Jangan lupa VOTE nya.
Wajib itu hukumnya.
Siders ayo sadar yah. Ngetik ini juga butuh perjuangan. /apasih?/
Yah pokoknya VOTE aja lah.
Kalo lupa VOTE itu gimana. Itu tuh yang tombol ⭐ dipojok kiri bawah.
Pencet dulu lah.
Hanya butuh tenaga sedikit aja buat VOTE kok. Yang pastinya gak bakal bisa bikin laper.
Sekian terimakasih.
Happy Reading 😊😁
Jika dilihat lihat, semakin hari Chan semakin perhatian pada Seungmin. Yang sukses membuat sekretarisnya menjadi cemberut saja. Itulah yang Jeongin lihat selama hampir seminggu ini saat Seungmin masih ada dikediaman Chan.
Contohnya saja
"kak" panggil Seungmin pada Chan Yang berada didepannya. Saat ini mereka sedang sarapan pagi bersama.
"ada apa? " tanya Chan lembut
"aku gak enak kalo tinggal disini lama lama. Udah mana aku gak ngapa-ngapain lagi" jelasnya
"udah gak usah. Kamu kan tamu. Tamu itu adalah Raja. Lagipula kamu juga kenal ini sama Jeongin. Jadi gak usah sungkan sungkan"
Dari sikap dan perlakuan Chan pada Seungmin, sesungguhnya Jeongin menduga duga bahwa ada yang tidak beres diantara mereka berdua. Mungkin bukan hanya Jeongin, tapi juga Woojin.
Hari ini manusia kembali dalam aktivitasnya. Begitupun dengan Jeongin. Kembali pada aktivitas kuliahnya. Ia ingin cepat cepat lulus katanya. Pagi ini Seungmin sepertinya belum bangun dati tidurnya. Karena Jeongin tak melihat adanya tanda tanda Seungmin pagi ini.
"JEONG! "
Jeongin terkejut akibat teriakkan itu. Lamunannya buyar. Ketika ia lihat, pelakunya adalah Sunwoo. Orang itu memang.
"APA SIH WOO. KAGET NIH GUA" ucap Jeongin yang tak terima
"YAH ELUNYA, GUA PANGGIL MALAH DIEM AJA. YAH GUA TERIAKKIN LAH. EMANG SALAH? " jelas Sunwoo
"SALAH LAH! " balas Jeongin
"BISA DIEM GAK?!? "
Sontak percakapan mereka terhenti akibat suara itu. Terlalu ekstrem mungkin untuk disebut percakapan. Mungkin berdebat. Ah tidak. Apapun itu namanya lah. Pokoknya itu. Okay back to topic. Jeongin dan Sunwoo kaget karena baru pertama kali ia mendengar suara teriakkan orang lain selain mereka. Karena hanya mereka yang berani berteriak dirumah ini. Dan saat dilihat asal usulnya. Rupanya.
"kak Woojin?! " ucap Jeongin dan Sunwoo bersamaan
Woojin. Orang itu tengah mengambil minuman didapur. Ketika mereka tengok.
"kenapa? Gak seneng? Udah sono pergi mau telat apa? " usirnya secara halus
"yaudah kak kita pergi dulu " pamit Jeongin dan Sunwoo
Akhirnya mereka berdua pergi ke universitas mereka. Akibat suara Woojin. Kalau tidak, mana mungkin mereka sudah pergi sekarang?
Sesampainya mereka di universitas, mereka langsung saja turun dari mobil dan berjalan masuk ke area kampus. Mereka berjalan memasuki lorong yang dipenuhi para penghuni kampus.
-000-
Mereka bersenda gurau dengan asiknya. Sampai sampai mereka tak sengaja terkena jebakan batman. Enggak deng canda. Jebakan senior maksudnya. Yap. Seorang senior baru saja melintas dan menyenggol bahu Sunwoo dan merentangkan kakinya agar Sunwoo terjatuh. Dan itu berhasil.
