"Kalo pacarnya di godain orang lain marah kek!"
"Biar apa?"
"YA BIAR NGGAK DI GODAIN LAGI, LAH! GIMANA SIH?!"
.
.
.
.
Little things about Him..
Guanlin & Felix
Warn!
Fujo area!
BxB!
Crack Pair!
Genggaman tangan Guanlin mengerat setiap mereka melewati segerombol pengunjung yang berjalan melewati atau beriringan dengan mereka. Merasa tak cukup hanya dengan genggaman, Guanlin menarik pinggamg Felix merapat padanya saat melewati rombongbongan laki-laki yang berkumpul didepan booth makanan yang sepertinya sangat difavoritkan pengunjung alun-alun.
"Gu, mau sosis bakar dong" Felix mendongak menatap pacarnya dengan mata puppynya.
Merasa sudah cukup aman untuk berhenti berjalan, Guan menepi di kursi kosong yang disediakan di alun-alun.
Guanlin menundukan kepalanya menatap Felix yang masih rapat dibadannya. Mata bulat Felix yang pertama Guanlin lihat lalu sepasang bibir merah yang menggoda imannya.
"Yaudah kamu tunggu sini aja. Jangan keman-mana!" Guanlin mendudukan Felix di kursi lalu menaruh tas Felix disebelah pacarnya sebelum berjalan pergi membeli pesanan Felix.
"Iyaa Guan ku!" Felix tersenyum manis pada Guanlin walau tak dihiraukan si cuek itu.
Kenapa bukan Felix sendiri yang membeli, karna Felix itu ceroboh. Busa-bisa lelaki itu tersesat seperti kencan pertama mereka dulu. Dan hasilnya, kencan pertama mereka hanya diisi dengan saling mencari satu sama lain.
Kadang, Guanlin itu cuek kebangetan. Tapi jika sedang manis, Felix bahkan rela terkena diabetes karena sikap manis pacaranya itu.
Tak lama, Guanlin datang lagi membawa satu sosis bakar juga segelas Thaitea dimasing-masing tangannya. Untung saja kedai sosis bakar tak seramai kedai cumi panggang yang tadi mereka pewati, jadi Guanlin tak perlu repit-rwpit berdesakan terlalu lama untuk membeli.
"Nih!" Guanlin menyodorkan sosis bakar ke tangan Felix.
Felix menatap sosis bakar ditangannya dengan bibir yang mengerucut beberapa senti kedepan.
"Kok cuma satu?" Protes Felix setelah menggigit ujung sosis.
"Ya emang kamu mau berapa?" Guanlin menatap malas pacarnya yang protes tapi tetap saja makan.
"Maksud aku, kok cuma beli satu? Kamu mana?" Felix menatap Guanlin.
Guanlin memajukan badannya ke arah Felix. Felix membulatakan matanya selebar yang ia bisa saat jarak Guanlin semakin mendekat ke arahnya. Hingga...
"Barengan. Jalannya masih panjang. Masih banyak makanan. Jangan kenyang dulu" ucap Guanlin setelah menggiggit sosis ditangan Felix.
"Kamu mau jajanin aku yang banyak?" Mata Felix berbinar kesenangan.
"Makanya jangan kenyang dulu!" Guanlin mengusap saus di pipi Felix.
"Kok tumben?" Felix mengerjabkan matanya kebingungan.
"Badan kamu kurusan. Aku nggak suka liatnya" dengus Guanlin.
Kentara sekali pacarnya benar-benar kelelahan karena berbagai kegiatan kampus sampai badannya mengurus seperti sekarang. Dan Guanlinntak suka.
"Huhuu.. iya nih udah nggak montok lagi gara-gara praktikum sama club theater" Felix menyandarkan dagunya di pundak Guanlin dengan manja.
"Makanya kalo sibuk tuh tetep inget makan. Aku nggak bisa terus2 an nganterin kamu makan Felix, kamu harus bisa ingetin diri kamu sendiri buat bagi waktu buat makan. Apa lagi kamu baru sembuh" omel Guanlin.
Felix menatap lembut Guanlin. Pacaranya ini manis sekali kan jika sedang khawatir padanya. Cara Guanlin perhatian padanya berbeda jauh dari para mantan pacar Felix.
Perhatian Guanlin itu berupa tindakan nyata, bukan hanya peringatan saja yang Felix sering tak hiraukan. Jika mantannya 'hanya' mengiriminya pesan untuk tak lupa makan, maka Guanlin akan tiba-tiba datang ke fakultasnya atau kos Fekix utuk mengantar makanan. Yah, walaupun tetap akan mengomeli Felix ini dan itu. Manis, kan, Guanlin?
"Hmmm.. kamu lagi khawatirin aku ya? Kok manis?" Felix melingkarkan kedua tangan kanannya yang kosong di pinggang Guanlin dengan erat. Ia merasa beruntung menjadi pacar Guanlin yang jadi incaran hampir satu kampus.
"Yang namanya pasangan kalo saling khawatirin satu sam lain udah wajib, kan?" Guanlin melirik Felix sekilas sebelum mengalihkan tatapannya lurus kedepan lagi.
"Tapi khawatir kamu beda, ada manis sama pahitnya. Kayak durian. Aku suka" Felix memang ajaib, kan? Menyamakan pacarnya dengan durian.
Cup!
Guanlin mengecup sekilas bibir Felix yang dagunya masih betah bersandar di pundak Guanlin dengan nyaman.
"Buruan habisin! Kita jalan lagi. Ada udon enak di deket pintu samping" perintah Guanlin dengan suara lembutnya.
"Iyaaa. Nih, gigit! Kamu makan juga yah pacar ganteng ku" Felix memasukan potongan terakhir sosisnya ke mulut Guanlin yang malam ini manis sekali. Felix kan jadi ingin di kecup lagi seperti tadi.
Guanlin mengunyah sosis didalam mulutnya dengan santai. Tak memperdulikan tingkah pacarnya yang malah mendusel di perpotongan lehernya dengan manja.
*** ** * *TBC*
Tuuuh.. Guanlin bisa manis kayak buah Durian, kan? Manis-manis berduri wehehe... ☺
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.