26

1.6K 154 5
                                    

VOTE yah!!!!!

V
.
O
.
T
.
E



Happy Reading 😊😁

Selepas Jeongin dan Hyunjin menyelesaikan masalah mereka yang tak terselesaikan dahulu, ia langsung memutuskan untuk pergi makan siang bersama. Walaupun Jeongin bersikeras tidak mau, tetap saja namanya Hyunjin pasti akan memaksa.

Mereka makan siang bersama sekalian membahas tragedi Sunwoo yang masih menjadi misteri. Bahkan pihak kepolisian masih mencari cari. Sudah sebulan terhitung setelah Sunwoo meninggalkan dunia ini.

Jeongin tengah termenung memikirkan segala kemungkinan yang terjadi sebelum ia pergi dari rumahnya. Tiba tiba Hyunjin menginterupsi Jeongin yang tengah terdiam.

"Jadi Sunwoo kecelakaan sesudah pulang dari rumah kamu? Kamu yakin nggak ada masalah sama mobilnya Sunwoo? " tanya Hyunjin seraya memegang garpu dan pisaunya.

"Iya kak, aku yakin banget nggak ada masalah sama mobilnya. Bahkan sehari sebelumnya aku masih jalan jalan sama dia. Lagipula mobil itu bahkan baru di service " ucap Jeongin menyakinkan Hyunjin.

Sebenarnya kata kata ' aku masih jalan jalan sama dia ' itu cukup menimbulkan rasa tak suka pada hati Hyunjin. Tapi, apa daya ia lagipula sedang membuka pintu hati Jeongin kembali. Mana mungkin ia merusak proses ini. Bisa bisa ia gagal lagi untuk kedua laginya. Jadi, ia hanya menahannya saja.

"Kamu ada periksa CCTV gak? " tanya Hyunjin

"udah lah. Mana mungkin aku melewatkan yang bisa menjadi bukti penting " ucap Jeongin yang membuat Hyunjin terdiam.

"Nggak ada yang kamu curigain apa? "

Jeongin menggeleng gelengkan kepalanya menandakan ia tak tahu sambil menundukkan kepalanya dan mengerucutkan bibirnya. Sedangkan Hyunjin yang melihat kejadian itu hanya tersenyum. Yang pastinya tak diketahui oleh sang lawan bicara.

"Jeongin, kamu udah nggak kuliah lagi? " tanya Hyunjin penasaran

"Nggak kak, tinggal tunggu wisuda aja. Memangnya kenapa kak? "

"Kakak ingini cepat cepat menikah denganmu "

Jeongin? Dia hanya tersenyum dan menundukkan kepalanya dengan blush dipipinya. Lucu sekali bukan?

Setelah makan siang itu, Jeongin dan Hyunjin kembali ke perusahaan Chan.

Dalam perjalanan suasana hening. Tidak hening sampai Hyunjin yang memberanikan diri untuk berbicara.

"Je "

Panggilan itu panggilan yang dikhususkan hanya untuk orang orang yang dianggap sangat dekat oleh Jeongin.

"Hmm" jawabnya.

Hyunjin bernafas lega. Karena ia masih menjadi bagian dari orang orang tersebut.

"Kakak masih dikasih kesempatan kedua kan? " lanjutnya.

"Tergantung nanti " jawabnya.

Hyunjin berpikir bahwa setelah Jeongin menjauh darinya sepertinya Jeongin menjadi semakin errr savage? Tentu saja jawaban seperti itu dapat membuat seorang Hwang Hyunjin terdiam seribu bahasa.

-000-

Setelah sampai, Jeongin memutuskan untuk turun dahulu dengan alasan ia ingin menemui teman barunya, Na Jaemin. Padahal ia hanya tak ingin adanya gossip yang beredar.

"Kamu turun sama kakak aja. Kenapa sih emangnya? Kamu takut ada gossip gitu?" tebaknya.

"I-iy-iya, kak " jawabnya.

"Yaudah kalau mau kamu begitu"

Setelah Jeongin mendengarkan perkataan itu, tak melewatkan kesempatan ia segera keluar dari mobil itu. Tak lupa, ia mengucapkan kalimat terimakasih.

Ia melangkahkan kakinya dengan terburu buru kearah ruangan kakaknya, Chan. Menekan lift dan menaikinya. Setelah ia sampai, ia menemui Woojin terlebih dahulu. Saat ia bertanya, rupanya Chan masih ada di ruangannya. Ia segera masuk dan memanggil kakaknya itu.

"Kak, aku mau liat CCTV rumah dong! " ucap Jeongin seraya membuka daun pintu.

"Mau ngapain? Kalau kamu mau minta aja sama Woojin tuh" ucapnya.

"Yaudah kak, makasih yah" Jeongin segera kembali kemeja Woojin.

"Btw, gimana sama Hyunjin? " tanyanya yang membuat langkah Jeongin terhenti.

"Yah begitu" jawabnya seadanya.

Lalu ia melanjutkan langkahnya dan menuju meja Woojin.

"Kak, aku mau liat CCTV rumah "

"Emang kamu udah ijin sama kakak kamu? "

"Udahlah kak. Kalo nggak ngapain aku tadi keruangannya kak Chan"

"Yaudah nih " ucap Woojin dan pergi meninggalkan Jeongin sendiri diruangannya.

Hyunjin sebenarnya kembali ke perusahaan karena memang urusannya dengan Chan belum selesai. Tertunda akibat Chan yang berbaik hati agar masalah adiknya tidak berkepanjangan dengan tunangannya, Hwang Hyunjin. Dan sekarang mereka akan melanjutkannya.

Netra Jeongin tak pernah lepas dari monitor yang menampilkan rentetan adegan pada saat Sunwoo berada dirumahnya terakhir kali. Jeongin cukup lama berada disitu sampai pada akhirnya, ia merasa curiga pada salah satu penghuni dirumahnya. Tak banyak berpikir, Jeongin segera merekam kejadian itu dengan handphone-nya dan memindahkannya melalui flashdisk yang dibawanya setiap saat. Kebiasaan saat kuliah.

Jeongin tak percaya dengan apa yang ia lihat. Tapi, ia harus menyatakan kebenarannya terlebih dahulu sebelum menyerahkannya kepada yang berwajib.

TBC












MANTAN  - [HYUNJEONG]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang