21

3.2K 359 61
                                    

Guanlin mengusak rambut basahnya sendiri. Badan nya yang berbalut kaos putih polos dan celana abu-abu disandarkannya di kasur rapih yang sudah dihias sedemikian rupa dengan bunga, renda, dan kain yang memberi kesan berbeda dari kamarnya yang biasanya putih polos.

Ah, kini Guanlin harus menyebut 'kamarnya dan Felix'. Karna istri cantiknya, juga berhak penuh atas kamar Guanlin mulai hari ini.

Ah, benar juga. Guanlin baru sadar istrinya tak ada didalam kamar pengantin mereka setelah Guanlin masuk ke kamar mandi tadi. Samar-samar, Guanlin mendengar suara Felix yang beradu dengan suara Luhan, dan Sherin dari ruang tamu.

Guanlin tak bisa menahan senyumnya. Mendengar nada ceria Sherin dan Felix yang saling beradu, membuatnya ingin mendengar celoteh kecil anaknya sendiri bersama istri tercintanya. Entah kapan, entah lelaki atau perempuan, yang pasti Guanlin akan sangat bersyukur dan mencintai istri dan anaknya dengan semua yang ia punya.

***
**
*

"Bye, Sheriiin.. besok bantuin Alix buka kado lagi, yah?" Felix melambaikan tangannya didepan kaca jendela mobil bagian belakang yang terbuka.

Sherin yang kini sudah masuk SD mencengirkan deretan gigi susunya pada Felix. Kepala berambut lurus yang dipotong sebahu mengangguk antusias.

"Oke, Alix. Besok sore Sherin bantuinnya yah. Sherin kan sekolah" balas Sherin dengan lucu.

Felix juga Luhan terkekeh kecil mendengar jawaban polos anak umur 7 tahun itu. Sherin, si manis yang sangat lengket dengan Felix itu kini sudah bertambah besar.

"Atu uga mawu buka tado" (aku juga mau buka kado) ucap Dongpyo, adik Sherin yang masih berumur 3 tahun.

"Iya, iya, besok Sherin sama Dongpyo bantuin Alix yaah" balas Felix.

"Udah, yuk sekarang tutup jendelanya yuk! Kita pulang!" Ucap Chanyeol pada kedua anaknya.

Kedua anak manis itu menurut. Sherin duduk dengan anteng disebelah adiknya. Tangan Sherin menggenggam tangan Dongpyo, menjaga adiknya.

"Kakak pulang dulu ya, Fel, Ma" pamit Baekhyun pada Felix juga Luhan.

"Hati-hati, Baek" balas Luhan.

"Makasih yah kak Baekyun, kak Chanyol udah mau bantuin Felix" ucap Felix.

"Iya, iya, istirahat sana!" Ucap Baekhyun sebelum suaminya menjalankan mobil mereka keluar pekarangan rumah mertua Felix.

Malam ini, Felix dan Guan memutuskan menginap di rumah Luhan dan Sehun. Rumah mereka belum selesai ditata. Masih ada beberapa bagian yang perlu dirapihkan lagi. Sementara badan Felix dan Guan sudah cukup lelah hari ini setelah prosesi panjang pernikahan mereka.

"Masuk yuk, sayang. Guan udah nungguin kamu dikamar tuh!" Luhan merangkul lembut pundak kecil menantu kesayangannya.

"I-iya, Ma"

Felux gugup. Malam ini malam pertama Guanlin dan dirinya menjadi sepasang suami istri. Dan sebagai pengantin baru, Felix tau apa yang akan ia lalu malam ini. Felix siap. Karna bagaimanapun ini kewajiban pertamanya sebagai istri. Tapi bagaimanapun, Felix tak bisa menampik kalau ia gugup. Sangat.

"Releks aja" ucap Luhan diikuti senyum lembutnya yang menenangkan.

"A-apa Ma?" Ucap Felix terbata.

Luhan tersentum kecil. Ia sangat tau jika menantunya sedang sangat gugup saat ini. Karna ia juga pernah melewati hal yang sama seperti yang Felix rasakan di malam pertama pernikahannya dulu. Gugup dan takut. Tapi bahagia. Semua bercampur menjadi satu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 10, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

THE LITTLE THINGS {END🍬}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang