🌻PART 12 -Flashback 2

142 29 0
                                    

"Heart and mind are always contradictory"
-unknown-

🌻🌻🌻

"Gue gak boleh berhenti! Gue pasti bisa," Semangatnya pada diri sendiri.

Namun, tiba-tiba saja langkahnya terhenti.

Saat itu, Amanda melihat seorang anak kecil yang terjatuh dari atas sepedanya. Ia merasa kasihan, apalagi ketika tahu ibu dari anak itu tidak ada disana.

Hatinya dalam dilema. Hati baiknya mengatakan untuk segera menolong anak kecil itu. Tapi pikirannya berkata agar dia segera melanjutkan misinya untuk sampai ke titik terakhir, yaitu Belva.

"Em ... mending gue bantu anak itu dulu, deh." Htinya mengalahkan pikirannya. Amanda pun segera menghampiri anak kecil itu.

"Dek, kamu gak apa-apa?" tanya Amanda sembari membantu anak kecil itu duduk di sebuah bangku taman.

"Nggak, aku gak apa-apa kok!" jawab anak kecil itu. Tapi, dapat Amanda lihat bahwa anak kecil itu masih merasa kesakitan karena kakinya terluka. Amanda tersenyum akibat ucapan lucu anak itu yang sok-sokan terlihat kuat.

"Tapi kalau dipikir-pikir, anak kecil ini sama kayak gue, ya. Sok kelihatan kuat di depan semua orang," batinnya dalam hati.

"Kaki kamu luka, ya? Kalau gitu, kamu tunggu di sini, ya! Jangan kemana-mana, oke?" ucap Amanda pada anak kecil itu yang masih fokus pada lukanya.

Anak kecil itu mengangguk sebagai balasan pada Amanda.

Amanda pun pergi menuju supermarket terdekat di sekitar sana, lalu membeli beberapa obat merah. Setelah selesai, Amanda kembali lagi menuju tempat anak kecil itu menunggu.

Awalnya ia kira, anak kecil itu sudah pergi. Namun nyatanya tidak. Anak kecil itu masih setia duduk menunggu di bangku taman tadi. Amanda pun menghampirinya.

"Sini, mana yang luka? Biar kakak obatin," ucap Amanda.

Anak kecil itu menggeleng. "Gak mau ah! Kata Bunda, kalau luka diobatin itu sakit," jelasnya.

Amanda menanggapinya dengan ber-oh ria layaknya anak kecil.

"Kalau kakak kasih permen loli, kamu mau nggak?" rayu Amanda. Dengan penuh semangat anak kecil itu langsung menganggukkan kepalanya.

Dalam hati Amanda bersyukur, saat di supermarket tadi, ia sempat membeli beberapa permen lolipop kesukaannya.

"Oke, ini permennya." Amanda memberikan permen itu. Lalu mulai mengobati kaki anak kecil itu. Sesekali Amanda tersenyum, ketika melihat anak itu tetap fokus memakan permen pemberiannya, sehingga ia tidak merasa kesakitan sedikit pun saat diobati oleh Amanda.

"Udah selesai, ya! Kalau gitu kakak pergi dulu, takut nanti dimarahi teman," Amanda melambaikan tangannya. "Jangan sampai jatuh lagi, ya!"

Anak kecil itu tersenyum, balas melambaikan tangan pada Amanda. "Dadah kakak! O ya, kakak gak usah takut, nanti marahi lagi aja temannya."

Seketika, Amanda langsung tersenyum.

"Andaikan itu adalah hal yang mudah, pasti udah gue lakukan dari dulu," batinnya.

🌻🌻🌻

Amanta✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang