Terik matahari tak begitu panas sehingga tidak membuat orang-orang kegerahan saat ini tapi, seorang Ahn Yujin sedang ingin saja menikmati es krim yang adalah makanan favoritnya.
Dia sudah menghabiskan dua es krim dan sekarang sedang membuka bungkus yang ketiga sedangkan matanya melirik tak tega pada pemuda yang duduk didepannya.
"Bersabarlah hm. Nanti disurga kau bisa makan apa saja." Ujarnya lalu memasukkan es krim ke mulutnya dan meletakkan bungkus diatas tumpukan bungkus es krim diatas meja.
Sungwon berdecih dan melirik kearah lain dengan kesal. Kedatangannya kesini bukan untuk menonton gadis ini makan es krim.
Tak lama Sungwon menatap Yujin lalu menghembuskan napas panjang dan berkata, "Aku sudah tahu siapa yang membunuhku, aku sudah meminta maaf pada orang-orang itu, jadi, apa lagi yang harus kulakukan? Kenapa aku tidak bisa pergi-pergi juga?"
Gerakan mulut Yujin yang sedang mengunyah es krim terhenti, ia menatap balik Sungwon dan dapat ia lihat kembali rasa keputusasaan itu lagi sama seperti pertama kali dirinya mengajak bicara hantu itu ditempat ini, didepan mini market.
"Tuhan benar-benar sedang menghukumku." Lanjut Sungwon lirih.
Kini masa lalunya kembali terputar diotaknya, dan ia sangat membenci hidupnya. Bagaimana bisa dirinya hidup seperti itu? Menyakiti orang lain, menindas mereka, memperlakukan orang lain tanpa perasaan.
"Jangan berpikiran seperti itu. Aku yakin ada sesuatu yang tidak kita ketahui tentang masalah ini. Bukan karena Tuhan menghukummu." Yujin meletakkan sisa es krimnya diatas tumpukan sampah, dirinya jadi tidak berselera, lalu ia kembali melanjutkan, "Kau tahu, setiap kali ada hantu yang berkata 'Aku tidak diterima oleh Tuhan' atau 'aku dihukum sehingga tidak dapat kembali' itu semua membuatku sangat sedih. Aku berpikir hidupnya seburuk apa sampai bisa berpikiran seperti itu."
Yujin menatap dalam mata Sungwon, seolah ingin memberinya kekuatan lewat matanya. "Kau sudah sungguh-sungguh ingin bertobat, jadi, jangan berkata seperti itu."
Sungwon hanya terdiam, entah apa yang dipikirkan anak itu. Detik kemudian ia berdiri lalu menatap Yujin, "Sepertinya aku harus mengikuti saranmu, aku akan menemui Junhyuk. Kurasa dia tahu sesuatu yang tidak kita ketahui."
Yujin mengangguk dan membiarkan Sungwon menghilang dari pandangannya. Setelahnya ia bernapas lega, pasalnya Sungwon selalu menolak jika dirinya memberi saran untuk menemui Junhyuk dan melarangnya juga bertemu dengan Junhyuk karena katanya anak itu pengkhianat.
Mendengar kalo Junhyuk hanya bisa melihat hantu Sungwon saja membuat Yujin berpikir, pasti ada alasan dibalik itu semua.
###
Satu tangan Hyeonjun menggenggam buku yang tengah dibacanya ditengah perjalanannya dikoridor.
Sehabis pulang sekolah ia akan pergi ke perpus untuk membaca. Sengaja dirinya mengambil jam pulang supaya tidak ada siapa-siapa.
Kini juga dikoridor sama keadaanya. Dan hanya langkah kakinya yang terdengar.
Sayup-sayup ia mendengar suara langkah kaki lain dibelakangnya, ia menoleh namun tak ada siapapun. Ia memiringkan kepala heran lalu kembali melanjutkan langkahnya tak perduli.
Hingga langkah kaki itu semakin keras terdengar ia menoleh cepat dan belum sempat dirinya menghindar-
Brak!
-Alat setrum yang dipegang seseorang berbaju hitam itu terpental tiba-tiba dari tangannya dan jatuh ke lantai.
Sungwon segera berbalik setelah berhasil menjatuhkan alat setrum itu. Matanya membulat tak percaya melihat sosok dihadapannya kini. Sosok berbaju hitam itu kenapa ingin mencelakai Hyeonjun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stupid Ghost || [BROTHERSHIP] ✔️
FanfictionKata orang ada alasan kenapa arwahmu masih gentayangan, itu berarti ada masalah yang belum kau selesaikan di dunia atau kau tak tahu sebab apa kau meninggal. Tapi dalam kasus Sungwoon berbeda, ia merasa sudah mengetahui segalanya, seharusnya ia suda...