Jeongin yang tidak terima sontak langsung saja memarahi senior itu. Persetan dengan tidak sopan dan lain lain.
"Kak, bisa gak sih gak usah sengaja kayak gitu? " bentak Jeongin sedikit sambil membnatu Sunwoo untuk berdiri
"gak apa apa kan? " tanya Jeongin
"gak kok. Yaudah ayo, pergi aja sekarang. "
"lah kok gitu sih, Woo. Gak gak. Dia harus minta maaf dulu sama lu " ucap Jeongin tak terima
"minta maaf lu " ucap Jeongin pada seniot itu.
"harusnya temen lu tuh yang minta maaf. Kok malah gua? " ucapnya sombong
"punya rasa bersalah gak sih lu? " ucsp Jeongin
"udah lah, Jeong. Udah. Ayo. Lagipula gua gak apa apa kok" ajak Sunwoo yang ditolak oleh Jeongin
"kemaren lu juga bilang gitu. Sekarang gitu lagi? Udah mana pelakunya sama lagi. Ish " ucap Jeongin yang membuat Sunwoo menunduk
"tuh, harusnya lu tuh yang minta maaf bukan gua. Lagipula gua kan senior disini, sedangkan lu bedua cuma junior " ucapnya
"terus, kalau kalian itu senior berarti kalau kalian salah pun korban yang harus minta maaf? Dimana letak kesopan santunan dan rasa bersalah penduduk di negara ini? "
"kalau mau protes itu tanya ke pemerintah. Jangan protes ke gua. Emang gua pemerintah apa? "
"gak heran sih kalau negara ini gak berkembang, penduduknya aja orang orang kayak lu. " ucap Jeongin
"udahlah yuk. Cape gua. " ucap Jeongin dan mengajak Sunwoo pergi.
Jeongin dan Sunwoo akhirnya pergi menjauh dari para senior itu. Yang membuat sekerumunan penonton tersebut ikut menjauh. Tersisa sang senior dan para gengnya.
"Bro, lu demen banget dari kemaren dah ngisengin dia? " tanya salah satu anggotanya yang berdarah campuran Kanada dan Korea. Jacob.
"tau nih si Hyunjae. Hati hati loh entar suka aja ama si Sunwoo" ucap salah satu temannya, Hwall
"kagak bakal" ucapnya
Hari semakin sore dan saat ini Seungmin tengah berjalan jalan disekitaran area perumahan. Dia melihat lihat saja. Siapa tau tertarik. Atau mungkin ada seseorang yang menarik hatinya.
Awalnya Seungmin tak diijinkan untuk keluar dari rumah Chan. Perintah Chan. Karena Seungmin belum terlalu mengenal tempat ini. Apalagi jika sampai Seungmin hilang. Jika ingin keluar, ada baiknya jika ditemankan oleh satpam rumah atau ART. Tapi Seungmin tolak itu. Pastinya setelah melewati perdebatan panjang.
Sekarang Seungmin sampai di sebuah taman. Dekat dengan kediaman Chan. Semua sangat indah. Di tengah tengah taman terdapat sebuat taman bermain untuk anak anak. Terlihat anak anak yang sedang bermain di area tersebut. Sedangkan Seungmin, ia memilih duduk di rerumputan.
Pandangannya menatap kearah langit yang berwarna orange kekuning kuningan. Memikirkan apa yang harus ia lakukan. Tak sengaja, ia melihat keberadaan orang yang sangat ia kenal. Tampak mereka sedang melakukan sesuatu.
"maukah kau menjadi pacarku,....?"
TBC
![](https://img.wattpad.com/cover/165591494-288-k956141.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
MANTAN - [HYUNJEONG]
Fanfiction[✔] H Y U N J E O N G A R E A Cinta dan Obsesi. Dua hal yang sangat amat berhubungan. Hanya dibatasi oleh sebuah dinding tipis, hingga pemiliknya pun tak bisa membedakannya. 1 in #스트레이키즈 (19/12/05) 1 in #hyunjeong (2020/04/15)