Hyeonjun menunduk sejenak sebelum menatap Junhyuk kembali, "Ini alasanku memanggilmu kemari. Aku akan menceritakan semuanya padamu." Hyeonjun mengusap bandul kalung ditangannya, "Saat itu di hari Sungwon meninggal.... "
Sungwon menyuruh Hyeonjun membelikan roti dan susu ke kantin. Saat ia tiba diatap sekolah, ia melihat Sungwon tengah menyiramkan air kearah seorang siswi yang terduduk dihadapannya.
"Kenapa kau tak mengerjakan prku?! Kau mau mati Baek Jiheon?!"
"Maafkan aku. Aku bahkan tak sempat mengerjakan prku juga. Kemarin Ibuku sakit dan aku harus merawatnya seharian."
"Alasan saja!"
Byur!
Hyeonjun menutup kembali pintu atap, ia menunggu Sungwon selesai dengan urusannya.
Tak lama gadis dengan seragam basah kuyup itu keluar dan berjalan tertatih-tatih menuruni tangga. Hyeonjun menatap miris.
Ia kemudian berjalan ke arah pintu atap, Belum sempat ia membukanya terdengar suara teriakan.
"Akhhhh!"
Hyeonjun segera membuka pintu dan melihat seseorang dengan jubah hitam berdiri membelakanginya. Sementara ditangannya yang tertutupi sarung tangan terdapat balok kayu dengan sisi yang berdarah. Dan lebih mengejutkan lagi, Sungwon terbujur dibawah sana dengan kepala bersimbah darah.
"Siapa kau?!"
Hyeonjun melangkah cepat kearah orang itu. Orang itu berbalik, dan nampak topeng anonymous menutupi wajahnya.
Kala Hyeonjun semakin mendekat orang itu mengangkat balok kayunya, hendak menghantap Hyeonjun namun segera ia tangkas sehingga balok kayu itu jatuh kebawah. Tak sengaja saat ditangakas, darah dari balok kayu mengenai seragamnya.
Si berjubah hitam berusaha mendorong Hyeonjun yang menghalanginya, kala ia berhasil mendorong Hyeonjun ke samping. Ia segera berlari ke arah pintu atap, namun Hyeonjun meraih tudung jubahnya hingga terlepas dan memperlihatkan rambut pendek orang itu.
"Siapa kau brengsek?!"
Orang itu tak mengeluarkan suaranya dan berusaha melepaskan diri dari Hyeonjun. Dan sayangnya orang itu dapat lepas dan melarikan diri lalu menghilang dibalik pintu.
Napas Hyeonjun tersendat-sendat, ia segera berbalik mengingat Sungwon, namun kakinya menginjak sesuatu, ia mengambilnya yang ternyata adalah sebuh kalung. Ini pasti milik si jubah hitam ia mengantonginya lalu berjalan perlahan ke arah Sungwon.
Matanya mulai bergetar melihat luka Sungwon yang begitu parah di kepalanya. Saat itu dirinya tak dapat berpikir karena terlalu terkejut dengan apa yang terjadi.
"Setelah itu, seorang siswa melihatku turun dari atap dengan seragamku yang terdapat darah. Itu makanya aku disangka membunuhnya padahal aku tak pernah punya niatan seperti itu Jun."
KAMU SEDANG MEMBACA
Stupid Ghost || [BROTHERSHIP] ✔️
FanfictionKata orang ada alasan kenapa arwahmu masih gentayangan, itu berarti ada masalah yang belum kau selesaikan di dunia atau kau tak tahu sebab apa kau meninggal. Tapi dalam kasus Sungwoon berbeda, ia merasa sudah mengetahui segalanya, seharusnya ia suda...