26 : Kebenaran yang menyakitkan

591 88 10
                                    

'nomor yang anda tuju sedang tidak aktif—'

"Aish! Jjinja!"

Jeongwoo tak berhenti menelepon Haruto setelah tahu siapa yang membawa sahabatnya, meski kenyataannya ponsel Haruto tidak aktif.

Hyeonjun menepuk bahu Jeongwoo, "Tenanglah Woo, dalam situasi seperti ini kita harus berpikir jernih."

Pada akhirnya, Jeongwoo menurunkan tangannya yang menggenggam ponsel. Ia menghirup napas sampai paru-parunya terasa penuh lalu menghembuskannya perlahan.

Drrtttt...

Tak selang beberapa menit, ponsel Jeongwoo berdering. Dengan sigap ia melihatnya, namun bukan Haruto yang menelepon melainkan Yujin. Tumben sekali Yujin meneleponnya.

"Halo, kak?"

"Dimana Haruto? Kenapa ponselnya tidak aktif?"

"Ha—Haruto..."






###







Setelah mendengar penjelasan Jeongwoo tentang Haruto, buru-buru Yujin mengambil jaket yang berada diatas kasur Ahra, sementara temannya itu sudah tertidur. Yujin keluar dari kamarnya seraya mengendap-endap menghindari petugas.

Berhasil menginjak tanah halaman belakang asrama, ia segera berlari menuju pagar dan terdiam karena tidak tahu cara melewati pagar tinggi itu. Ia melirik sekitar tapi tidak ada sesuatu benda yang dapat membantunya melewati pagar.

"ahh kalau saja ada Sungwon, dia bisa mencarikanku tangga atau mengambilkan kunci di celana pak satpam itu." Yujin cemberut seraya melirik satpam yang berada di dalam post yang sudah tertidur.

"Apa menurutmu Yujin menyembunyikan sesuatu? Jangan-jangan dia sudah tahu pembunuhnya?"

"Untuk apa dia melakukan itu bodoh?"

Terdengar suara dua familiar di luar gerbang, Yujin segera berdiri disamping pagar dan benar saja ada dua mahkluk yang sadari tadi ia pikirkan tengah berjalan melewati pagar asrama lalu berhenti tak jauh dari tempatnya.

"Mungkin saja Yujin menyukaiku dan tidak ingin aku pergi, jadi dia merahasiakan pembunuhnya."

Baru saja Mulutnya hendak memanggil keduanya, perkataan Sungwon membuat suaranya tidak jadi keluar. Ia memutar bola matanya malas dengan pemikiran Sungwon itu.

"Kau bercanda?" terdengar suara Junhyuk dengan dengusan sebalnya, "Bagaimana mungkin standar Kak Yujin turun drastis dari Kak Yechan menjadi kau?!"

Tak sadar Yujin tersenyum seraya mengangguk-angguk menyetujui perkataan Junhyuk. Mana ada standarnya turun seperti ini, bahkan sekarang type idealnya adalah Lee Dongwook. Hm!

"Apa katamu pendek?! Kau baru saja menjelekkan Kakakmu sendiri?!"

"Aku tidak menjelekkan kok! Kan memang kenyataannya!"

"Ish!" Sungwon hendak mengapit leher Junhyuk diantara tangannya, namun anak itu menghindar.

"Yah! Yah! Sungwon! Park Sungwon!"

Sungwon mengurungkan niat saat ingin kembali mengapit leher adiknya kala mendengar suara dari arah belakangnya, begitu juga Junhyuk ia menghentikan langkah kakinya dan menatap pagar di belakang mereka.

"Yujin?/Kak Yujin?" keduanya berseru kaget bersamaan.








###








"Kak Yujin kau mendengar perkataannya tadi kan hm? Aigoo jadi aku yang malu." Junhyuk menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal.

"Sudahlah, lagi pula kau sudah menyangkalnya Jun." Yujin terkekeh.

Stupid Ghost || [BROTHERSHIP] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang