10 : Mencurigakan

538 109 19
                                    

"Jun, ayo." Haruto berbalik di ambang pintu ketika menyadari Junhyuk tak kunjung membereskan bukunya setelah bel pulang berbunyi. Padahal semua teman kelas sudah berhamburan keluar termasuk Jeongwoo dan Jongwon yang nampak menunggu diluar.

"Duluan saja, aku harus ke perpus."

"Bukannya kemarin sudah?"

"Aku belum selesai membacanya." Junhyuk memasukkan buku kedalam tas lalu menggendong tasnya. Kakinya segera melangkah keluar kelas, melewati Haruto dan kedua temannya yang lain.

Jeongwoo berdecak menatap punggung Junhyuk, "Lihat dia mulai lagi. Tidak sering ke toilet sekarang malah lebih sering ke perpus."

"Bukannya bagus?" Timpal Jongwon.

"Won jika siswa pintar sepertimu baru aku percaya. Tapi Junhyuk otaknya satu dua dengan Haruto. You know what i mean."

Jongwon terkekeh, Haruto langsung saja melotot pada Jeongwoo.

"Bisa saja Junhyuk dapat hidayah. Kau ini jangan terlalu sering merendahkan orang lain." Haruto mendelik tidak suka.

"Ck ini fakta! Junhyuk selalu ke perpus tapi aku tak pernah lihat dia membaca di asrama. Bahkan jarang belajar seperti kau!"

"Mau kita buktikan dia memang ke perpus huh?!"

"Ayo kita buktikan!"

Jongwon meringis tak dapat menghentikan argumen dua temannya.


###


Dikoridor yang sudah sepi Junhyuk berjalan sendirian. Tangga menuju perpus ia lewati begitu saja dan berbelok dipertigaan koridor.

Terpaksa tadi ia berbohong lagi pada teman-temannya, sebenarnya ia akan menemui Hyeonjun.

Ia tak dapat mengatakan masalah Hyeonjun pada teman-temannya. Dirinya hanya tidak mau teman-temannya terlibat masalah ini atau semuanya akan runyam.

Di koridor ini hanya suara langkah kakinya yang terdengar, namun lama kelamaan ia merasa mendengar suara langkah kaki lain. Junhyuk sengaja melambatkan langkahnya sampai suara langkah kaki itu semakin terdengar olehnya hingga ia segera menoleh dengan cepat namun, tak ada seorang pun dibelakang.

Jantungnya tetiba berdetak cepat, apa seseorang tengah mengikutinya. Lalu kenapa suara langkahnya begitu terdengar cepat dan terburu-buru.

Apa....

Park Sungwon?

Ia menghela napas lalu menggelang, tidak mungkin Sungwon. Hantu itu tak akan menemuinya lagi.

Kembali Junhyuk melangkah dikoridor dengan sedikit terburu-buru.

Tak lama tiga orang manusia terlihat mengembul dari balik tembok pertigaan koridor.

"Lihat dia itu orang yang peka. Tahu saja jika sedang diikuti." Bisik Haruto kemudian keluar dari persembunyiannya.

"Tapi jarak kita bahkan jauh mana tahu dia kita mengikutinya." Ucap Jeongwoo heran, karena sebelum mereka melihat sosok Junhyuk. Tadinya mereka akan menaiki tangga menuju perpus tapi suara langkah kaki dipertigaan koridor membuat mereka penasaran, saat akan mengembul ternyata Junhyuk berdiri ditengah koridor dan tetiba berbalik, otomatis mereka segera bersembunyi dibalik tembok.

"Sudahlah dari sini saja kita sudah tahu. Junhyuk tak pergi ke perpus. Kurasa dia pergi ke parkiran."

Jeongwoo mengangguk menyetujui ucapan Jongwon, " Jadi jelas dia berbohong. Ayo kita ikuti lagi dia mau pergi kemana."

Ketiganya segera kembali berjalan dikoridor.

Setelah mereka pergi, seseorang berjubah hitam nampak keluar dari sebuah kelas. Orang dibalik topeng anonymous itu berdecak seraya menatap kearah tiga orang yang berjalan dikoridor.

Stupid Ghost || [BROTHERSHIP] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang