05 : Sebuah Kenyataan dan Keraguan

717 124 23
                                    

Di atas atap sekolah, seorang siswa dengan wajah babak belur berdiri di pagar pembatas. Tatapannya tampak kosong.

Semilir angin meniup rambutnya yang hitam. Matanya yang memerah semakin perih oleh angin yang berhembus.

Sungwon menatap punggung pemuda itu, berdiri dibelakang tanpa mau melangkah lagi.

Satu kaki pemuda itu naik ke pagar pembatas diikuti satu kakinya, lalu kembali naik hingga ia berdiri dipagar pembatas. Seolah akan meloncat namun nyatanya pemuda itu hanya terdiam dan perlahan mulai menutup kedua matanya.

Sungwon selalu merasa sesak setiap melihat sosok didepannya, sosok yang membunuhnya. Setiap melihat sosok itu, dirinya selalu tidak percaya pada keadaannya sekarang. Apa benar dirinya mati dibunuh. Apa benar dia dibunuh? Dadanya sesak memikirkan semua itu.

Apalagi mengingat kejadiannya saat itu.

Kejadian yang tak bisa ia lupakan.

Kala ruhnya keluar dari raganya yang tergeletak dengan kepala bersimbah darah. Yang dirinya lihat pertama kali adalah...

Hyeonjun yang menatap raganya dengan mata bergetar, dan diseragamnya terdapat bercak darah.

Sementara tak jauh dari sepatu Hyeonjun tergeletak balok kayu yang sisinya berdarah.

Saat itu Sungwon tak dapat melakukan apa-apa, ia hanya terdiam dengan pandangan tak percaya melihat raganya dibawah sana terbujur kaku.

"Hyeo-Hyeonjun, kau-BRENGSEK!"

Mengingat kejadian itu membuatnya sangat marah. Tangannya terkepal kuat dengan mata bergetar. Jika saja ia bisa mendorong pemuda yang berdiri didepannya itu supaya terjatuh kebawah.

"Kenapa kau tak loncat saja brengsek?" Sungwon kali ini berdiri disamping Hyeonjun yang masih memejamkan matanya. Menatap marah kearah pemuda itu.

Detik kemudian Hyeonjun membuka matanya, tatapannya masih sama terlihat kosong.

Hyeonjun menghela napas dalam sebelum beranjak meninggalkan atap sekolah dengan kaki terpincang-pincang.

Sungwon hanya menatap datar punggung Hyeonjun ditempatnya berdiri, namun tersirat kemarahan dalam raut datarnya.





###






Dari kejauhan Sungwon melihat Junhyuk yang kesusahan membawa bertumpuk buku, kala ia akan menghampiri tiba-tiba anak itu menghentikan jalannya dan berbelok ditikungan koridor dengan wajah panik.

Sungwon melangkah ke arah koridor itu dan melihat Junhyuk tengah berjongkok dihadapan seseorang yang nampak sesekali meringis.

Itu Bae Hyeonjun.

Lama dirinya terdiam, ia tersadar setelah melihat Junhyuk memapah Hyeonjun dan berbalik kearahnya. Langsung saja dirinya sembunyi.

Lalu Sungwon mengikuti keduanya yang ternyata memasuki UKS.

Sungwon mendengarkan percakapan mereka disamping tempat tidur Hyeonjun yang tertutup tirai.

Sepertinya Junhyuk mengenal dekat Hyeonjun didengar dari obrolan mereka. Tapi mereka mengenal dimana.

Sekarang dalam pikiran Sungwon satu-satunya adalah Junhyuk tak boleh dekat-dekat dengan Hyeonjun, secara dia adalah orang yang membunuhnya dan hanya Junhyuk yang bisa membantunya untuk membuktikan bahwa Hyeonjun bersalah agar mendapat hukuman.

Mungkin jika Hyeonjun dinyatakan bersalah ia dapat pergi dari dunia ini ke surga.

Doakan saja dirinya masuk surga.






Stupid Ghost || [BROTHERSHIP] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang