Sadari tadi Junhyuk tak henti-hentinya memandangi jam yang tertempel didinding ruang tengah juga kadang kali melirik ponsel diatas meja kecil disamping Sofa, sementara TV yang menyala dihadapannya terhiraukan.
Biasanya ia akan menghabiskan waktunya dikamar seharian, tapi karena tadi Ibunya bilang akan pulang cepat jadi Junhyuk memutuskan menunggu di ruang tengah. Ia tidak tahu kenapa melakukan hal ini, tapi ia sangat senang kala Ibunya mengatakan 'akan pulang cepat'.
Dirinya juga ingin menanyakan sesuatu yang sadari tadi membuatnya penasaran. Membuatnya bertanya-tanya dalam hati kenapa dengan Ibunya hari ini.
Bibi Han datang keruang tengah untuk meletakkan susu hangat dimeja kecil, tepatnya di samping ponsel Junhyuk sebelum benda itu menyala dan bergetar mengagetkannnya.
Belum sempat memberi tahu Tuan Mudanya, benda itu sudah diambil begitu saja oleh sang pemilik dengan geraka cepat.
Namun, tak lama Junhyuk menghela napas panjang, terlihat kecewa dengan apa yang dilihatnya dilayar ponsel.
'Jun, maafkan Ibu tidak menepati janji, hari ini Ibu akan pulang tengah malam.'
Tanpa sadar kepalanya mengangguk-ngangguk kecil setelah membaca deretan kata itu lalu segera membalas pesan Ibunya dan berdiri dari Sofa kemudian melirik Bibi Han yang masih ada ditempatnya.
Lalu tanpa diproses otaknya sebuah pertanyaan keluar begitu saja dari mulutnya, "Bibi, kenapa sikap Ibu sangat aneh hari ini?"
Lantas Bibi Han tertegun, "Aneh?" Tanyanya bingung.
Tersadar akan pertanyaannnya Junhyuk segera menggeleng, "Tidak, Bi, lupakan saja."
Lalu bergegas kearah tangga menuju kamarnya dilantai atas. Saat memasuki kamar, ia melihat Sungwon berdiri menghadap sebuah meja khusus foto-foto masa kecilnya- membelakanginya.
"Sedang apa kau?"
Sosok itu menoleh, terlihat rautnya terkejut sementara tangannya meletakkan kembali sebuah foto ditempatnya.
Junhyuk melangkah kesana dan menyadari yang tadi dipegang Sungwon adalah foto Ibunya beberapa bulan lalu, saat kelulusan SMP Junhyuk tepatnya.
"Kenapa kau melihat foto Ibuku?"
"Tak apa. Hanya ingin melihat saja, karena ibumu terlihat cantik." Ujar Sungwon beeusaha meredam suara gugupnya
Namun melihat raut Junhyuk berubah penuh selidik membuatnya mengerjapkan mata seraya berusaha menatap kearah lain.
"Kau..."
Sungwon menelan ludah gugup.
"Suka pada Ibuku?!"
Rasa gugupnya menghilang bagai tersapu bersih angin malam dari jendela, saat mendengar ucapan tak masuk akal anak itu.
Matanya menatap malas Junhyuk, "Ini pertama kalinya aku dicurigai oleh temanku kalau aku suka Ibunya." Sungwon berdecak, "Bagaimana bisa kau berpikir seperti itu? Hyuk, aku benar-benar ingin membelah otakmu!"
Seolah tak perduli, Junhyuk mendelik lalu duduk dikasurnya. "Ya bisa saja." Gumamnya sebelum masuk kedalam selimut dan menyamankan kepalanya pada bantal.
"Hei tentang CCTV itu aku sudah memberitahu Yujin. Dia sedang menyelidikinya. Jika itu benar dia..." Sungwon tak dapat melanjutkan kata-katanya, terlalu sulit. Dirinya terlalu sulit percaya jika Jinsung pelakunya.
Junhyuk bangun dari tidur-tidurannya, lalu menatap Sungwon yang berada dihadapannya.
"Mau berdoa denganku?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Stupid Ghost || [BROTHERSHIP] ✔️
FanfictionKata orang ada alasan kenapa arwahmu masih gentayangan, itu berarti ada masalah yang belum kau selesaikan di dunia atau kau tak tahu sebab apa kau meninggal. Tapi dalam kasus Sungwoon berbeda, ia merasa sudah mengetahui segalanya, seharusnya ia suda...