"Not everyone is strong enough to hold up your nonsense"
-VVR-🌻🌻🌻
(2 tahun yang lalu)
Sekarang adalah hari Senin, hari yang tidak disukai oleh Amanda. Bukan karena hari Senin adalah hari yang membosankan.
Tetapi karena ... dia terlalu malas menjalani harinya di sekolah.
Karena, itu sangat menyakitkan.
Sekarang Amanda tengah bersiap-siap untuk berangkat sekolah. Sebenarnya, kalau dipikir-pikir, bila bukan karena kedua orang tuanya, mungkin sekarang dia sudah berhenti bersekolah karena jenuh.
Setelah selesai, Amanta pergi menuju meja makan. Disana sudah duduk Ayah dan bundanya.
"Pagi Bunda, pagi Ayah!" sapanya.
"Pagi juga, sayang," balas sang bunda.
Amanda duduk di kursi kosong sebelah ayahnya dan memakan sandwich buatan bundanya.
"Man, mau tambah lagi sandwich-nya?" tanya Bunda.
Amanda buru-buru mengangguk. Sebab, sandwich-nya memang terasa sangat enak.
Hening.
Tak ada percakapan setelah itu, karena semuanya sibuk dengan kegiatan masing-masing.
"Gimana sekolah kamu, Man? Baik-baik aja kan?" tanya ayah disela-sela sarapan.
Amanda memfokuskan pandangannya. Dalam hati, ia sangat ingin sekali berkata jujur pada ayahnya. Tapi ... dia urungkan niatnya itu.
Amanda hanya tidak mau menyusahkan dan membuat khawatir orang tuanya.
"Inget Man, lo itu anak yang kuat! Jangan jadi lemah! Jangan buat orang tua lo jadi khawatir!" batinnya.
Amanda menunjukkan senyumnya. "Baik kok, Yah! Baik banget malah."
Ayah balas tersenyum, lalu meminum kopi miliknya. "Ayah senang dengarnya. Lain kali, ajak dong, teman-teman kamu kesini!"
"Mereka gak akan pernah mau,Yah," batin Amanda.
"Siap kapten! Nanti, kapan-kapan Manda ajak kesini, deh," ucap Amanda.
Ayah dan Bundanya balas tersenyum, sedangkan Amanda langsung memakan sisa sandwich-nya tadi.
Dalam hati, ia merasa sangat bersalah telah membohongi kedua orang tuanya. Tapi, semua ini dia lakukan demi kebaikan semua orang.
Semua orang kecuali dirinya.
🌻🌻🌻
Kini Amanda telah sampai di sekolahnya. Dia selalu merasa takut ketika memasuki sekolah. Dan itu sudah seperti sebuah kebiasaan baginya.
Ia berjalan menyusuri koridor panjang menuju kelasnya. Mungkin semua orang sudah tahu, bahwa dia itu selalu menundukkan kepalanya ketika berjalan ke mana pun.
Mereka semua tidak tahu apa-apa tentang Amanda. Amanda menundukkan kepalanya setiap berjalan itu, bukan tanpa sebab.
Dia menundukkan kepala karena takut bila harus bertatapan mata dengan semua orang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Amanta✔
Teen Fiction❝Not perfect, but special❞ Memang tak ada yang sempurna. Tapi kamu bisa membuat dirimu menjadi sesuatu yang istimewa. Just love yourself. © Purple Eunoia, 2019