Sebentar lagi lulus, nggak berasa. Ah iyah. Untungnya, Jeongin udah menentukan mau kuliah dimana. Yah walaupun membuat orangtuaku kaget.
Sekarang hari kelulusan. Beberapa menit lagi Jeongin tak akan menjadi siswa SMA lagi. Ia telah siap untuk hidup kedepannya.
"bagaimana, siap untuk kelulusan? " tanya seseorang disampingnya
"tentu aku siap, yah " jawab Jeongin pada seseorang yang dipanggil yah tersebut
"bagus "
Sang Ayah menatap lama pada putranya. Anaknya yang sekarang sudah dewasa. Walaupun bukan anak kandung, tetapi Ayahnya sudah mencintai Jeongin seperti anak kandungnya sendiri.
"yah, mengapa melamun?" lamunan Ayahnya buyar oleh Jeongin
"ayah hanya memikirkan dirimu yang sekarang sudah dewasa. Ayah khawatir padamu tentang kehidupan diluar" jawab Ayahnya
"tenang saja, ayah. Aku akan baik baik saja. Aku sudah dewasa. Aku harus memutuskan jalan apa yang ingin ku tempuh ke depannya dan aku akan bertanggungjawab untuk itu. " jelas Jeongin panjang lebar pada Ayahnya
"maafkan ayah nak, yang sudah membuat hidupmu menjadi seperti ini " ucap Ayahnya merasa bersalah
"tak masalah ayah. Lagipula ini semuanya sudah menjadi takdiran Tuhan " ucapnya menenangkan Ayahnya
Pembicaraan kedua insan tersebut terputus karena acara kelulusan sudah mau dimulai. Semuanya ada disini termasuk orangtua Felix dan Jisung.
Acara kini sudah berjalan setengah. Saatnya pengumuman hasil kelulusan tertinggi.
"hasil kelulusan tertinggi ke 3 jatuh pada Han Jisung. Ke 2 jatuh pada Lee Felix. Dan terakhir hasil kelulusan tertinggi pertama adalah
Yang Jeongin.
Selamat kepada para penempat hasil kelulusan tertinggi. Dan juga kepada siswa siswa yang lulus pada hari ini. Semoga kalian selalu sukses dan dapat mencapai cita cita yang kalian impikan "
Dengan begitulah acara kelulusan JYP High School berakhir. Pastinya disertai dengan air mata. Perpisahan. Satu hal yang berat. Semua orang pasti akan mengalaminya. Karena, disetiap Pertemuan pasti ada Perpisahan. Layaknya ketiga insan ini.
Yap tepat sekali. Mereka adalah Jeongin, Jisung dan Felix. Mereka sedang di rooftop sekolah sekarang. Sembari menatap langit biru yang cerah.
"gak kerasa udah lulus aja " ucap Jisung
"iya cepet banget, gak berasa. Padahal baru kemaren kita ketemu " tambah Felix
"tenang kok kita pasti bakal meet up entar yah " ucap Jeongin
"halah lu aja mau kuliah di luar gimana mau gampang meet up " ucap Jisung
"malah lu yang buat jadi susah meet up " tambah Felix
"gua pasti balik kok gengs. Doain aja semoga gua baik baik disana " ucap Jeongin
"gua pasti doain lu kok. Semoga lu disana bahagia. Gak kayak disini. " ucap Felix lalu kami pun berpelukan
Sesudah puas kami dirooftop, kami pun turun ke lantai dasar. Ramai. Maklum para siswa masih sibuk berpamitan. Kami bertiga akhirnya sampai dilobby sekolah. Netra ketiga insan tersebut berbalik dan menatap sekolah mereka. Dimana semua kisah tergelar disini.
Termasuk kisah cinta mereka masing masing.
Mulai dari Jeongin polos yang terpikat pada Hyunjin, kakel tampan dengan segala sikap playboy-nya. Yang dengan bodohnya, Jeongin tetap cinta padanya.
"Jeong, ayo kita segera bergegas " ucap seseorang dari belakang mereka
"oh, ayo yah " ucap Jeongin
"kita harus mengantar kamu ke bandara. Gak mau tau " keukeuh Felix dan Jisung
"boleh kan, yah? " tanya Jeongin pada ayahnya
Ayahnya hanya menjawab dengan senyuman yang teduh. Tanpa banyak pembicaraan mereka pun pergi ke bandara bersama. Ibu Jeongin, sudah menunggu disana. Tinggal Jeongin dan ayahnya saja.
-000-
Sesampainya dibandara, Jeongin dan yang lainnya turun. Bandara tak terlalu padat. Karena masih jadwal sekolah.
Mereka berjalan bersama sama menuju ke depan terminal keberangkatan. Dimana ada ibunya Jeongin yang menunggu.
Akhirnya bertemulah mereka dengan ibunya Jeongin. Ibunya tak kuasa menahan tangisnya saat melihat anaknya tiba.
"Jeong, mama harap kamu baik baik disana. Gak usah pikirin masalah kamu lagi disini. Semuanya udah selesai. Kamu hanya perlu menjalani hidupmu dengan bahagia. " ucap mamanya
"walaupun kamu bukan anak kandung ayah, tapi ayah tetap akan mencintai kamu seperti anak kandung ayah sendiri. Ayah yakin anak ayah pasti bisa. " ucap ayahnya
"Jeong, baik baik yah disana. Jangan sampai terluka. Jangan sedih lagi. Selalu yang terbaik untuk lu. " ucap Jisung kali ini
"Jeong, lu tau kan lu udah gua anggep kayak adek gua sendiri. Gua gak pernah mau lu terluka sedikit pun. Gua pengen selalu jaga lu. Tapi gua tau sekarang udah saatnya buat lu mandiri. Gua tunggu lu saat lu sukses nanti. " uca Felix
"makasih semuanya. Kalau begitu, aku pergi dulu. Bye dan makasih atas semuanya. Semoga kalian juga berbahagia " ucap Jeongin sambil meninggalkan mereka.
Sekarang Jeongin sudah berada didalam pesawat. Jeongin duduk disamping jendela. Sekarang ia akan pergi untuk kuliah.
Hwang Hyunjin.
Seseorang yang buat perasaan Jeongin seperti roller coaster. Tak terhenti. Dan sekarang Jeongin rasa sudah cukup untuk semuanya.
Jeongin masih memikirkannya. Khawatir dengan keadaannya dan lain lain. Tentu saja kepergian Jeongin ini Hyunjin maupun Seungmin tak ada yang tahu.
Jeongin tak ingin kepergiannya membuat hubungan Seungmin dan Hyunjin rusak. Ah sudahlah. Jeongin terlalu pede dengan hal ini.
Sekarang yang Jeongin inginkan hanyalah ia ingin bahagia. Itu saja. Dan semoga mereka berdua pun turut berbahagia. Sekarang hubungan mereka dapat berjalan tanpa hambatan.
Semoga berbahagia, Hwang Hyunjin.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
MANTAN - [HYUNJEONG]
Fanfiction[✔] H Y U N J E O N G A R E A Cinta dan Obsesi. Dua hal yang sangat amat berhubungan. Hanya dibatasi oleh sebuah dinding tipis, hingga pemiliknya pun tak bisa membedakannya. 1 in #스트레이키즈 (19/12/05) 1 in #hyunjeong (2020/04/15)