3

3K 311 12
                                    

Part ini sudah di REVISI

Sesampainya dirumah Felix, langsung si tupai sibuk minta makan.

"Order order lama lah " si Jisung ilah nggak tau malu. Oh iya, kan dia nggak punya malu.

"Ngegas amat sung baru ganti oli? " tanya Jeongin pas liat sikap bar-bar Jisung.

"Sabar ilah, Sung guanya ganti baju dulu. Ribet lah nih. " ucap Felix smabil melemparkan hp mahalnya pada Jisung yang duduk di sofa mahalnya.

"Hap! Mantul lix" kata jisung sambil menangkap hp mahal Felix.

"Lu mau apa Je?. Gua orderin. " ucap si tupai.

"dasar kamu tidak tahu malu" Jeongin savage. 

"Lu yang order gua yang bayar.  " ucap felix yang tiba tiba dateng .

Gak kerasa padahal kita cuma makan ama maen doang. Udah jam 16.00. Udah sore gengs.

"Hei hei " ucap Jeongin yang membuat Jisung dan Felix sontak menengok kearahnya.

"Hei tayo hei tayo dia bis kecil nakal." lanjut Jeongin.

"Emang tayo udah nakal? Bukannya ramah yah? " dengan begonya si Jisung nanya begitu.

"Ey. Pulang kuy. " ajak Jeongin.

"Kuy. Heh sung mau ikut gak lu? " tawar Felix.

"y x g kuy "

Punya dosa apa gua bisa punya temen begini - batin Jeongin dan Felix

"Makasih lix. " ucap jeongin ketika sudah diantar sampai ke depan rumahnya dan Felix pergi menjauh. Jeongin berjalan ke pintu depannya dan membukanya. Ternyata mama dan papanya sedang lovey dovey di sofa.

"pa, ma" ucap Jeongin saat memasuki rumahnya.

"Eh udah pulang ternyata Jeje. Sini Je." panggil mamanya sambil menepuk sisi kosong sofa disampingnya.

"Ada apa ma? " ucap Jeongin setelah duduk.

"Entar malem ada acara jam setengah 7. Jangan kabur lagi yah"

"Lah emang mau kemana? Pake baju apa? Naek apa? Pulang jamber? " tanya Jeongin bertubi tubi.

"Ada lah pokoknya. Kamu dandan aja yang cakep. "

Si mama bikin penasaran aja - batin jeongin

Setelah mamanya membuat Jeongin bingung, dia peegi ke kamarnya. Maleslah di bawah masak aing jadi orang ketiga diantara lovey dovey mereka.

"Hadehh mau ngapain yah bingung " ucap Jeongin sesudah sampai di kamarnya dan ia dudukkan diirnya pada ujung kasurnya.

"iya juga boleh nih. Gua mending belajar ngerjain pr beresin buku. Mantul" monolog Jeongin.

Sungguh rajin sekali anak ini. Karena keasyikan belajar dan lain lain, gak kerasa udah jam 6 aja.

"Je, siap siap" ucap mamanya

"Siap Ma "

-000-

"Gimana ma? Bagus gak? " tanya jeongin pada mama papanya yang ada di ujung tangga. Hari ini Jeongin pakai pakaian yang casual.

"Mama gemes ih sama kamu lucu banget anak mama. " astaga si Nyonya ini tidak ingat umur.

"Udah semua kan? Ayo." ajak papanya.

Sekitar 45 menitan kita baru sampai di tempat tujuan. Pastinya plus macet.

Restoran? - batin jeongin

"Ayo Je. " ucap mamanya sambil memegang tangan Jeongin dan memasuki restoran tersebut.

Gua kagak tau bakal terjadi apa bener dah bingung gua - batin Jeongin, seseorang yang hari ini bingung mulu

"Mohon maaf, apa anda sudah melakukan reservasi? " tanya pelayan yang berdiri di depan pintu masuk. Dari pakaiannya terlihat bahwa restoran ini restoran mahal.

"Sudah. Atas nama tuan Hwang" ucap papa kepada pelayan itu.

"Mari ikuti saya" kita ngikutin pelayan itu dan sampailah di sebuah tempat VIP?

"hallo jeng. " kata perempuan seumuran mama dan cipika cipiki. Kalau papa salaman ama bapak bapak itu.

"ini anaknya, jeng. Mantul ini mah" ucap ibu itu excited.

"Hallo Om, Tante " sapa Jeongin. Setidaknya harus sopan. First impression itu penting. Lama-lama si Jeongin gila first impression.

"Duduk dulu " kata ibu itu mempersilakan keluarga Jeongin untuk duduk dikursi yang tersedia.

"Mana anaknya, jeng? " tanya Mama pada kawannya.

"Nah itu dia.  " ucap ibu itu sambil menunjuk ke arah yang berlawanan dengan Jeongin. Hal itu tentu sontak membuat pandangan kami tearah padanya.

Kak hyunjin?

"Hallo Om, Tante " sapa Hyunjin ramah.

"Yaudah langsung mulai aja acaranya. Tapi, pesen makanan dulu lah." ucap ibu itu dengan rasa excitednya yang kagak abis-abis.

Untung si ibu peka. Gak tau gua udah laper apa. Malah ketemu mantan lagi? -batin jeongin

Acaranya dimulai dengan makan makan dulu. Yang pastinya harganya mahal sekali. Dan porsinya pun sedikit.

Mending gua makan diwarteg depan sekolah ini mah ceban dapet banyak boleh nambah lagi - Jeongin

Setelah acara makan makan, kata si tante itu sih ini puncak acaranya.

"Jadi kalian akan kamj jodohkan. Tanpa penolakan" ucap ibu yang Jeongin yakini sebagai ibu dari Hyunjin. Ucapan Nyonya Hwang tentu membuat Jeongin terkejut.

What the... Shit.. Napa harus ama di shit. Astaga Je sadar. Mau nangis aja njirrr rasanyaaaaaa- batin Jeongin.

"Gimana hyunjin mau? Harus mau lah kan gak ada penolakan. " ucap Tuan Hwang.

Acara telah usai. Masing-masing keluarga telah kembali ke kediaman mereka kembali. Jeongin juga sedang dalam perjalanan kembali.

Sedaritadi, yang Jeongin pikirkan adalah bagaimana bisa Hyunjin datang kembali ke hidupnya. Mereka dahulu memang pernah menjalani sebuah hubungan. Namun, itu tidak lama. Lagipula, itu semua sudah berakhir. Jeongin juga sekarang masih punya harapan terhadap Hyunjin. Ya, ia belum bisa berpaling. Bisa, hanya sedikit.

Setelah sampai, Jeongin langsung pergi ke dapur untuk ngambil makanan. Apapun itu. Dari biskuit, coklat, dan lain lain. Dan membawanya ke kamarnya. Ia menaruh makanannya pada meja belajarnya, dan berjalan ke arah balkon kamarnya. Menatap ke arah langit.

Apa semuanya akan baik baik saja? -

TBC

Aku mah tidak neomu bacot cuma kasih vote ama comment aja aku udah seneng kok.

MANTAN  - [HYUNJEONG]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang