12

2.7K 478 17
                                    

"Guan, sini deh!" Teriak Felix dari dapur rumah keluarga Lai.

Celemek abu-abu dengan motif bunga sakura yang biasa Luhan pakai kini membungkus pinggang rampingnya. Tangan Felix mengaduk teratur adonan pancake yang ia buat.

"Apaan sih?" Tanya Guanlin yang baru turun dari kamarnya.

"Temenin sini, ish! Kamu ngegame aja dari tadi! Aku dateng aja di cuekin!" Sungut Felix yang kesal setiap Guanlin sudah berkutat dengan game.

"Ck, iya, iya! Nih duduk nih! Puas?" Guanlin mendudukan dirinya di kursi pantry menghadap Felix yang masih saja cemberut.

"Bodo, ah!" Sungut Felix.

"Dari pada ngambek-ngambek jelek kayak bebek peking, mending buruan dimasak deh tuh pancake! Lama banget dari tadi nggak selesai-selesai!" Ucap Guanlin yang membuat Felix menatapnya nyalang.

"YA MAKANYA KALO MAU CEPET ITU BANTUIN DARI TADI! BUKANNYA NGEGAME MULU!" Hidung Felix kembang kempis setelah membentak Guanlin. Matanya mulai memanas karena emosinya sendiri.

"Kenapa marah-marah sih? Sini duduk sini aja! Aku yang gorengin pancakenya!" Guanlin menarik tangan kurus Felix lalu mendudukan pacarnya di kursi yang ia duduki tadi.

Felix mengusap kasar matanya yang basah dengan lengannya sendiri. Ia biarkan saja Guan mengambil alih kerjanya. Toh Guan tinggal menggorengnya kok.

"Aku suka yang agak gosong!" Ucap ketus Felix.

"Udah tau. Diem aja disitu!" Balas Guanlin.

Tanganya sekali lagi menuang adonan buatan Felix ke dalam teflon pancake. Kalau membuat pancake saja sih Guanlin bisa. Tinggal memastikan adonannya berwarna ke emasan saja sebelum dibalik lalu disajikan. Simple kan?

"Lix, ambilin madu sama strawberi di kulkas dong!" Perintah Guanlin.

Felix melimpat turun dari kursi pantry lalu tangannya membuka pintu kulkas untuk mengeluarkan madu dan buah strawbery. Felix membawa buah strawbery ke wastafel untuk ia cuci.

"Mau ditambah cinamon nggak, Gu?" Tawar Felix.

"Bubuk cinamonnya habis, Mama belum sempet beli. Pake madu sama strawberi aja, ya?" Guanlin meletakan adonan terakhir yang sudah jadi ke piring.

"Nggak papa. Nih, strawberinya!" Felix memberikan buah strawberi yang sudah ia cuci pada Guanlin yang siap memotongnya menjadi dua bagian.

Felix menelungkupkan dadanya di meja pantry. Matanya tak lepas menatap Guanlin yang memotong strawberi. Air liurnya sudah merembes didalam mulutnya yang tak sabar mencicipi pancake buatan mereka.

"Jangan banyak-banyak deh, Gu. Entar nggak habis, kan sayang kalo dibuang" ucap Felix yang diangguki Guanlin.

"Mau dimakan di ruang tengah apa ditaman belakang?" Tanya Guanlin. Tangannya memindahkan potongan terakhir buah strawberi ke atas pancake.

"Ruang tengah aja. Aku mau nonton Harry Potter soalnya" Felix membuka pintu kulkas lagi lalu mengeluarkan sekotak jus mangga.

"Yuk!"

***
**
*

"Ngantuk?" Tanya Guanlin pada Felix yang bersandar di dadanya.

Dua piring bekas pancake mereka sudah kosong tanpa sisa. Pancake buatan Felix memang yang paling enak yang pernah di makan Guanlin. Buatan Mamanya saja kalah.

"Heem" Felix mengangguk kecil menjawab Guanlin. Tangannya semakin memeluk erat pinggang pacarnya.

"Tidur dikamar aja sana!" Guanlin memainkan rambut Felix yang selalu terasa halus dibuku jarinya.

"Nggak mau. Mau disini aja sama kamu" Felix menguap lebar setelahnya tanpa membuka matanya yang sudah sangat lengket.

"Yaudah sini geseran biar enak tidurnya!" Guanlin menyelipkan satu tangannya dibawah lutut Felix lalu tangan lainnya dibawah pinggang Felix.

Tanpa merasa berat sedikitpun, Guanlin mengangkat badan Felix agar tidur lebih nyaman di sofa ruang keluarganya yang bisa dilebarkan. Dengan lembut, Guanlin menurunkan badan mungil pacarnya di sofa lalu ia menyusul kemudian.

"Nah, tidur gih!" Ucap Guanlin.

Felix mengangguk. Tangannya semakin erat memeluk pinggang Guanlin. Guanlin juga membiarkan tangan kanannya dijadikan bantal untuk pacarnya yang sedang mode manja seperti ini.

Ia baru tau, ternyata manis rasanya jika Felix bersikap manja padanya. Seharusnya dari dulu saja Guanlin lebih sering memanjakan Felix. Mungkin setelah ini, justru ia yang akan lebih memanjakan pacar kesayangannya.

***
**
*
*TBC*

THE LITTLE THINGS {END🍬}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang