidak udsah memikirkan itu dulu yang penting belajar dulu. Belajar. Itu dia yang terpenting.

Aku benar benar tidak peduli pada dua makhluk lainnya yang berada dirumah ini. Terserah mereka. Mereka ingin berbuat seperti apa juga aku tidak peduli.

Tak disangka, matahari mulai berganti menjadi sebuah rembulan cahaya yang indah. Jeongin? Ia masih sibuk berkutat dengan pelajarannya sampai sampai ia tidak makan. Sambil mmebenarkan kacamatanya ia kembali membaca buku tebal tersebut.

Rembulan malam ini sungguh indah dan cahayanya tidak bisa ditolah oleh siapapun. Begitupun juga Jeongin. Ia tertarik pada rembulan tersebut dan berjalan kearah jendela kamarnya.

Ia membuka jendelanya dan disambut oleh semilir angin malam yang menyejukkan. Terpaan angin malam tersebut membuat rambut Jeongin mengikuti arah angin.

Ia hanya memandang pada langit malam dengan rembulannya yang indah. Dan tersenyum miris. Lalu Jeongin beralih pada jalanan kota yang sibuk dan sekaligus indah. Indah karena lampu lampu jalan.

Pemandangan malam ini indah sekali.

Tapi tiba tiba saat ia melihat kesamping, ia melihat pemandangan yang menganggu mood nya. Hyunjin dan Seungmin sedang menikmati cahaya rembulan yang indah. Sambil bermesraan pastinya.

Netra Jeongin yang sejak tadi sudah berkaca kaca akhirnya benar benar tumpah. Ia tidak sanggup melihat ini. Pada akhirnya Jeongin benar benar menangis lagi pada malam itu dengan ditemani sang rembulan dan semilir angin sejuk.



-000-

Keesokkan harinya, pagi pagi buta Jeongin sudah berangkat ke sekolah. Oi ni masih pukul 6. Tetapi Jeongin ingin buru buru ke sekolah. Ia tidak ingin melihat adegan kedua makhluk tersebut.

Akhirnya bus yang ditunggu Jeongin datang juga. Ia masuk dan menempelkan bus card. Lalu ia memilih tempat duduk. Oh itu dia.

Memang ini masih pagi tetapi orang orang sudah sibuk memulai aktivitas mereka. Disebelah ku terdapat seseorang yang kurasa seumuran dengan ku.

Aku tidak memedulikannya dan membuka tas ku. Belajar pastinya. Aku tidak mau pikiran itu kembali menggerayangi otakku.

Akhirnya sampai juga aku di sekolahku. Saat aku sampai keadaan sekolah sudah cukup ramai. Aku memasukkan kembali bukuku dan berjalan keluar bus.

Ku langkahkan kakiku ke kelas. Dan bertemu dengan Jisung dan Felix.

"Fel ! "panggilku

"Jeongin udah dateng rupanya ih " Ucapnya sambil berjalan kearah ku

"si felix aja disayang sayang lah gua apa? " curhat si ibu eh bapak dah

"eh eh je lu tau nggak si tupai laknat ini deket ama cowo? " mulai dah gosip nya

"lahhh laku juga luhhh" sahut gua antusias

"sial " umpat jisung

"sama sapa dah kasih tau gua kek" protes gua

"namanya Lee Mi--- " sebelum Felix ucap full nama ornag tersebut Jisung sudah menutup mulut Felix

"apa sih sung " ucap Felix

"nggak kok si Felix mah becanda dia " ucap Jisung menghindar

"yaudah yuk masuk aja udah mau bel nih" ucap ku

Akhirnya bel berbunyi dan semua murid masuk kedalam kelas mereka masing masing. Pelajaran pun dimulai.

Kepala ku pusing - batin Jeongin.

Ia terus memegang kepalanya yang terasa sakit. Jisung dan Felix tidak melihat karena mereka duduk didepan Jeongin dan Jeongin duduk sendiri.

Aduh makin sakit lagi - batin Jeongin merintih

Sampai tiba tiba

Bruk

Netra Jeongin tertutup dan terjatuh dilantai. Yang iya dengar dan lihat terakhir hanya suara orang orang yang kaget dan berjalan kearahnya.


TBC


















MANTAN  - [HYUNJEONG]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang